PART 35

22.4K 3.3K 185
                                    

Happy Reading.

Vinda dan Fana menyusul Acha ke Uks. Mereka terkejut karna tiba-tiba ada berita Acha diperlakukan secara tidak baik oleh Rafisa dan Tata. Saat mereka tiba, Acha sudah duduk diatas ranjang. Keduanya menghela nafas lega. Akhirnya Acha tidak lagi memejamkan mata perihnya.

"Are you okay Cha?" kata Vinda penuh kekhawatiran mendatangi Acha.

Acha mengangguk sembari tersenyum. "Gue gak papa kok Vin, untung Arjuna langsung bawa gue kesini," dia sedikit melirik Arjuna.

Mereka berdua tak sadar jika sedari tadi ada Arjuna dan juga Keynan di samping Acha. Tapi setidaknya Vinda dan Fana bersyukur karna sekarang keadaan Acha baik-baik saja.

Tapi yang membuat Vinda bingung, kenapa kedua orang itu masih diam menemani Acha di Uks? Padahal sekarang sudah ada Vinda dan Fana yang menemani Acha.

"Ngapain lo berdua masih disini?" sarkas Vinda tak suka.

"Nonton sinetron di channel ikan kotak," jawab Keynan seraya menunjuk televisi yang berada diatas dengan dagunya.

Mereka mengalihkan pandangan pada benda yang ditunjuk Keynan.

"Mampus lo!!"

Keynan menggebrak ranjang Acha secara tiba-tiba. Semua terlonjak kaget dan menjingkat.

Dia sangat antusias melihat pemeran cowok dihajar oleh beberapa orang. Vinda terkejut melihat apa isi tontonan Keynan.

Kisah Nyata

"Kek emak gue aja lo sukanya liat begituan," sindir Vinda.

"Gue suka juga karna mak gue anjir, gara-gara dia nonton begituan terus, keluarga gue jadi ikutan suka sama tontonan Azab,"

Semua melongo mendengar penuturan Keynan. Tak percaya jika ternyata cowok itu menyukai hal yang tak terduga.

"Jadi, lo beneran suka sama tuh film?"

Keynan mengangguk, "Gue suka karna gue bisa belajar jadi peramal,"

"Peramal?" pekik semuanya.

Keynan mengangguk beberapa kali. "Gue bisa nebak alurnya,"

Vinda menjitak kepala Keynan keras."Itumah selalu bisa ketebak jalan ceritanya. Paling-paling entar tuh cowok mati ketabrak mobil,"

"Kok lo tau endingnya kayak gitu? Lo udah pernah lihat?"

Vinda menggelengkan kepalanya. "Gak! Gue tau karna gue itu peramal," kelakarnya.

Mata Keynan berbinar, "Wah, hebat banget lo ya bisa tau jalan ceritanya. Padahal ini baru Minggu kemarin di rilis, dan diulang dua kali di tipi tapi lo udah tau aja endingnya,"

Vinda melebarkan matanya. Tak mengerti jalan pikiran Keynan yang sangat pendek. Padahal yang dia maksud, film tersebut sudah tak asing lagi di mata masyarakat. Bahkan sebagian cerita memiliki alur yang hampir sama dan mudah ditebak akhir ceritanya.

Tapi Keynan percaya jika Vinda benar-benar seorang peramal. Vinda tak habis pikir, seorang Keynan sangat mudah di tipu olehnya.

"Blo'on banget lo jadi cowok," desisnya.

Keynan menoleh cepat kearah Vinda. "Enak aja! Ganteng kayak gini dibilang blo'on. Lo kali yang blo'on!"

Vinda melirik tajam Keynan.

"Tuh ada kaca, Bang Key." Vinda menunjuk sebuah cermin berukuran sedang yang ada di lemari peralatan obat pada Keynan.

"Ngaca dulu deh, kegantengan lo itu setara kek Monyet peliharaan tetangga gue,"

DIA ACHA (PUBLISH ULANG)Where stories live. Discover now