Arc 4-2 Ch 6 - Kondisi Terkini

167 16 3
                                    

Seperti biasa, kalau ada yang mengganjal atau ada kesalahan ketik, silakan langsung comment. Kalau bagian mengganjal, selama tidak spoiler dengan story, akan Author jawab.

============================================================


"Sudah kubilang menerima mercenary dari luar Bana'an adalah ide buruk! Sekarang kamu tahu sendiri akibatnya, kan?"

"I-iya. Maaf."

"Dan sekarang, gara-gara kamu, keunggulan yang sempat kita miliki pun hilang! Hilang!"

Yang marah-marah pada Jin bukanlah aku, melainkan Yuan.

Saat ini, kami berada di salah satu ruang rapat yang berada di lantai basemen. Beberapa saat setelah diskusi di rumahku, kami kembali ke mal Haria. Begitu sampai, Yuan dan aku langsung masuk ke lift dan turun ke lantai 7 basemen. Yuan sudah mengatur agar Jin segera datang ke mal dan berada di ruang rapat.

Sementara aku dan Yuan menemui Jin, Emir dan yang lain mencoba menjalankan rencana yang diajukan oleh Emir. Namun, karena Guan membubarkan diri, dan tampaknya ada gejolak baru, tampaknya kami harus berpikir agar rencana Emir tidak terganggu.

Di lain pihak, ngomong-ngomong, ini adalah kali keduanya kami mencoba saran Emir. Ah, tidak! Revisi! Untuk rencana besar, ini adalah kali kedua. Namun, untuk beberapa hal, kami sudah berkali-kali menerapkan ide Emir. Di saat seperti ini, aku dipaksa sadar kalau Emir adalah orang yang pintar. Dia memiliki ide yang brilian. Ya, sebatas ide. Untuk detail? Aku, Inanna, dan anggota elite Agade yang harus melakukannya tentu saja. Namun, setidaknya, kerangka dasar sudah ada. Jadi, kami tidak terlalu kesulitan.

Kembali ke kondisi Guan. Sederhananya, terjadi perbedaan pendapat antar anggota Guan. Sebagian anggota memilih untuk memegang teguh kode etik dan peraturan pasar gelap Bana'an. Sisanya tidak. Permasalahan ini muncul setelah ada rumor beredar kalau Jin menolak tawaran kerja sama dari Rina hanya karena sekarang pasar gelap memberiku waktu istirahat, sebuah gencatan senjata.

Padahal, sejak awal, Jin tidak menyerang karena aku yang membayarnya. Dan lagi, Jin tidak pernah bertemu langsung dengan Rina. Jadi, rumor yang beredar hanyalah omong kosong. Namun, tentu saja, hal ini tidak menghentikan anggota yang ingin menerima tawaran Rina.

Karena hal tersebut, pertarungan antar anggota terjadi dan Guan resmi bubar.

Aku hanya bisa geleng-geleng mendengar cerita Jin. Di lain pihak, Yuan langsung bangkit dan menendang pelipis Jin. Tidak berhenti di situ. Yuan masih menginjak-injak kepala Jin dan melempar caci maki, hingga sekarang.

Oke! Menurutku, ini sudah lebih dari cukup.

"Yuan, sudah cukup. Kamu terlalu berlebihan."

"Berlebihan? Ini tidak berlebihan! Bahkan masih kurang!"

Aku memegang kedua tangan Yuan yang terus meronta. Dengan penuh usaha, aku berhasil memisahkan Yuan dari Jin. Kalau kondisi Jin normal, mungkin aku akan membiarkan Yuan menginjak dan melampiaskan kemarahan pada Jin lebih lama. Namun, saat ini, kondisi Jin adalah terluka. Gara-gara perpecahan internal Guan, dia juga diserang oleh anggota yang tidak mau menuruti aturan. Sebagai orang yang hampir inkompeten tanpa pengendalian, dia sulit menghalau serangan diam-diam.

"Jadi, Jin, bagaimana pertanggung jawabanmu? Aku bisa menggerakkan Agade dan Akadia untuk menghabisi para–"

"Tidak!" Jin menyela. "Ini adalah urusan Guan. Kalau kami membiarkan Agade dan Akadia membereskan masalah ini, anggota Guan yang tersisa akan berhutang banyak pada Agade dan Akadia. Kami tidak mau hal itu terjadi. Kami tidak mau dibayar murah."

I am No KingWhere stories live. Discover now