Arc 4-2 Ch 1 - Ancaman Perang

191 15 2
                                    

Seperti biasa, kalau ada yang mengganjal atau ada kesalahan ketik, silakan langsung comment. Kalau bagian mengganjal, selama tidak spoiler dengan story, akan Author jawab.

============================================================


"Bisa ulangi lagi?"

[Hadiah itu diberi oleh Kerajaan Nina. Tentu saja, beritanya hanya mengabarkan kerja sama internasional.]

Ini adalah pertama kali aku mendengarnya. Mungkin–

[Mungkin kalau kamu menghubungiku lebih sering atau lebih awal, berita ini sudah sampai di telingamu]

Oke! Perempuan ini, Lacuna, jauh lebih mengerikan dari semua perempuan di tempat ini. Dia bisa memotong dan mengetahui jalan pikirku padahal kami hanya berbicara lewat telepon. Dia tidak melihat wajah atau gestur tubuhku.

"Tolong, aku tidak mau membahas hal itu. Begitu Emir dan Inanna tahu aku pernah tidur denganmu, mereka sempat marah dan bahkan menangis di depanku. Aku tidak ingin melihat dan mengalami hal itu lagi."

[Hahahaha. Kalau menjadi mereka, aku tidak akan marah dan menangis.]

"Tapi?"

[Aku akan bunuh perempuan itu, lalu kamu, lalu bunuh diri.]

"...."

[Ahaha, aku hanya bercanda. Jangan ditelan mentah-mentah.]

Tidak. Aku tidak yakin dia benar-benar bercanda. Yah, mungkin saat ini dia mengatakan hanya bercanda. Namun, aku sama sekali tidak terkejut kalau dia benar-benar melakukannya.

Siapa pun yang akan menjadi kekasih Lacuna di masa depan, aku sarankan kamu tidak selingkuh atau ketahuan tidur dengan perempuan lain. Ya, aku berdoa.

"Kembali ke urusan. Hadiah dari kerajaan Nina, dan yang terdaftar...." aku berhenti sejenak. "Apakah ini terdaftar di pemerintah atau pasar gelap?"

[Hehe, kamu cukup peka,] ucap Lacuna menggoda. [Tentu saja yang terdaftar di pasar gelap. Untuk yang di pemerintah, meski kerabatku mengatakan pihak berwenang bisa memproduksinya, aku tidak melihat ada kenaikan jumlah atau persebaran barang ini secara luas. Jadi, aku meragukannya.]

Begitu ya. Di lain pihak, aku sedikit penasaran kenapa Lacuna menyelidiki hal ini. Apakah dia ada pekerjaan yang berhubungan dengan penghilang pengendalian? Tidak. Tidak mungkin. Lacuna bukan tipe yang suka bercerita mengenai pekerjaan. Dia hanya akan bercerita soal pekerjaan kalau aku menjadi rekan kerjanya. Selain itu? Tidak!

[Lalu, apa ada yang ingin kamu dengar lagi?]

"Kerja sama ini. Apakah sudah lama atau baru saja?"

[Sudah lama. Bahkan, beberapa generasi sebelumnya. Dan, hal ini lah yang membuat informasi menjadi simpang siur, sudah terlalu lama.]

Kalau beberapa generasi sebelumnya, berarti ada kemungkinan Tuan Putri Rina bukanlah inkompeten pertama dari keluarga kerajaan Nina. Bisa jadi inkompeten sudah lahir di kerajaan mereka sejak lama. Namun, karena sistem mereka dimana Ratu dan calon Ratu dilarang menggunakan pengendalian, dan menyerahkannya pada orang terdekat, hal ini tidak ketahuan.

Meski sempat menyelidiki keluarga kerajaan Nina, dan meminta bantuan Ibla juga, aku menghentikannya karena Fahren berkhianat. Aku jadi berpikir pencarian inkompeten sudah tidak penting lagi. Mungkin pencarian inkompeten dan penyelidikan keluarga kerajaan Nina dilanjutkan, aku sudah mengetahui hal ini dari dulu. Mungkin.

Yah, sudahlah. Tidak ada juga gunanya menyesali yang sudah terjadi. Nasi sudah menjadi bubur.

"Kurasa sudah cukup sampai segitu dulu. Aku titip mereka ya."

I am No KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang