Part 43

23K 3.3K 194
                                    

Klinik Kecantikan BR Group

Tiga cewek cantik berbadan ramping tiba ditempat tujuan bersama Pak supir yang mulai memakirkan mobil.

Ponsel yang sedari tadi mereka nyalakan untuk bermain sosial media dimatikan serempak. Mata mereka berkeliling melihat bangunan klinik yang begitu epic dan elit bahkan instagramable.

"Nih klinik bangunannya aja udah bagus, apalagi obat cantiknya." Freya menatap takjub gedung berwarna putih bersih dengan tanaman merambat dipinggiran tembok.

"Jarang-jarang kan gue ajak lo berdua perawatan gratis." Vania melihat kedua temannya melalui kaca spion depan mobil.

Cici yang memang sudah sangat antusias saat Vania mengajaknya perawatan kulit wajah kemarin secara gratis alias ditraktir pun menganggukkan kepalanya beberapa kali. Sudah lama dia tidak pergi ke klinik kecantikan. Seingatnya terakhir kali dia perawatan dua bulan yang lalu.

Kini kulitnya meronta ingin cepat dimanjakan oleh ramuan-ramuan modern karna jerawat selalu muncul setiap kali dia datang bulan.

Begitu juga dengan Freya, walaupun dia sering menjahili Vania tapi kali ini dia akan menuruti semua permintaan cewek itu sebab dia sudah berbaik hati padanya.

Mulai dari permintaan Vania untuk menjemput dia dirumahnya, bahkan membiarkan tempatnya digantikan oleh Vania. Yaitu disamping Pak Sopir yang sedang bekerja. Mengendarai mobil supaya baik jalannya.

"Baik banget deh lo Van, padahal tiap hari gue selalu usilin lo, tapi sekarang lo malah ngajak kita perawatan secara gratis,"

Ucapan Freya diangguki oleh Cici.

"Sering-sering lah lo ajak kita mampir kesini," ujar Cici.

Vania hanya tersenyum menanggapinya.

"Kita gak turun nih?" Cici sudah tak sabar pergi ke dalam klinik.

"Lo berdua turun duluan dan pilih perawatan sesuka hati, gue masih ada perlu sama nyokap, ntar gue nyusul,"

Freya dan Cici mengangguk, lantas mereka turun dari mobil dan bergegas masuk ke dalam klinik.

Vania mengetikkan pesan pada Audy lewat aplikasi WhatsApp memberitahukan jika sasaran sudah masuk kedalam klinik.

Disisi lain, cewek cantik berkulit putih mulus dengan rambut sepanjang punggung tergerai lurus tengah tersenyum tipis di ruangan kantor sembari melihat cctv yang menampilkan kedua mangsa sedang masuk kedalam kliniknya.

Audy mengambil satu potong buah pir dari mangkok kecil yang menemaninya menonton kamera cctv dari komputer. Kedua orang itu berbincang-bincang menentukan perawatan pilihan.

Audy minum air mineral yang ia beli di salah satu kafe agensi Entertainment terbesar di Korea Selatan, dimana air mineral itu mampu membuat kulitnya menjadi lebih sehat dan lembab.

Audy tidak sabar melihat wajah yang semulanya putih mulus akan bermunculan banyak jerawat bagai kerak bumi yang dipenuhi beberapa gunung tinggi. Cewek cantik itu mulai mematikan komputernya. Dia berdiri dari duduknya.

Audy mulai turun dari tangga menuju sasaran. Disana terlihat keduanya memilih dan memilah paket kecantikan yang pas untuk kulit masing-masing.

"Lo pilih paket apa Ci?"

Cici mengusap dagunya bingung. Dia ingin jerawat diwajahnya terhempas dan tidak muncuk walaupun sedang datang bulan.

"Kayaknya paket jerawat deh,"

DIA ACHA (PUBLISH ULANG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang