Ch. 26

2K 201 7
                                    

Chp. 26_____"Seorang wanita tua”_____

Pengawas wanita yang membimbing Ryuha itupun hanya diam tak merespon akan apa yang baru saja ia saksikan. Bahkan dari raut wajahnya saja sudah jelas bahwa dia seakan berkata 'Bagaimana ini bisa terjadi? '.

Ryuha yang tak mengerti situasi hanya menggaruk sedikit kepala belakangnya saking herannya.

Sedangkan Liza dengan wujud Pedang yang baru saja Ryuha gunakan hanya tertawa riang akan apa yang terjadi tadi.

Batu kristal ungu, dikatakan ketebalan dan kepadatan batu ini sangat keras, hingga setara dengan kerasnya berlian. Karna efek unik yang terkandung dalam batu kristal ungu ini, ia lebih sering digunakan sebagai alat ukur kemampuan. Seharusnya sangat mustahil bagi kristal ungu ini hancur hanya dengan serangan kecil dari Ryuha tadi.

Liza yang dari tadi hanya tertawa saja mulai bicara.

[[ Hahah. Sepertinya anda tak mengerti akan apa yang sebenarnya terjadi bukan? ]]

Dengan suara terkesan menyombongkan dirinya, Liza kembali menjelaskan.

[[ Ini disebabkan oleh salah satu keistimewaan saya tentunya, hahaha.. ]]

Spontan Ryuha bertanya, 'Memangnya apa keistimewaan tersebut? ' Batin Ryuha.

[[ Melenyapkan dan Menyerap seluruh sihir yang ada. Atau biasa disebut dengan destruction and absorption of magic. ]]

'Jadi karna kau melenyapkan seluruh kandungan sihir yang terdapat dalam Kristal ungu ini, makanya kristal ini menjadi seperti error' dan akhirnya hancur dengan sendirinya, bukan? '

Liza hanya tertawa kecil ketika Ryuha menyimpulkan hal tersebut, yang mengartikan ungkapan Ryuha sangat tepat.

Melihat kepanikan dari pengawas wanita yang ada di sampingnya, Ryuha sedikit bersalah dan tak tau akan bagaimana untuk menjelaskan, bahwa penyebab hancurnya Batu kristal ungu ini hanya karna Pedang Roh miliknya.

Ryuha mencoba mencari solusi seraya menatap sekitar, dan sontak dikejutkan dengan keberadaan wanita tua di ujung ruangan.

Saking terkejutnya Ryuha hanya diam seraya terus menatap ke wanita tua itu. Hawa keberadaan dari wanita tua itu benar-benar netral(lenyap) tak terasa sedikitpun, bahkan Ryuha tidak tau sudah berapa lama wanita tua itu menyaksikan dirinya dari kejauhan.

Wanita tua dengan baju khas seorang penyihir itupun tersenyum lebar ketika Ryuha sudah menyadari kehadirannya, dan mulai menghampiri Ryuha disertai tepukan kecilnya.

* Plok- plok- plok-.. * Suara tepuk.

Ketika pengawas wanita yang dari tadi sangat kebingungan dengan kejadian tadi langsung tersadarkan ketika mendengar tepukan tangan tersebut.

Entah mengapa pengawas wanita itu langsung menundukkan tubuhnya ke wanita tua ini disertai sambutan hangatnya, "Selamat datang ketua.. " setelah itupun dia menegakkan kembali tubuhnya dan bertanya, "Apa yang membuat anda datang ke tempat pemeriksaan ini.. "

Wanita tua itupun langsung menatap Ryuha ketika pengawas wanita menanyai sebab kehadirannya yang mendadak.

Ketika itupun Ryuha sedikit terkejut karna tatapan dari wanita tua itu sangat senang, seakan mendapatkan apa yang dia cari-cari.

Dengan penuh keraguan, Ryuha mulai bertanya, "M-maaf.. bisakah anda menjelaskan situasi yang baru saja terjadi tadi? Kurasa anda sudah menyaksikan kejadian aneh ini dari awal bukan? ... Apakah aku memang seburuk itukah mengunakan senjata, sampai-sampai tak dapat diukur oleh kristal ungu ini? " Tanya Ryuha disertai akting wajah polos tak berdosa nya, seakan benar-benar tak mengerti situasi barusan.

Sekai no Hīrō to Yūmeina Akuyaku ni Naru Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang