Part 14

18.9K 3K 258
                                    

SUARA tembakkan dari arah belakang pabrik olahan daging berhasil membuat Jaehyun tersentak; ia menoleh ke arah Ten yang berada di belakangnya sebelum berlari dengan secepat kilat, menelusuri pabrik olahan daging tesebut sebelum orang-orang yang berada di sana berkumpul karena suara tembakkan yang lumayan kencang.

Jaehyun sudah mencari Taeyong selama dua puluh menit, menelusuri seluruh jalanan bersama Ten namun ia tidak berhasil menemukan lelaki cantik itu. Jaehyun hanya takut bila sesuatu yang buruk terjadi pada Taeyong. Tidak aman berkeliaran sendiri karena mafia sedang mengincar organisasi Chanyeol serta Johnny.

"MARK!" teriak Jaehyun begitu melihat sosok yang ia kenal sudah berbaring di atas tanah dengan darah yang merembes membasahi kaus biru langit yang Mark kenakan.

Iris cokelat tua Mark menatap Jaehyun yang baru saja datang, ia meringis. "M-mereka membawa Taeyong Hyung."

"Siapa?!" Ten yang baru saja sampai segera membuka suara, napasnya terengah, ia tidak bisa mengimbangi langkah kaki Jaehyun yang sangat cepat.

Jaehyun menekan luka tembak di bahu kanan serta paha kiri Mark. Ia mengeluarkan ponsel, tidak memperdulikan bila benda pipih itu akan di penuhi oleh darah. Jaehyun menghubungi Lucas dan Baekhyun, menyuruh kedua orang itu untuk datang ke pabrik olahan daging agar bisa membantu Mark yang tidak bisa bergerak. Bukan hanya luka tembak, namun wajah Mark juga di penuhi oleh lebam kebiruan serta goresan.

Mark menutup kedua kelopak mata, berusaha mengatur napas yang tersendat. "E-entah, ada yang menembak Taeyong Hyung dengan obat bius lalu mereka juga menembakku menggunakan peluru. P-padahal kami sudah berhasil mengatasi beberapa anggota White Snake." gumamnya susah payah.

Sungguh, Mark dan Taeyong baru saja akan berjalan pulang ke organisasi setelah menghabisi anggota White Snake yang menganggu. Tapi serangan mendadak datang, membuat mereka berdua tidak bisa berkutik.

"Ten, tekan kedua luka Mark! Aku harus mencari siapa yang menculik Taeyong!" seru Jaehyun sebelum berlari menuju bagian belakang jalanan pabrik tersebut.

Mata Jaehyun menjelajah, menatap setiap sudut. Jalanan tersebut bisa di lewati oleh mobil sekelas SUV, tidak terlalu sempit dan juga lumayan sepi. Jaehyun mendongak; menatap cctv yang menyorot tepat ke jalanan tersebut. Ia kembali menghubungi seseorang, meminta bantuan untuk meretas cctv.

"Ya Hyung?"

"Jeno-ya, bantu aku untuk mencari informasi. Kau bisa meretas cctv?"

"Eh.. Tentu bisa Hyung, cctv di bagian mana?"

Jaehyun mencoba menjelaskan lokasi secara rinci, ia menatap ke arah bawah dan mengambil sesuatu yang mengkilat di atas aspal. Itu adalah pin berbentuk naga hitam. Rahang Jaehyun mengeras, ia meremat ponsel hingga buku-buku jarinya memutih.

"Ada mobil SUV hitam yang berhenti disana sekitar beberapa menit lalu Hyung, mereka menyeret seseorang. Nomor plat 5598." gumam lelaki bernama Lee Jeno dari seberang telepon; memberitahukan fakta penting pada Jaehyun.

"Cari tahu nama pemilik mobil tersebut."

"Sebentar Hyung."

Jaehyun menyimpan pin yang ia temukan di dalam kantung celana lalu mendongak ketika melihat mobil yang ia kenal datang melalui jalan belakang. Lucas serta Baekhyun keluar dari dalam sana, Jaehyun menunjuk ke arah pabrik dan kedua lelaki tersebut bergegas masuk ke dalam pabrik untuk menyelamatkan Mark.

"Itu mobil sewaan Hyung. Baru saja di sewa pagi ini oleh seorang lelaki bernama Park Hyungsik. Apa aku harus mencari tahu kemana mobil ini pergi Hyung? Aku bisa meretas beberapa cctv di jalan."

Don't Call Me Angel《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang