Things

1.9K 181 20
                                    

TAEHYUNG

Semenjak pulang dari Jerman semua terasa berbeda. Jimin berubah, dia menjadi lebih pendiam. Ayah, makin khawatir dan super memperhatikanku. Jungkook hanya mau tidur di kasurku. Hanya Bunda yang bisa mengendalikan semuanya.

Malam itu sementara Ayah Bunda dan Jungkook pergi, Jimin menemaniku. Dia hanya diam dikasur miliknya sambil memainkan handphone.

Aku mengambil handphoneku, mengetik pesan singkat disana dan mengirimkannya pada Jimin.

Apa yang terjadi denganmu?

Itu isi pesanku, dia menoleh kearahku dengan tatapan bingung.

"Kenapa harus kirim pesan jika sebelahan?"

Akhirnya sebuah kalimat keluar dari mulutnya.

"Bagaimana tidak? Kerjaanmu hanya bermain ponsel tidak menatapku, suasana begitu canggung, kau jadi lebih pendiam."

"Maksudmu aku berubah?" Tanya Jimin langsung. Aku tak berani menatapnya, tapi mengiyakan pertanyaanya dengan anggukan.

Jimin mengalihkan pandangannya pada jendela disampingnya, melihat beberapa orang berlalu lalang dijalan depan rumah petang itu. Aku baru saja akan mendudukan diriku tapi dia menoleh kearahku.

"Taehyung, semua orang pasti berubah, bagaimana mereka tidak berubah? Padahal waktu terus berjalan?"

Aku setuju itu, tapi... Apa harus dengan tidak berbicara padaku?

Aku tak berani mengungkapkannya, takut takut jika perkataanku menyakitinya.

"Aku tidak sepenuhnya berubah Tae, aku akan selalu disini bersamamu, menjagamu."

Jelas-jelas kau berubah. Kau memang peduli tapi kau menjadi sangat dingin padaku.

"Jangan terlalu lelah. Istirahatlah, kau harus menjalani pemeriksaan rutin besok. Aku juga harus mempersipakan diri untuk pergi pendaftaran ke universitas besok."

Aku baru akan membaringkan tubuhku dengan sempurna, tapi dengan sangat tidak sengaja aku membenturkan kepalaku pada kepala ranjang yang membuahkan suara keras. Tapi Jimin bahkan tidak melihat kearahku dan terus berjalan menuju kamar mandi.

Kau yakin Jim kamu tidak berubah?

-------------------------------------------

JIMIN

Aku terus berjalan meskipun aku tahu Taehyung merasa kesakitan setelah kepalanya terbentur. Aku mencoba acuh dan terus berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci mukaku sebelum berangkat tidur.

Dan pagi seperti biasanya. Tidak ada keributan antara Jungkook dan Taehyung seperti biasanya. Mereka menjadi lebih pendiam. Meja makan terasa sepi, hanya Bunda yang cukup repot mengambilkan nasi dan lauk untuk setiap piring kami.

"Ayah akan mengantarnu dan menunggumu di depan universitas, setelah kamu selesai mengumpulkan beberapa berkas, kamu ikut ayah mengantar Taehyung pemeriksaan oke?" Ayah membuka pembicaraan.

"Tidak perlu Ayah, aku sudah besar. Aku akan naik bus dan pergi sendiri."

"Ayolah Jimin, hanya hari ini besok kau sudah akan berangkat sendiri."

Aku menatap Ayah jengah, tapi Taehyung menatapku penuh dengan harap.

"Baiklah, baiklah."

Dan benar, Ayah mengantarku, lalu kami bertiga kerumah sakit setelahnya untuk mengantar Taehyung pemeriksaan rutin.

"Paman tau kan, selama ini keadaan jantung Taehyung tidak baik-baik saja. Jangan buat dia merasa tertekan seperti ini, keadaan jantungnya saat ini tidak bisa dikatakan baik-baik saja. Aku akan terus memantaunya, meskipun operasi di Jerman tidak begitu menjanjikan, pemantauan keadaan seperti ini bisa sedikit membantu mengetahui keadaan Taehyung."

Aku tahu, cukup tahu bagaimana keadaan Taehyung sepulang dari Jerman. Tidak bisa dikatakan baik, dengan bukti dia tidak bisa lagi tidur di lantai 2 dan mengharuskan kami pindah kamar di lantai 1. Bahwa sedikit lelah dan tertekan saja bisa membuatnya pergi meninggalkanku, Ayah, Jungkook, dan Bunda kapan saja.

"Jaga Taehyung ya Jim."

Kata-kata dokter Yoongi membuatku takut. Haruskah aku membuat kenangan sebanyak dan seindah mungkin dengan Taehyung? Atau haruskah aku menjauhinya dan memberikan jantungku untuknya? Aku mana bisa hidup tanpa dia?

T
B
C

Aku bingung mau pasang foto apa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku bingung mau pasang foto apa.
Semoga kalian tetep suka, jangan bosen ya, maaf menunggu lama
Jangan lupa vote dan comment.

8-Maret-2020

A Poem for the Small ThingsWhere stories live. Discover now