III - BANDARA

1.1K 36 0
                                    

III - BANDARA

          MENEMPUH penerbangan selama hampir satu jam, aku akhirnya tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II. Sebelum mendobrak pintu kedatangan dengan perasaan rindu yang membuncah, aku terlebih dahulu mampir ke toilet, barulah setelah itu mengambil bagasi. Kudorong sebuah koper hitam berukuran dua puluh inchi sembari mengaktifkan ponselku.

Ting!

Sebuah pesan langsung masuk dari Steve.

Steve: Aku udah nungguin kamu di depan ya, sayang. See you really soon. I love you.

Aku tersenyum.

Rika: Allrite, aku udah sampai, baby. I love you too! >.<  Pengin peluk hehheehhehe.

Steve: Ketemu di pintu keluar ya! Semangat banget, nih. Malu juga hehehehe.

Ahh! Nggak sabar, aku setengah berlari, ingin segera memeluk Steve.

Muncul dari balik pintu kedatangan, mataku langsung tertuju pada sesosok lelaki tampan yang berdiri tak jauh dariku. Dia tengah memeluk sebuah boneka stitch berukuran besar dan sebuket bunga flanel berwarna biru dan merah muda.

Aku berlari ke arahnya dengan wajah berseri-seri. Itu kamu, Steve! Aku tak berani memeluk erat tubuhmu, malu karena semua mata tertuju pada kita. Masih kuingat jelas betapa sumringahnya aku, ketika kamu memberikan boneka dan bunga itu padaku. Mengesampingkan semua rasa takutmu hanya demi membahagiakanku. Sedalam itu cintamu.

Kamu mengemudikan Brio-mu, sementara aku duduk di sebelahmu dan terus memeluk erat boneka kesayangan itu. Sesekali mata kita saling bertatapan, kemudian rekahlah segala senyuman yang dapat diberikan. Ingin rasanya kugenggam erat tanganmu, namun apa daya, saat itu kita masih canggung luar biasa. 

Indah, ya?

Itulah kita.

Sebelum kesalahan besar itu melanda.

***

You're My ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang