Happiness

2.6K 175 27
                                    

TAEHYUNG

Di sini ada cinta.
Di sini ada kasih sayang.
Di sini ada tawa bahagia.
Di sini pula ada air mata.

Bahwa keluarga adalah harta yg tak ternilai harga nya.
Aku hanya berharap kami selalu terjaga.
Selalu bahagia.

------------------------------------------------

Jimin dan Ayah masuk keruangan Dokter Yoongi untuk mengetahui hasil pemeriksaanku, tapi aku memutuskan untuk tetap menunggu diluar. Menurutku aku yang paling tahu kondisi tubuhku. Tak lama kemudian mereka keluar bersama Dokter Yoongi.

"Hei boy. Sudah kuresepkan obat. Jangan lupa diambil ya. Ini."

"Kenapa diberikan kepadaku?"

Aku sedikit heran. Kenapa harus diberikan padaku? Biasanya juga Ayah langsung menyeretku mengambil obat di apotek rumah sakit.

Ayah mendekatkan kepalanya ketelingaku, "Jimin bilang dia mau mencari angin segar dengan adiknya. Jadi kau saja yang ambil bersama Jimin. Keluarlah sebentar. Pulang naik bus. Dan jangan terlalu lelah, jangan pulang terlalu malam." Setelahnya dia menatapku dan tersenyum.

"Kalau begitu ayo Jimin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kalau begitu ayo Jimin." Aku menarik tangan Jimin dan membawanya ke apotek rumah sakit. Ini masih siang kemungkinan kita pulang dalam keadaan cuaca tidak terlalu panas. Syukurlah. Semoga tidak terlalu melelahkan.

"Kenapa tiba-tiba mengajakku keluar?" Aku bertanya mendekatkan kepalaku ke wajahnya, karena sedikit memelankan suaraku.

"Tidak ada. Aku hanya berpikir seharusnya kita tidak membuang-buang masa muda sebagai seorang saudara kembar dengan mendiamkan satu sama lainkan? Em... Dan maaf. Kalau sebelumnya aku begitu dingin. Aku hanya canggung karena sudah lama sekali tidak bertemu denganmu. Pulang dari Jerman kamu sudah selelah itu dan sudah sedikit mengurangi porsi gerakmu. Jadi kupikir..."

"Sudahlah Jim. Tidak perlu dibahas. Aku juga malu padamu. Pulang-pulang bukannya bahagia malah tambah membuatmu repot."

"Kau bilang jangan dibahas. Kenapa malah menyalahkan diri sendiri? Sudah sana ambil obatmu. Kutunggu disini."

Aku kemudian mengambil obat dan berlari kearah Jimin setelahnya. Dia tersenyum menggandengku. Kita berjalan menuju supermarket dekat rumah sakit dengan bergandeng tangan dan diam dalam pikiran masing-masing. Dia menyuruhku memilih eskrim kesukaanku. Hah? Apa ini boleh?

"Apa ini boleh?"

"Aku sudah diskusi dengan Ayah dan Dokter Yoongi. Katanya tidak apa-apa jangan terlalu sering saja. Habis itu langsung minum air putih juga." Dia tersenyum dan aku langsung menyerahkan eskrim yang begitu menggoda mataku.

A Poem for the Small ThingsWhere stories live. Discover now