Part 13

19.6K 3.1K 116
                                    

TAEYONG menyesali keputusannya untuk keluar dari gedung organisasi Phoenix karena sekarang ia merasa bahwa ada beberapa orang yang sedang mengawasi dan mengikutinya. Meskipun berjalan dikeramaian, namun tetap saja, ia memiliki insting yang kuatㅡada seorang laki-laki bertubuh kurus dengan tinggi di atas rata-rata yang memperhatikannya dari kedai Samgyetang dua lantai, lalu lelaki bertubuh besar yang mengikutinya dari arah belakang.

Sial, luka di tubuhnya memang sudah lumayan pulih, tapi bila Taeyong melawan dua atau empat orang sekaligus menggunakan jurus bela diri, ia tidak sanggup. Tangannya masih sedikit kaku untuk di gerakan dan kembali ke organisasi hanya akan membuatnya tersudut. Organisasi Chanyeol terletak di tempat yang lumayan sepi; jauh dari keramain, satu-satunya cara melawan orang-orang yang mengikutinya adalah terus berada di keramaian.

Taeyong tidak membawa senjata apapun, biasanya ia menyelipkan pisau kecil di belakang celana, namun kali ini ia pergi tanpa persiapan dan Taeyong menyesali hal itu. Orang-orang yang mengintainya pasti anggota White Snake yang belakangan ini sedang berusaha melawan organisasi Johnny serta Chanyeol.

Menghela napas dalam, Taeyong melirik laki-laki bertubuh besar yang masih mengikutinya sebelum masuk ke dalam pabrik olahan daging, aroma rempah-rempah memasuki indra penciuman Taeyong. Langkah kakinya semakin cepat ketika ia menyadari bahwa laki-laki bertubuh besar yang sedari tadi mengikutinya juga masuk ke dalam pabrik olahan daging.

Tidak banyak orang yang terlihat karena Taeyong masuk melalui pintu belakang. Ia bersembunyi di balik dinding; menunggu lelaki bertubuh besar itu datang. Ketika ia melihat bayangan, tanpa menunggu lama Taeyong menendang perut si lelaki bertubuh besar lalu mengaitkan kedua kakinya di leher lelaki tersebut, berniat mencekik sementara tubuhnya bergelantungan di tubuh lelaki asing itu.

"Iblis kecil sialan!" seru si lelaki bertubuh besar, berusaha melepaskan kedua kaki Taeyong yang mengapit lehernya, "aku akan membunuhmu!"

"Coba saja." Taeyong menyeringai dan memutar tubuh dengan mudah sehingga kini ia menduduki bahu si lelaki bertubuh besar. "Kau anggota White Snake?"

"Diam!" si lelaki bertubuh besar berusaha melempar tubuh kecil Taeyong namun tidak berhasil karena Taeyong mengapit lehernya dengan erat.

Mendengar itu Taeyong berdecak. "Diam, baiklah." ia mengepalkan kedua tangan dan mengangkatnya sebelum memukul kepala lelaki bertubuh besar itu dengan sangat kencang, berhasil membuat si lelaki tersebut jatuh pingsan tanpa perlawanan pasti.

"Piggy." gumam Taeyong pelan, ia menendang perut si lelaki bertubuh besar sebelum menunduk ketika ada peluru yang di tembakkan, hampir mengenai tubuh bagian atasnya.

Sialan.

Taeyong segera berlari menjauh dari sana; naik ke tangga lantai dua yang mengarah ke arah luar pabrik olahan daging tersebut. Ia menatap ke bawah, melihat ada enam orang berpakaian urakan yang sedang memasuki pabrik tersebut. Ini lebih dari empat, bisa di pastikan bahwa Taeyong akan terluka parah bila melawan tanpa senjata atau strategi.

"Hyung, need some help?"

"YA!" Taeyong hampir saja terjatuh saat melihat Mark berdiri di belakangnya tanpa suara, "bagaimana kau bisa berada disini?!"

Mark menyeringai, julukannya adalah ghost. Sejujurnya Mark tidak sengaja melihat Taeyong ketika ia sedang membeli makan setelah rapat bersama Chanyeol selesai, awalnya Mark tidak tertarik untuk mengikut Taeyong, namun orang-orang yang mengawasi Taeyong membuat Mark sedikit jengkel. Jadi ia mengikuti si lelaki cantik bermarga Lee itu tanpa menimbulkan suara atau jejak.

"Rahasia," gumam Mark pelan, ia mengeluarkan belati dari selipan kaus kakinya dan memberikan benda tajam tersebut pada Taeyong. "Let's kill all these damn rats."

Don't Call Me Angel《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang