JUPITER = 10 =

3.2K 172 2
                                    

Kalau jodoh sejauh apapun kita pasti akan dipertemukan kembali.

=JUPITER=

=====[[=====


Suara hujan yang beradu dengan tanah membuat Faye yang sedang asyik-asyiknya menonton drama Korea menjadi lebih memilih untuk menatap hujan lewat jendela. Dalam benaknya ia ingin sekali berteriak dibawah derasnya air hujan. Namun sepertinya tidak mungkin, karena diarea komplek nya itu sangat rame. Kalau pun ia berteriak sudah dipastikan dirinya akan dianggap orang gila.

"Kenapa coba kisah percintaan gue kaya gini?"gumamnya dengan menatap sendu air hujan yang terus saja turun dengan derasnya.

"Dan kenapa mencintai seseorang harus sesakit ini?"

Jika boleh jujur sebenarnya ia tidak ingin jika harus menjauh dari laki-laki berhati batu itu. Namun bagaimana lagi dirinya sudah berjanji tidak akan menggangu kehidupan nya. Faye menjadi dilema sendiri.

Namun saat sedang menatap rintikan air hujan dari jendelanya Faye dikagetkan dengan suara milik sang yang tiba-tiba saja sudah berada di dalam kamar nya.

"Faye,tumben gak nonton drakor? Udah bosen sama opah-opah yang kata kamu ganteng itu?"tanya sang mamah dengan mengayunkan kedua kakinya mendekati Faye yang sedang menatapnya sendu.

Sang mamah jadi merasa heran sendiri. Tiba biasanya anak gadisnya itu seperti ini. Sepertinya anaknya itu sedang galau.

"Udah mah, tapi kayaknya air hujan lebih menarik dari pada drakor nya"Faye menjawabnya dengan terkekeh kecil. Sang mamah langsung tersenyum hangat dan merentangkan kedua tangannya. Faye yang mengerti pun langsung memeluk hangat wanita yang sudah mengandung, melahirkan dan membesarkan nya.

"Kenapa sih kayaknya kalo mamah liat-liat kaya ada yang lagi galau?"tanya sang mamah dengan tangan yang mengelus lembut rambut panjang Faye dengan penuh kasih sayang.

"Emang keliatan banget ya mah kalo Fay lagi galau?"Faye bertanya balik dengan sedikit mendongakkan kepalanya. Sang mamah mengerti, pasti anaknya ini sedang jatuh cinta dengan seseorang. Hal wajar bagi remaja ataupun ABG yang sedang puber.

"Emang kamu galau kenapa sih? Cerita dong sama mamah!"ujar sang mamah dengan melepaskan pelukannya dan menyingkirkan anak rambut Faye yang menghalangi matanya.

"Dulu mamah pernah gak sih suka sama cowok. Terus mamah berusaha buat deketin dia?"tanya Faye dengan terus menatap mata sang mamah yang selalu membawa nya keteduhan.

"Pernah. Tapi ya gitu,mamah kalah sama adik kelas mamah"sang mamah terkekeh kecil karena jawaban nya yang membuatnya kembali teringat saat-saat dirinya duduk di bangku SMA.

"Terus mamah gimana reaksi nya? Galau kah? Marah kah? Apa gimana?"Faye bertanya beruntun seperti itu karena apa yang sang mamah alami sama seperti yang dirinya alami.

"Mamah sempet galau,mamah juga sempet marah. Kenapa mamah yang berjuang malah orang lain yang dapetin"

"Tapi mamah yakin kalo misalkan mamah sama dia jodoh ... Mau sejauh apapun kita, pasti bakal di persatukan. Tapi kan nyatanya jodoh mamah,papah kamu"jelas sang mamah dan membuat Faye tersenyum kecil dibuat nya.

"Jadi intinya mamah cuma mengikhlaskan gitu?"tanya Faye dan langsung mendapatkan anggukan dari sang mamah.

"Membiarkan dia bahagia dengan pilihan dia sendiri"

"Karena melepaskan itu lebih baik daripada dipertahankan malah menyakitkan satu pihak"ucapan cerdik dari sang mamah membuat Faye menjadi lebih semangat lagi.

[2] JUPITER Where stories live. Discover now