67. Curiga pada sang Idol.

89 8 3
                                    

~Universitas I~

Mereka sudah sampai di kampus dita, melihat wara-wiri mahasiswa/ i yang keluar satu persatu. Kampus terlihat sepi, melihat semua itu devit semakin khawatir apakah dita sudah pulang kerumah. Devit keluar dari mobil, di susul kim juga keluar.

"Vit, sepi banget nih kampus. Mana kelasnya dita." Tanya kim sambil melihat - lihat.
"Sebelah sana, itu fakultas desain." Menujuk kearah gedung bertingkat.
"Yaudah tunggu apa lagi, yuk kesana."  Ujar kim berjalan di depan devit.
"Iya."

~Falkultas Desain~

Seluruh Ruangan sudah di kunci hingga kelas dita pun sudah terkunci. "lah udah di kunci vit, dita mungkin sudah pulang kerumah nih." Ujar kim menebak.
"Kim, cari tahu jadwal asrafan." Tiba-tiba Devit curiga jika dita di ajak asrafan.
"Heh? Kenapa tiba-tiba---." Belum sempat melanjutkan ucapkan sudah di potong dengan ucapan devit.
"Udah lakukan saja."

Kim langsung mengunakan phonselnya untuk mencari infomasi tentang jadwal asrafan.
"Ketemu kim."
"Iya ketemu."
"Gimana? jadwalnya?"
"Jam 7- 9, dia ada pemotretan jam 10-14 ada jadwal konser di Kota c, jam 16- 20, dia ada acara tv, dan jam 20- 22 ada acara syuting."

"Banyak banget jadwalnya."
"Di sekitar sini saja vit, emang kenapa kau cari asrafan. Apa hubungannya dengan dita."
"Aku curiga kalo asrafan ngajak dita, dan menyuruh dita mematikan hp."
"Kamu ini vit bisa ya seuzdhon melulu sama dita."
"Gimana? Sudah tahu lokasih asrafan sekarang kim."
"Sudah, mau kesana sekarang."
"Iya."

Pergi menujuh ke tempat kerja asrafan, dalam perjalanan devit sangat was-was entah perasaan apa yang mengganjal di ulung hatinya. Rasanya sangat menyakitkan, dan sangat sesak di dadah.
"Kau sudah bisa hubungi dita vit, coba kau hubungi lagi." Ujar kim.
"Tetap tidak bisa kim, sudah kucoba."
"Di cek lagi coba."

Devit terus saja melakukan panggilan kepada nomer dita.
Hingga sampai di tempat acara asrafan yang diundang sebagai bintang tamu, saat asrafan baru keluar dari mobilnya.
"Asrafan-" panggilan kim, langsung di halangi bodyguart asrafan atau keamanan.
"Tidak apa, dia temanku." Ujar asrafan menyuruh keamananya.
"Maaf mangganggu, apakah kau tahu dimana dita."
"Dita?"

"Jangan pura-pura tidak kenal, kau menyembunyikan dimana dita."
"Aku memang tidak kenal dita siapa yang kamu maksudkan."
Kim hanya menarik nafasnya, membuka kacamata minusnya, mengelapnya dulu pada dasi dan memakainya kembali.

"Gebila dita rahma, masih tidak kenal, dulu dia mantan tunanganmu yah walau hampir saja kalian tunangan sih."
"Kamu siapa?"
"Malah tanya balik. Katakan saja dimana dia, apa susahnya si tinggal jawab saja."

"Aku tidak mengenalmu, maaf aku masih ada kerjaan lain yang harus aku lakukan." Membalikan badan.
Devit yang melihat itu langsung keluar dari dalam mobil.
"Tunggu, asrafan."
"Tuan devit, kau ada di sini."
"Hem~ aku hanya akan to the point denganmu, karena kamu juga sangat sibuk jadi aku akan langsung bertanya padamu, apakah gebi bersamamu sekarang."

"Tidak! Gebi tidak bersamaku, aku memang menghubunginya dua hari yang lalu tapi setelah itu aku tak menghubunginya."
"Kau tidak membohongiku kan."

"Sumpah demi Allah, tuan devit, aku tak berbohong apalagi menyembunyikan gebi. Memang kenapa anda mencarinya kepadaku dan bertanya padaku, bukannya harus mencari kerumahnya atau tempat lainnya."

"Tidak apa-apa, jika kau tahu dimana dia tolong hubungi saya. Kim beri dia nomerku, agar dia bisa menghubingiku jika bertemu dengan dita."

Bersambung...

Jangan lupa vote, saran masukan komennya...

Terimakasih buanyak yah yang sudah mampir dan baca cerita Dita dan Devit.

Minggu, 20 Sep 2020.

Adikku Adalah Istriku: Kaulah Wanitaku(TAMAT) (DALAM MASA REVISIAN)Where stories live. Discover now