Part 4 (✓)

41.7K 5.6K 280
                                    

Happy Reading guys...

.
.
.

Riska berjalan anggun di koridor sekolah bersama antek-anteknya. Banyak pasang mata yang tidak menurunkan pandangan mereka kepada para gadis yang berparas cantik itu.

Riska tak mengindahkan tatapan mereka. Dia terus berjalan menuju ke ruang guru didampingi Freya, Cici dan juga Kalila. Pintu ruang guru terbuka lebar, hingga semua guru yang sudah datang di sekolah menatap mereka. Seperkian detik kemudian, mata para guru kembali ke fokus pada kegiatan masing-masing.

"Miss Rahma," panggil Riska lalu duduk di depan meja Rahma. Freya, Cici dan Kalila juga ikut duduk di samping Riska.

"Riska? Ada apa?" tanya Rahma yang bingung dengan kedatangan Riska bersama ketiga temannya secara tiba-tiba.

Gadis itu bersidekap dada. "Saya baru saja merekrut anggota cheers."

"Tanpa audisi?"

Riska mengangguk. Rahmah terlihat sumringah. Ia percaya jika Riska pasti memilih siswa terbaik.

"Siapa?"

"Arista Cantika. Anak baru di kelas IPA 2."

Senyum Rahma memudar. Keningnya berkerut.

"Arista Cantika?"

Riska mengangguk.

"Tugas miss siapkan baju baru untuknya," perintah Riska pada guru muda yang cantik sekaligus pembina cheers itu.

Rahma mengerutkan dahinya, "kamu yakin? Mau rekrut nak baru itu?"

Rahma sedikit terkejut karna Riska merekrut siswi yang tidak termasuk karakter dari seorang cheers. Bahkan Riska saja selalu pilih-pilih dalam merekrut anggota baru.

Riska menjentikkan jari. "Yap,"

"Kenapa kamu pilih dia?"

"Sejak kapan miss boleh membatah ratu?"

Rahma menghela napas. "Maaf Riska, tapi dia bukan siswa yang cocok dalam kriteria anggota cheers,"

Riska menggebrak meja. Beberapa guru mencuri pandang mengintip dari ekor mata mereka. "Pembina hanyalah pembina, tetapi penguasa bebas melakukan apapun, paham?"

Guru muda itu menghela napasnya panjang, percuma jika berdebat dengan gadis kepala batu itu.

"Yasudah terserah kamu."

"Semua memang terserah saya!"

Urusannya dengan guru muda cantik itu sudah selesai, kini dia berdiri dan memandang satu persatu guru disana.

"Ck, mana nih sambutan yang menarik untuk ratu?"

Semua guru mendongak, melihat tatapan tajam Riska, mereka langsung berdiri dan membungkuk hormat padanya. Gadis itu tersenyum puas, bahkan sangat puas melihat semuanya patuh pada ucapannya.

"I like this, budak-budak pintar," gumamnya pelan.

"Cabut para gadisku."

Mereke berempat keluar dan berjalan menuju kelas masing-masing.

***

Sebentar lagi bel akan berbunyi, banyak siswa yang berlalu lalang menuju tempat singgah belajar. Suasana kelas menjadi kian riuh seiring bertambahnya siswa yang baru datang ke kelas.

Begitu juga dengan Riska dan Kalila, mereka berdua masuk kelas IPS 1 dan mendudukan bokongnya dikursi masing-masing.

"Ris, kenapa kok lo masukin cewek cupu itu ke cheers?" Kalila penasaran kenapa Riska begitu mudahnya memasukkan gadis itu ke dalam anggotanya.

DIA ACHA (PUBLISH ULANG)Where stories live. Discover now