Epilog

46K 3.8K 470
                                    

DALILA

Sudah berapa tahun lamanya sejak aku bertemu dengan cinta pertamaku, mungkin sekitar 28 tahun lalu. Bersyukur sekali cinta pertamaku tidak begitu mononton. Seperti sekarang, saat anakku yang sudah besar dan puber ini bertanya seperti apa cinta pertamaku dulu. Aku menceritakan tentang Merdeka pada anak gadisku.

merdekahrdnsyh liked your photo

Merdeka ... Merdeka ... namanya unik jadi aku sekedar ingat nama anak kelas sebelah itu. Seingatku waktu itu kami tidak saling mengikuti di Instagram, tiba-tiba dia nyasar me-like fotoku. Ku pikir habis dia me-like fotoku, dia akan me-follow akunku. Biasanya akan seperti itu, ternyata tidak. Jelas aku curiga kalau dia pasti sengaja me-stalk akunku.

Notifikasinya muncul di layar atas ponselku. Setelah ku lihat di notifikasi Instagram sudah tidak ada, sepertinya langsung di-unlike karena takut ketahuan nge-stalk. Kemudian muncul lagi notif dari Instagram, kali ini ada pesan dari akun pria itu.

Maaf, tadi adikku yang megang ponselku. Terus nggak sengaja ngelike foto kamu. Mungkin karena IG kamu muncul paling atas di sugesti pertemanan makanya nggak sengaja ketekan s...

Pesannya panjang, tidak muat di banners ponsel. Aku kembali ke Instagram. Membuka messanger di sana. Tetapi tidak ada messanger dari pria itu.

Kemudian datang lagi satu notifikasi darinya yang muncul di layar depan ponselku.

Kamu kenal aku? Aku temannya Bara. Tadi adikku yang megang ponsel aku, terus nggak sengaja dia ngelike foto kamu. Maafin adik aku ya. Semoga kamu nggak mikir kalau aku y...

Aku balik lagi membuka akun Instagramku, huft ... hal yang sama terjadi lagi. Sudah dihapus. Baru saja aku mau keluar dari aplikasi itu, ada pesan dari pria itu.

Selamat sore. Aku hanya sempat membaca kata itu, karena setelahnya langsung dihapus olehnya. Tapi kalau tidak salah belakang kalimatnya adalah 'terima kasih'.

Setelah ku ceritakan, anak gadisku itu terlihat tidak puas. Dia saja yang mendengar ceritaku ini tidak puas, apa lagi aku yang mengalaminya.

"Jadi Mama nggak tahu apa isi pesan dari cinta pertamanya Mama?" tanya anakku memastikan. Aku mengangguk sebagai jawabannya.

Anak gadis menghela napas sedih, "Mama nggak penasaran?" tanyanya lagi.

"Penasaran sih, tapi yaudahlah. Toh ujung-ujungnya Mama pacaran sama dia," kataku. Yep, kami pacaran cukup lama.

"Tapi aku penasaran apa isi pesannya," kata anak gadisku lagi. Rasa penasarannya sangat besar.

Tiba-tiba suamiku datang bergabung dengan kami di ruang TV. "Coba tanya aja ke papamu, siapa tahu papamu masih ingat apa yang dia kirim dulu."


Selesai

Sekali Merdeka Tetap MerdekaWhere stories live. Discover now