Reizen VIII : part 4

1.6K 72 4
                                    

(unedited)

Balai latihan ini sedikit lebih mewah dari pada balai latihan di pusat kota. Dengan ukiran naga yang sangat panjang mengitari dinding luar balai latihan. Dari jauh, setelah melihat jubah Kítrino yang melambai, para penjaga segera menghampirinya. Kítrino hanya melambaikan tangannya dan para penjaga yang tadi sedang membungkuk langsung berdiri tegak. Mereka mengikuti dengan patuh di belakangku. Aku merasa aneh diikuti para pengawal. Sekarang aku tahu bagaimana perasaan Lacie yang tidak suka dengan setengah pleton pengawal mengelilingnya.

Banyak tentara dan pengawal di area balai latihan ini. seluruhnya langsung membungkuk begitu Kítrino lewat. Tanpa berbasa basi, dia segera masuk lewat pintu lengkung berwarna coklat yang terletak tepat di tengah balai latihan. Tempat itu pasti sedang dipersiapkan untuk suatu acara. Seluruh tentara yang berada di dalam balai latihan itu malang – melintang membawa peralatan dan bahan – bahan dekorasi.

Apakah tempat ini akan dipakai untuk duel yang kurang lebih akan dilaksanakan 2 minggu lagi? Sebelum aku sempat bertanya, seorang tentara Tingkat I bersulam perunggu sudah menghampiri kami. Dia membungkuk dalam – dalam sampai Kítrino melambaikan tangannya tanda untuknya agar segera kembali menegakkan tubuhku.

“ Selamat Siang Yang Mulia. Senang bisa melihat anda di sini. Ini laporan yang anda minta.” Sambutnya sambil menyerahkan berkas – berkas kepada Kítrino.

 Kítrino hanya menggangguk – angguk. Dia segera membuka berkas – berkas itu dan membacanya dengan cepat. Setelah selesai, dia kembali menyerahkan berkas – berkas itu. “ Aku menginginkan laporan seperti dikirim ke ruang kerja secara berkala setiap 5 hari sekali. Aku suka Laporan ini. Terima kasih atas kerja kerasmu dan anak buahmu Jarvis. Aku mengharapkan hasil yang memuaskan darimu.” Puji Kítrino sambil tersenyum ke arah tentara bernama Jarvis itu.

Tentara itu menerima kembali berkas - berkasnya. " Terima kasih atas pujian anda Yang Mulia. Kami akan melakukan yang terbaik untuk anda." Tentara itu membungkuk dengan senyum menghiasi wajahnya. Dia terlihat senang dan bangga akan pujian yang baru dikeluarkan Kítrino.

" Kalau begitu selamat bekerja Jarvis. Ayo kita pergi Vanir." Kítrino sudah berbalik lagi menuju pintu keluar.

Ini hanya perasaanku saja atau memang sekarang aku berganti menjadi pengawal pribadi dari Lacie ke Kítrino? Aku menghembuskan nafas panjang lalu berjalan mengikutinya keluar dari arena.

" Tempat apa itu? Apakah itu adalah tempat untuk acara duel itu?" Tanyaku membuka percakapan. Mengatasi rasa penasaranku.

" Itu merupakan balai latihan keluarga kerajaan dan para pengawalnya. Dan ya itu nanti akan menjadi tempat berlangsungnya duel itu. Aku harus memastikan semuanya berjalan dengan baik."

" Tapi itu tidak harus kau yang selalu memastikannya kan? Kau bisa meminta seseorang untuk melakukannya untukmu dan kau bisa sedikit mengistirahatkan tubuhmu yang sudah mencapai batas maksimal itu."

" Aku... tidak bisa. Banyak yang mencari celah dari pekerjaanku untuk menjatuhkanku. Beberapa diantaranya sangat mengganggu. Kau akan lihat kenapa aku menyuruh setengah pleton untuk mengawal Lacie. " Bisiknya dengan suara parau.

Kítrino keluar dari jalan utama dan memasuki gang sempit. Aku tidak mengerti kenapa dia mau melewati jalan seperti ini saat dia sedang dalam posisi sebagai pangeran mahkota. Baru setengah jalan memasuki gang sempit itu, aku merasakan beberapa orang mengikuti kami. Jadi ini maksudnya. Banyak yang mengincar nyawanya dan juga adiknya. Orang yang mengikuti kami ada dua orang. Aku merasakan aura mereka berdua.

" Nah, saatnya berburu Vanir." Bisiknya sambil mengeluarkan tombaknya dari bahu kanannya. Sejujurnya aku belum pernah melihatnya bertarung kecuali saat dia membantuku dan Gin untuk mengalahkan gerombolan Lýkrízos.

Elemetal ForéaWhere stories live. Discover now