9.

8.4K 1K 16
                                    

Dua bulan yang terasa berat bagi Mark sudah berakhir, hari ini cowo itu berencana menemui Chanda. Sepulang kuliah tentunya, karena hari ini Chanda tidak ke kampus.

" Ntar malam tempat biasa yok!" Ajak Lucas. " Gue yang traktir." Tambahnya yang disetujui Jeno dan Dery.

" Sorry gue gak gabung, mau ketemu Chanda. Kangen gue sama dia." Tolak Mark, wajahnya yang lempeng selama dua bulan terakhir kini berubah cerah.

" Heleh, Chanda udah gak disini juga masih di - ." Ucapan Lucas terhenti saat Dery menyikut perut cowo itu.

Mark mengernyit, dia tau ada janggal sejak terakhir dia melihat Chanda di kampus waktu itu tapi dia selalu berpikir positif.

" Jelasin ke gue." Mark menatap ketiga temannya, wajah cerianya sudah berubah serius.

" Gue denger dari Nana kalau Chanda mengajukan pengunduran diri dari kampus sepuluh hari yang lalu. Saat lu sama Dery lihat dia di kantor administrasi." Jelas Jeno, Dery ini memukul kepala Jeno yang terlalu to the point tapi dia takut sama Jeno.

" Kenapa kalian baru bilang ini ke gue?" Tanya Mark menahan amarahnya.

" Permintaan nyokap lu, beliau gak mau kuliah lu terganggu karena kabar ini." Dery angkat bicara, ia tau jika sahabatnya sudah emosi lebih baik berkata apa adanya.

Mark tertawa getir, menundukkan kepalanya. Tangannya terkepal erah, emosi dalam dirinya seolah ingin memberontak tapi ia ingat janjinya pada Chanda untuk menahan emosinya agar tidak meluap.

" Gue pikir kalian beda dari keluarga gue, ternyata kalian lebih kejam daripada mereka." Mark menatap nanar ketiga sahabatnya lalu pergi dari hadapan mereka. Tujuan Mark kali ini, dia harus bertemu Chanda. Sudah cukup 2 bulan tanpa Chanda, Mark tidak ingin menambah hari - hari tanpa Chanda lagi.

🌻🌻🌻💚🦁🦁🦁

Chanda tengah membereskan salah satu meja cafe di tempatnya bekerja. Dia terkejut saat mendapati lengan melingkar dipinggangnya.

" Tunggu di ruang karyawan gih, aku masih kerja. Gak enak dilihat yang lain." Chanda menepuk lengan itu, sang pemilik pun menuruti perintah Chanda.

Jhonny sang pemilik cafe menghampiri Chanda yang baru saja meletakkan gelas dan piring bekas pelanggan ke dapur.

" Tinggal aja dulu, cafe masih sepi." Ucapnya pada Chanda. " Mark lagi butuh lu saat ini. Anak - anak bisa ngatasi kerjaan disini."

" Makasih bang, maaf ya gue sering ngerepotin." Chanda sungkan kepada bosnya yang terlampau baik itu, tapi dia juga harus bicara pada Mark.

" Udah sana, sebelum cafe gue diratain sama dia." Canda Jhonny. Chanda pun meninggalkan pekerjaannya dan menuju ke sebuah ruangan dimana Mark tengah menunggunya.

Mengunci pintu, Chanda melihat Mark duduk di sofa dalam ruangan itu menunduk.

" Mark!" Panggilnya saat sudah berdiri dihadapan Mark.

Mark memeluk Chanda erat, " Aku kangen sama kamu."

" Kenapa hmm?" Tanya Chanda, ia tau Mark bukan hanya kangen tapi ada emosi yang dipendam cowo itu.

" Jeno bilang kamu mengundurkan diri dari kampus. Aku gak mau jauh dari kamu lagi. Dua bulan udah bener - bener nyiksa aku."

" Kamu boleh pukul aku tapi jangan tinggalin aku. Aku gak bisa tanpa kamu."

" Halah sampis, dua bulan tanpa aku juga kamu masih hidup. Lepas dulu ah yang engap nih." Mark melepaskan pelukannya, menatap cewe dihadapannya. Dikecupnya kening cewe itu dengan penuh perasaan.

" Kalau aku mati nanti kamu sama siapa ? Aku berjuang buat kamu sayang."

Chanda tersenyum, " Yang, kita LDR gak pa pa kan?" Tanya Chanda ragu, wajah Mark berubah. Cowo itu meneteskan air matanya lagi.

" Berapa lama lagi? Aku gak pa pa asal cuma aku tempat kamu pulang." Jawab Mark berusaha menghentikan air matanya yang terus mengalir di pipinya.

" Jangan nangis ah." Chanda menghapus air mata Mark. Mengecup mata Mark. " Air mata kamu terlalu berharga buat nangisin aku."

" Baru juga ketemu tapi kamu ngajak LDR lagi." Mark mencebik.

Chanda mengajak Mark duduk di sofa, memainkan jemari Mark. " Aku mau nerusin kuliah di Surabaya. Ayah ngajak aku buat tinggal di rumah karena Mas mau nikah dan bakal tinggal di Semarang. Aku gak tega kalau ninggal ayah sendiri." Jelas Chanda.

Mark memeluk Chanda lagi, menenggelamkan wajahnya di ceruk cewe itu. Mengecup leher Chanda. " Jangan naksir cowo surabaya, cukup tunggu aku sampai lulus dan kerja biar bisa lamar kamu." Pinta Mark

Chanda terkekeh mendengar permintaan Mark. Sebesar itukah cinta Mark untuknya ?

" Aku usahain tapi kalau ada yang lebih cakep dan lebih baik dari kamu kan sayang kalau ditolak."

" Yaaaaanggg~"


Tbc

Eaa mau dibawa kemana cerita ini ?

L+G=K ⚠️ Markhyuck GS ⚠️Where stories live. Discover now