Chapter 26

9.2K 881 46
                                    

Disebuah ruangan terlihat seseorang yang sedang berkutat dengan kertas - kertas dihadapannya. Kertas yang mulai berwarna kuning pertanda bahwa kertas itu telah disimpan sejak lama.

Tok....tok....

"Masuk" ucap orang yang tadi berkutat dengan kertas - kertas dihadapannya.

Orang yang mengetok itu masuk setelah mendapat izin.

Terlihat seseorang dengan badan yang cukup besar dengan jubah merah yang menutupi tubuhnya dan topeng bercorak berwarna emas. Ia membungkuk.

"Apa ada sesuatu yang terjadi? Apa kalian menemukan jejaknya?" Tanya orang itu serius menatap namja berjubah.

"Ada seorang murid yang menyamar disini selain pemimpin elemen. Dan juga kami tidak menemukan King dan Queen beserta sahabatnya, hanya saja kami menemukan ini Prof. Lee" jelas namja berjubah itu pada Prof. Lee lalu menyerahkan cincin.

Prof. Lee melebarkan matanya. Ia berdiri seketika dari duduknya. Ia mengambil cincin itu lalu diperhatikannya dengan serius. Cincin dengan corak yang sangat indah tetapi juga menyimpan sesuatu yang berbahaya bahkan dapat membawa kematian pada orang yang salah. Tidak salah lagi, ini adalah cincin milik King. Pikir Prof. Lee gusar.

"Kalian menemukannya dimana?" Tanya Prof. Lee serius.

"Di hutan desa Loghwell dekat sungai Prof" jawab orang itu.

"Sion selidiki lagi tempat itu jika menemukan sesuatu cepat kembali" perintah Prof. Lee. Sion sang namja berjubah mengangguk ia lalu menghilang menuju sungai. Teman - temannya yang menunggu diluar ikut menghilang mengikuti Sion.

Prof. Lee duduk ia luruh seketika.

"Aku tau kau pasti masih hidup nak" gumam Prof. Lee lirih menahan tangis.

******

Jungkook dan Bangtan berada didepan sel.

Jungkook mendekati sel itu dengan diikuti Bangtan.

"Permisi apa anda didalam?" Tanya Jungkook.

Hingga terdengar suara meminta tolong. Jungkook semakin yakin. Perlahan wanita dalam sel itu bergerak. Ia berdiri dengan gemetaran hingga seluruh tubuhnya terlihat. Bangtan membelalakkan matanya terutama salah satu dari mereka hingga meneteskan air mata. Jungkook terdiam bingung. Mengapa reaksi bangtan seperti itu. Pikir Jungkook bingung. Apalagi melihat salah satu hyungnya meneteskan air mata.

Jungkook ingin bertanya sebelum rasa sakit datang dikepalanya.

"Aghh....." Pekik Jungkook meringis kesakitan. Ia memegangi kepalanya. Bangtan terkejut mendengar ringisan kesakitan Jungkook bahkan Hyung nya yang sedang meneteskan air matanya ikut terkejut.

Taehyung ingin berlari kearah Jungkook tetapi kata - kata Jungkook selanjutnya membuat Bangtan makin membelalakkan matanya terkejut.

"Tolong wanita itu cepat Hyung, kita tak punya waktu. Dark magic akan kesini" ucap Jungkook sambil menahan sakit. Hingga tak lama bertepatan dengan kepala Jungkook berhenti sakit, wanita itu sudah ada digendongan Yoongi dalam keadaan tak sadarkan diri.

"Gwaencana Hyung, aku baik - baik saja" ucap Jungkook saat melihat sinar khawatir berpendar dimata para hyungnya.

"Palli kita pergi" seru Jungkook lagi lalu berlari keluar diikuti Bangtan yang panik dibelakang Jungkook hingga melupakan sesuatu.

"Chakkaman" Yoongi berseru dengan sedikit nyaring. Jungkook dan bangtan berhenti berlari lalu menoleh pada Yoongi dengan tatapan bingung.

"Waeyo Hyung? Kita harus cepat - cepat pergi dark magic akan datang" ucap Taehyung kelewat panik. Bukan karena mereka takut hanya saja ada wanita yang harus mereka tolong. Bisa saja Jungkook menyembuhkan tapi itu tidak cukup waktu.

Elemental : Dark Magic [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang