Kapitel 2.7

13.6K 838 6
                                    

Aku berjalan keluar dari Medic Center, tempat itu terasa panas hari ini. Aku memandang langit yang cerah, burung-burung yang beterbangan di atas sana menangkap perhatianku. Aku tidak pernah melihat sekelompok burung dalam jumlah yang cukup banyak beterbangan secara bersama-sama seperti ini.

"Please take this medicine twice a day, make sure to eat something before you consume this" aku menjelaskan obat yang harus dikonsumsi kepada seorang pemuda.

"Hanna" panggil Nike sambil berlari ke arahku.

"Ada apa?"

"Lo... harus ikut gue sekarang" Nike berbicara dengan nafasnya yang terengah-engah.

"Ada apa sih?"

"Ikut aja dulu"

Nike menarik tanganku menuju sebuah rumah, ia membawaku ke lantai 3 rumah tersebut. Di dalam sana sudah ada seorang ibu yang terlihat lemas, dari wajah hingga sekujur badannya sudah dibasahi oleh keringat.

"Waktu kita datang, ibu ini sudah berada di pembukaan 8"

Dengan cepat aku menghampiri ibu tersebut dan melihat kondisinya.

"Ini.. udah pembukaan 9!" 

***

"Lo udah merasa lebih baik kan?" tanya Julian kepada Alvaro yang sedang membaca bukunya sambil duduk di atas ranjang pasien.

"Iya, gue rasa gue udah ga perlu diperlakukan seperti pasien lagi, lagipula ranjangnya juga bisa di pakai sama pasien lain" Alvaro meletakkan bukunya dan berdiri dari tempat tidurnya itu sambil melepas infus dari tangannya.

"Eh eh, lo yakin?" Julian yang takut akan kondisi Alvaro yang belum sepenuhnya membaik itu memegang kedua lengan Alvaro, memastikan bahwa ia dapat berdiri dengan benar.

"Iya, tenang aja sih" ucap Alvaro sambil melakukan pemanasan sederhana.

"Dokter Julian!" teriak seorang perawat sambil berlari menuju tempat Alvaro dan Julian sedang berdiri.

"Ada apa?" tanya Julian.

"Ada seorang wanita yang ingin melahirkan!"

"Di mana wanita itu?"

"Ada di luar sana, ia salah satu korban yang tidak dapat di evakuasi. Ada dokter Hanna yang sedang membantu persalinan wanita tersebut"

Mendengar nama Hanna disebut, Alvaro pun mengikuti Julian dan perawat itu menuju counter.


"Hanna, lo bisa denger gue?" suara Alvaro tiba-tiba terdengar dari HT yang berada pada salah satu saku celanaku.

"Alva, ada ibu yang harus melahirkan sekarang tapi peralatan di sini ga memadai dan-"

"-ga akan cukup kalau team harus bawa peralatan ke sana, langsung lakuin persalinan"

"Lo gila? Lo mau gue melakukan persalinan di sini? Alat aja ga ada dan tempat ini......terlalu ber-resiko!"

"Lebih baik lo ngelakuin hal gila daripada harus ngorbanin pasien lo"

Aku menatap wanita tersebut, ia terlihat sedang menahan sakit sambil berusaha untuk mengontrol nafasnya.

"Sekarang, coba lo cari sesuatu yang bisa dijadikan alas di sana"

Aku mengangkat matras yang tertimpa serpihan-serpihan akibat gempa bersama dengan Nike. Kami pun mengangkat wanita tersebut untuk pindah ke matras yang baru saja kami temukan dan menutupi bagian bawah tubuhnya dengan kain.

LakunaWhere stories live. Discover now