11. Seharusnya

253 5 0
                                    

Melihat dengan serius, kim hyun shik menatap kedua bola mata devit dengan seksama. "Jadi begini aku telah menyelidiki sesuatu yang sangat mengecewakan, tapi aku juga belum yakin sih." Ujar kim yang saat ini membidik devit.

Mereka berdua mendengarkan dengan serius. "Apasih maksudmu, aku tak paham kim, jelaskan secara rinci kim." Tanya devit yang tak paham.
"Iya aku juga, sulit untuk memahaminya." Ujar bagas yang ikutan-ikutan kesal.

Setelah berfikir kembali kim mengurungkan niat memberitahukannya pada mereka. "Ha... kalian ini. Begini???... aaah aku jadi lupa mau mengatakan apa?." Ujar kim sambil mengacak-acak rambutnya, kim yang pura-pura lupa.
"Sialan kau kim, kita udah serius. Kau malah bercanda begitu." Ujar dev.

(Maaf dev, aku masih belum dapat bukti yang kuat dengan teori yang ada tanpa bukti. Jika aku asal menudu istrimu vina, maka vina pasti akan dengan mudah memutar balikkan semua ya dengan gampang). Suara dalam pikiran kim hyun shik.

"Jadi kita sudah sepakat kan untuk membawa dita kembali ke indo. Ingat dev kau harus fokus dengan rencana ini, kau mengertikan. Kau harus abaikan dita, ini demi keselamatannya." Peringatan kim yang tidak main-main.

"Bagas kau tak mau berkomtar." Sambung Tanya kim kepada shibi.
"Saran dariku untukmu dev. Kau kan sudah dewasa tak perlu aku arahkan. Apa lagi kau sebentar lagi akan jadi seorang ayah, walau anak itu bukan dari dita, wanita yang selalu kau perhatikan. Tapi vina mengandung anakmu, yang juga SAH." Ujar bagas yang teruntuk devit.

"Bagaimana jika yang ada di dalam perutnya bukanlah anakku." Ujar devit yang membuat bagas mengerutkan alisnya.
"Jika kau tak mau mengakui perbuatanmu, maka kita akan lakukan tes DNA, jika kau masih mengelak terus dev." Ujar bagas yang geram.

"Kau selalu begitu padaku kapan aku akan benar di matamu." Ujar devit yang di buat kesal.
"Kau sendiri yang mengatakannya. Jika kau selalu salah, aku tak pernah menyalahkan dirimu. Tapi kau sudah menyadari ya sendiri." Ujar bagas.

"Itu bukan berarti kamu seenaknya menyalahkan diriku terus dong." Protes devit.
"Hah! Baiklah, jadi bagaimana keputusan sudah kita sepakatikan bahwa dita akan kita kirim pulang, dan teruntukmu dev. Kau harus memegang janjimu jika kau harus memfokuskan dirimu pada vina dan shin grup. Ini semua kita lakukan demi keselamatannya dita, jangan membuat hal konyol seperti ini terulang kembali. Kau mengerti dev." Penjelasan bagas.

"Aku setujuh dengan penjelasan shibi. Tumben banget beri saran yang masuk akal, biasanya selalu menjerumuskan hal yang tidak baik." Ledek kim.
"Kita kembali sekarang. Tuan marsel pasti mencari kita." Ajak bagas.

"Hey! Nanti saja pulang yah, lagi pula kitakan sudah pesan makanan kalo kita pergi nanti gimana makanannya, lagi pula makanan saja belum datang, mubazir dong kalo ngga dimakan." Ujar kim.

"Kalo makanan aja luh gerak cerpat kim, jadi permasalahan ini bagaimana? Kau belum memberikan berita apapun, katanya kau ada yang ingin bicarakan. Aku tidak yakin jika kau lupa, pasti ada yang kau sembunyikan dari kita benarkan kim." Ujar bagas.

Kim hanya bisa mematung diam dengan tebakan shibi yang selalu tak pernah meleset dari kenyataan, tapi kim masih belum yakin akan informasi yang dia dapatkan sekarang. Karena lawannya bukan lah satu tapi banyak, apalagi vina punya pengaruh baik dalam dunia bisnis dan perusahaan. Itulah yang jadi masalah dalam pikiran kim saat ini, jadi bagaimana pun dia katakan pada dev atau bagas. Jawabannya mereka tak akan bisa melawan tetua atau grup V.E milik vina.

Bersambung....

Kamis. 30. Januari. 2020.

Maaf jika ada salah kata yang menyinggung para pembaca...
Sya sebagai penulis memohon perngertiannya karena karya saya masih dalam tahap belajar....

Adikku Adalah Istriku: Kaulah Wanitaku(TAMAT) (DALAM MASA REVISIAN)Where stories live. Discover now