Ch. 33

1.8K 188 15
                                    

Chp. 33_____Nightmare, Undead, Skeleton, dan.. _____


Sesaat aku merengangkan otot-otot ku dan langsung berlari ke arah Nightmare dengan cepatnya.

Dengan mengunakan gumpalan tinjuku, aku langsung memberikan pukulan langsung tepat di kepalanya sebelum ia menyadari kehadiranku.

Kepala Nightmare tersebut langsung terputus dari tubuhnya. Karna aku hanya mengenakan tangan kosong ketika memukul kepala Nightmare tersebut membuat tanganku mengalami bekas bakar ringan tanpa kusadari.

Aku tak berharap bahwa Nightmare ini akan mati hanya dengan pukulan ku tadi, dan siapa sangka bahwa itu memang benar. Kepala Nightmare yang terpental lepas dari tubuhnya tadi mulai melayang dan menyatu kembali ke tubuhnya semula.

Nightmare itu mulai menoleh kekiri-kanan dan diakhiri dengan menatapku beberapa saat.

Dengan senyuman jahatku. “Apa? Kau mengadu ke Papi-mu sekarang? ... Atau mau lari ke mama, terus bilang. Mama aku sakit, beri dia pelajaran? ” Ungkap sindiran ku.

Nightmare tersebut langsung lari pergi ke sisi ruangan.

“Apa dia takut? ” Ungkap heranku.

Rupanya Nightmare tersebut menghampiri seseorang di sudut ruangan.

Aku benar-benar terkejut karna dari tadi aku tak menyadari adanya kehadiran selain Nightmare ini.

Namun ada yang aneh, karna itu tidak terlihat seperti manusia sama sekali, karna kepalanya tergeletak di atas telapak tangannya.

‘Apa itu Undead? ’

Liza langsung menyela. [[ Dari segi manapun anda melihatnya, itu memang Undead. ]]

Undead itu mulai berjalan mendekatiku secara perlahan dengan gaya jalan pincangnya. Undead tersebut dilengkapi dengan sebuah Armor silver yang berlumuran darah merah yang sudah kering.

Disaat Undead itu mulai mendekatiku, aku mulai mempersiapkan diriku dengan memberi perlindungan kedua tanganku yang tadinya terkena luka bakar tadi dengan perban tebal. Sejak awal aku sudah berencana melawan Nightmare itu dengan tangan kosong.

Aku mulai mengambil ancang-ancang bertahan jika Undead itu menyerang secara tiba-tiba.

Ketika Undead itu sudah hampir mendekatiku, ia berkata. “APA KAU MELIHAT KEPALAKU MANUSIA? ” Ungkapnya dengan suara berat yang terdengar mengerikan.

Seketika aku memiringkan sedikit kepala. “Hah?! ”

Undead tersebut kembali bertanya. “APA KAU MELIHAT KEPALAKU MANUSIA?

Aku sangat keheranan dengan tingkah laku Undead ini. Dengan suara lantang, aku membalas. “Apa-apaan pertanyaan bodoh itu? Bukannya kepalamu ada ditangan kirimu? ” Ungkapku seraya menunjuk tepat ke arah tangan yang memegang kepalanya sendiri.

APA KAU MENCOBA MENIPUKU MANUSIA? ”

Aku sedikit jengkel ketika dia menuduhku. “Hei mayat! Bukankah sudah kubilang kepalamu itu ada ditangan kirimu? Kenapa kau sangat keras kepala sekali hah? ”

Undead itu mulai berlari ke arahku dengan mengangkat Pedang berkaratnya. “KEMBALIKAN.. KEMBALIKAN KEPALAKU MANUSIA..!!! ” Teriaknya.

Ungkapannya itu membuat emosiku makin menjadi-jadi. Tanpa pikir panjang lagi, aku memberikan serangan langsung tepat ke perut Undead itu.

KHAAGH...!!! MANUSIA HINA.. BERANI SEKALI KAU MENYERANG KU..!!! ”

Nightmare yang tadinya hanya diam kini mulai mendekati Undead tersebut. Rupanya Nightmare tersebut memberikan tumpangan pada Undead ini ke atas punggungnya.

Sekai no Hīrō to Yūmeina Akuyaku ni Naru Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang