After

2.1K 195 13
                                    

TAEHYUNG

Seperti yang aku katakan sebelumnya,
Aku akan berjalan sejauh mungkin selagi aku bisa,
Aku akan berlari sejauh dan secepat mungkin selama aku mampu,
Aku akan mencoba semua hal yang ada di dunia,
Aku akan melakukannya,
Meski setelahnya aku akan sulit bernapas,
Setidaknya sebelum setelah itu aku tidak akan kecewa, aku tidak akan bersedih, karena aku sudah mencobanya,

------------------------------------

Setelah kurang lebih 2 setengah minggu aku berada di rumah sakit. Kami memutuskan untuk mengusir diri. Senyaman dan seempuk apapun ranjang pesakitan, kasur milik sendiri adalah yang terbaik.

"Sudah siap jagoan?"

"Ayah aku bukan bocah 10 tahun." Aku menggerutu, ah tingkah seperti itu justru membuatku terlihat seperti bocah usia 10 tahun.

"Nyatanya kau memang bocah-, maksudku bocahku tapi Kakaknya Jungkook, ya kan Kook?"

"Yahu!" Jungkook menjawab sambil duduk bersimpuh melipat selimut diatas ranjang.

"Ada apa dengan bocah itu?" Jimin melenggang pergi mengambil barang-barangnya dan membawanya keluar. Dia memang cukup sering menemaniku dirumah sakit, bisa dibilang selama aku di rumah sakit disitu pula Jimin berada, bahkan dia sering membolos hanya untuk menemaniku, tak sanggup meninggalkan ku sendirian.

Aku memasuki mobil Ayah dan duduk di samping kemudi, menemani Ayah mengobrol.

"Apa yang akan kau lakukan setelah ini?"

"Emmm... Entahlah Ayah, tapi aku akan mencari bahan sekolah, aku akan memulai sekolah lagi dengan Jimin dan Jungoo, aku sudah cukup sehat untuk tidak homeschooling. Ya bukan?"

"Ayah tidak akan melarangmu Tae, asal kau tahu batasanmu, tetap jangan terlalu lelah dan banyak pikiran, jangan memaksakan diri, dan yang paling penting tidak melupakan obatmu."

Aku memiringkan sebelah bibirku, ah tetap saja tidak ada yang berubah, meskipun taruhannya adalah nyawaku ketika dimeja operasi. Tidak ada bebas yang sempurna, hidup memang ada aturannya, apalagi hidupku. Hah...

Aku akan melakukannya, aku mempertaruhkan nyawaku dimeja operasi untuk memberi diriku sendiri kesempatan untuk bersenang-senang, menikmati hidup. Setidaknya jika setelahnya jantungku akan sulit bekerja, napasku tak bisa sempurna, aku sudah melakukan dan merasakan semua yang selama ini hanya menjadi momok yang membuatku penasaran.

"Sudah sampai Tae. Jimin Jungkook bangun, ayo turun."

"Ayah aku mau naik sepeda ya, boleh minta kartu kredit Ayah?"

"Astaga Tae kamu baru saja sembuh, apa yang akan kamu lakukan?"

"Aku cuman mau bersepeda bersama Jimin dan Jungkook, lalu membeli tas dan sepatu dan buku juga."

"Kan bisa Ayah antar."

"Tidak jadi sajalah."

Tidak semudah itu ternyata menaklukan Ayah, pertama aku tahu Ayah terlalu khawatir, kedua Ayah ternyata benar-benar berpendirian teguh, setelah merajuk pun aku tak mendapatkan restu.

A Poem for the Small ThingsWhere stories live. Discover now