25.

6.4K 704 24
                                    

Mark tidak mengantar Chanda pulang ke kos. Ia masih rindu dengan kekasihnya. Dan berakhirlah mereka disini, apartemen Jeno. Mark memang biasa keluar masuk apartemen pemuda sipit itu jika sedang banyak masalah atau hanya ingin istirahat, karena apartemen Jeno memiliki pemandangan bagus di sekitarnya.

Mark memeluk Chanda, menyandarkan kepala kekasihnya itu pada dada bidangnya, mereka duduk di sofa yang menghadap langsung ke perbukitan. Tanda pesan masuk berbunyi di ponsel Chanda, cewe itu membuka pesan yang dikirimkan Nana untuknya.

" Siapa?" Tanya Mark mengelus lembut kepala Chanda.

" Nana, bilang suruh pakai pengaman." Jawab Chanda jujur, ia tak habis pikir masih saja ibu hamil itu mendesak nya untuk merasakan 'itu'

Mark terkekeh, " Bilang aja, Mark gak kaya Jeno."

" Udah, tadi mau jelasin apa?" Tanya Chanda meletakkan ponselnya lalu memandang Mark yang juga tengah memandangnya.

Mark mendekatkan wajahnya lalu mengecup singkat bibir Chanda. " Revina bantuin aku biar mommy gak cari jodoh lagi buat aku. Dia kan tau sebesar apa cinta aku buat kamu."

" Yakin Revina gak naksir sama kamu?" Chanda memainkan jemari Mark, ada ketakutan dihatinya. Siapa yang tidak minder jika harus bersaing dengan bintang kampus?

" Yakinlah, orang dia ngasih syarat juga buat aku. "

Chanda mengernyitkan, " Syarat?" Perjanjian kah? Pikir Chanda.

" Dia minta tolong kita. Aku sama kamu buat lancarin pdkt dia sama Lukas." Jawab Mark

Chanda bangun, menatap Mark dengan pandangan terkejut "Hah?!"

" Biasa aja kenapa sih yang?" Mark menarik Chanda untuk kembali ke posisi awal. " Revina itu naksir Lukas udah dari lama cuma dia gak punya keberanian buat bilang ke Lukas, apalagi Lukas juga nganggep dia kaya cewe - cewe lain."

" Gimana kalau Revina tau Lukas udah punya anak?" Chanda mendadak kasian dengan cewe cantik itu, dia pasti terkejut atau mungkin terpukul.

" Aku udah cerita soal itu dan dia gak masalah, malah Revina tertarik buat jadi mama anaknya Lukas." Mark mencium lagi bibir Chanda yang sedikit terbuka karena terkejut akan ucapan Mark.

" Tapi kan orang tua Lukas-"

" Revina yang bakal ngadepin itu, Setelah kita sah nanti. Dia bilang mau bantu kita dulu habis itu selesaiin masalah Lukas."

" Sengebet itu ya? Astaga yang, aku gak nyangka Revina yang disukai banyak cowo malah Naksir si Lukas. Kenapa gak naksir Jeno aja sih?"

Mark mengerutkan dahinya, " Kenapa harus Jeno?" Tanya Mark

" Ya kan Jeno itu idaman yang, udah ganteng, kaya, pinter, pendiem. Ya walau diem-diem bikin anak orang hamil sih."

Mark melepaskan pelukannya, lalu berdiri menatap Chanda tak percaya. " Yang, jangan bilang kamu naksir Jeno?" Tuduh Mark.

Chanda mengedipkan matanya cepat lalu tersenyum jail. " Kalau bukan pacar Nana nih kayanya aku gebet si Jeno deh yang. Dia itu sweet banget tau yang." Ucap Chanda semangat.

" Yang, kamu punya aku lho! Kok malah muji si Jeno sih?" Ucap Mark. " Sakit hati aku yang."

" Udahlah aku anter kamu ke kos aja, kayanya kamu lebih suka Jeno daripada aku." Mark hendak meraih kunci motor Chanda saat tiba - tiba Chanda menarik Mark untuk duduk di sofa lagi.

" Jeno emang ganteng, pinter, kaya juga pendiam. Tapi kalau aku sayangnya sama kamu gimana? Aku cintanya sama kamu gimana? Aku maunya sama kamu gimana?"

Mark mengedip lucu saat bibirnya dikecup Chanda. " Udahlah yang kita nikah besok aja. Udah gak kuat aku." Ucap Mark menutup mukanya dengan bantal sofa











Tbc






Udahlah segini aja

Gk bisa bikin yang lebih sweet

L+G=K ⚠️ Markhyuck GS ⚠️Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin