Ch. 55

740 82 16
                                    

Chp. 55 “Kesetiaan ”.

“Ugh.. hah~ mpsh'ah~  ... ” Layna mendesah nikmat sembari menahan rasa sakit yang diterimanya.

... Beberapa waktu pun telah berlalu.

Namun, Layna tak henti-hentinya mengeluarkan suara tersebut yang semakin lama suara desahannya semakin keras. Ini membuatku muak.

Sontak aku melemparkan sebuah bantal tepat kearahnya. “Bisakah kau hentikan suara erotis itu ha?! Dasar kau ini membuat orang salah paham aja! ”

Layna menghiraukan ucapanku dan  mengeluarkan suara erotis itu kembali walaupun tidak separah yang tadi.

“... Sial. Kenapa jadi seperti ini.. ” Gumam kecilku sembari menepuk kecil kening.

Kini aku sedang berada didalam penginapan yang pernah ku sewa beberapa hari yang lalu, dengan ruangan yang sama yang pernah kutempati.

Dan tentu saja aku terjebak dalam pantauan lalat ini yang membuatku tak bisa bersenang-senang dengan kekayaan yang kumiliki.

Disamping itupula Layna menikmati pijatan yang merupakan layanan khusus dari hotel ini dengan wajah puasnya.

Kuharap aku bisa menendangnya keluar sekarang.. ’

Tak lama kemudian Layna selesai dengan layanan khusus dari hotel ini yang kini duduk sembari menyelimuti dirinya dengan sehelai handuk putih tipis.

“Hey. Jika urusanmu disini selesai kenapa kau tak pulang sekarang? ” Ungkap ku dengan penuh kesabaran sembari memberikan senyuman lebar yang tampak jelas dipaksanakan.

Beberapa saat Layna diam dan akhirnya merespon.

“Hahaha apa yang kau katakan Ryuha? Bukankah kita teman? Terlebih dari itu kau menyewa kamar mewah ini sendiri. Kurasa kau pasti memiliki niat lain mengapa memilih penginapan mewah ini, bukan..? ” Ucapnya sembari memejamkan matanya mencoba melotot iku.

Sontak punggungku dipenuhi keringat dingin. ‘Jangan bilang bahwa dia sadar..? ’ Batinku.

Layna tertawa lepas melihat ekspresi ku kini. Yang kemudian tawa nya memudar seiring dengan berjalannya waktu.

Beberapa saat ia menatapku kembali, tapi tampak berbeda dari biasanya. Kemudian ia melipat kedua kakinya yang mulus kehadapan ku, melengkungkan punggungnya beberapa derajat serta membusungkan dadanya kedepan entah apa alasannya.

“Hey Ryuha. Apa kau tak tertarik menyaksikan keindahan di hadapanmu ini? ” Ungkapnya dengan suara lembut penuh dengan godaan.

Tentu saja kalimat yang dilontarkannya tersebut membuatku bingung. Apalagi sifatnya kini membuatku sedikit terganggu karna jelas berbeda dari sifat yang selalu ia tampilkan.

Yang kuketahui Layna memiliki wajah datar dengan tajam yang seolah-olah menatap mangsanya. Lebih kurang bisa dikatakan ia memiliki sifat kalem yang tak suka berbaur dengan orang sekitar.

Karna ia berkata “ menyaksikan keindahan di hadapanku. ” tak ada salahnya juga untuk menilai apa yang ia ucapkan penuh dengan percaya diri itu.

...

Kini aku tepat dihadapannya  yang bisa diperkirakan hanya  berjarak 3 meter saja. Ini pertama kalinya aku menatap Layna sedekat ini. Pandangan ini sedikit menganggu ku karna bisa tampak dengan jelas lekukan tubuhnya dibalik handuk tipisnya itu.

Rambut bewarna biru tua yang terurai bebas, pertama kalinya aku melihat karna biasa ditutupi oleh topinya. Bola matanya berwarna biru muda yang tampak jernih bagaikan warna lautan. Ini jelas bagaikan aku melihat sosok Nona Liu ketika masih kecil.

Sekai no Hīrō to Yūmeina Akuyaku ni Naru जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें