Chapter 19

176 33 159
                                    

Griffin

AMANDA Phoenix sangat menantang, setidaknya bagiku. Tekadnya ambisius cukup menggetarkanku. Aku punya pengalaman buruk sewaktu melatih gadis-gadis di Lousiana. Kalau boleh jujur, selama ini aku sudah salah menilainya. Meski begitu, melihat tajamnya mata ketika berbicara kepadaku––atau kepada orang lain, misalnya, aku mulai sadar apa yang dikatakan Charlie benar. Tidak semua wanita kota berkarakter keras kepala seperti yang pernah kualami. Charlie berkali-kali meyakinkanku, bahkan hampir sepanjang hari menghabiskan waktu bersama-sama tanpa Amanda, wanita itu cerdas. Dia mengagumi kemampuan Amanda di pantai. Sudah saatnya kau harus melupakan wanita itu, Griff. Aku sangat menghargai usaha adikku menyingkirkan bekas luka dalam diriku.

Tabunganku mulai habis. Aku sudah menghabiskannya untuk berminum-minum di bar Gambino. Selama empat tahun terakhir hidupku selalu bahagia meski bankir kerap mendatangi rumahku untuk menagih utang. Bekerja selama hampir belasan tahun jadi peternak dan pelatih sementara cukup nyaman, dengan begitu bertujuan tak terlalu terbebani pikiran. Setelah Dad wafat, sementara Larry pergi ke sisi Timur lalu bekerja di Wall Street. Dia sangat sangat sangat hebat. Charlie tak pernah mengeluh meskipun tahu dia ingin kuliah, tapi dia tidak pernah mengatakannya. Adikku orang yang terbuka. Dengan menjadi penjaga pantai, dia selalu menyisihkan uang dan ditabung untuk kehidupannya.

Sepuluh ribu dolar membuatku kelabakan. Biarpun aku ikon koboi Lakewood, mengalahkan pelelangan dengan Wayne Woods akan sangat sulit. Dia punya banyak kenalan di sekitar Amerika. Untuk menyogok juri adalah hal sejentik. Aku begini karena alasan tersendiri.

Terus terang, hidup di kawasan Lakewood sudah sangat memuakkan. Ingin sekali menjelajah dunia seperti Tukang Jagal Laut Dari Belanda, yang selalu berkelana menguasai samudra. Stok bir tak pernah terlewatkan. Menjadi orang tangguh seperti dia bukan hal gampang. Perlu diketahui, selain pengetahuanku tentang alam masih cetek paling tidak aku mengerti cara makan dan minum dan tidur.

Sejak wanita itu di sini aku merasa ada sesuatu berbeda dari dirinya. Selain tak segan menantang alam, yang mana karakter sama sepertiku, kuakui dia wanita cerdas. Dia cantik ketika menentang dan memasak sup daging sapi yang sejujurnya sangat enak. Aku tidak tahu dari mana dia mendapatkan resep itu. Cara bersikap terhadap hewan-hewan agak membungkamku. Dalam arti, kecintaannya pada alam bebas dapat dilihat dengan jelas dalam sorot matanya. Matanya kecil, tetapi tajam dan berkilau selagi mengulaskan senyum––atau tertawa. Itu membuatku jadi penasaran.

Amanda tampak meredam gelisah ketika menunggangi Horsie di arena persegi yang luas, tempat di mana aku berdiri bersama temannya, Frances. Itu adalah pelajaran pertamanya. Tangannya gemetar ketika menggenggam tali itu kuat padahal Horsie tidak segarang Rider. Aku meminta Frances memandunya dan dengan senang hati dia melakukan pekerjaan itu. Selagi keduanya di tengah arena, aku mencatat tiap derap dan kecepatan Horsie. Seberapa mampu kuda itu bersamanya.

''Putar kanan sambil tarik tali itu.'' Amanda mengikuti langkah-langkah Frances. Ini adalah hari pertama dalam tiga hari. Tapi, tetap bukan waktu yang sangat lama. Meski begitu, aku masih tidak yakin akan kemampuan Amanda menunggangi kuda.

Berikutnya Frances memberitahu apa saja yang dilakukan sebagai penunggang tangguh bertanggung jawab. ''Ketika lawanmu di sisi kanan atau di sisi kiri, jangan pernah sekalipun menoleh menanggapi mereka. Tetap fokus supaya bisa mencapai garis akhir di depan mata.''

Sementara Horsie meringkik, ditariknya lembut tali, menenangkannya. ''Bagaimana kalau mereka menjengkelkan?''

''Anggap saja segalanya omong kosong.''

''Aku tidak bisa. Aku tidak bisa. Aku tidak pernah bisa diam melihat orang menghinaku.''

''Nah, kalau begitu latih kesabaran,'' jawab Frances. Aku bersiul kepada dua wanita itu hingga akhirnya kembali melanjutkan latihan tunggang-menunggang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Colorado DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang