part 4 👑

176 32 6
                                    

PART 4👑

Sekarang ini yang di hadapan Callia adalah Richard. Meskipun takut dia tetap menatap mata elang Richard. Richard menatap Callia dalam tidak tidak sangat dalam melebihi apapun.
Richard membuka pintu kamar Callia lalu menyuruhnya masuk.
"Masuklah sudah malam."
Callia menggeleng keras.
"Aku mengingini jawabanku."
"Call tapi in.." ucapan Richard terpotong lalu di sela oleh Callia
"Aku mengingninya kak"
"Mengapa kau sangat keras kepala? Kau sangat berbeda hari ini kau lebih suka berbohong, membentak, keras kepala, bodoh, dan tidak berani melawan."
"Aku keras kepala karena aku ingin jawabanku, kalau kau lupa dengan pertanyaanku aku akan mengulangnya, APA BENAR SELAMA INI AKU MEREPOTKAN?" Tanya Callia dengan menekankan setiap kata yang dia ucapkan.
Sangat terlihat Richard yang terpancing oleh emosi. Tapi dia berpikir sekarang ini sudah malam dan ada orang tuanya di rumah, jadi dia memcoba mengendalikannya.
"Kau tidak sadar HA JIKA KAU ITU SANGAT ME RE PO TKAN Call, kumohon cukup aku saja yang direpotkan oleh mu di SMA jangan mamah , dan papah lagi."
"Ku harap kau tidak egois Call, untuk sekali ini saja dan untuk yang terakhir kalinya. Karena aku tidak akan memintanya, dan Callia yang aku kenal tidak seperti ini."
Callia hanya diam mematung, sementara Richard sudah berbalik badan dan menjauh memasuki kamarnya.

👑👑👑

Di dalam kamar Callia tidak bisa tidur sama sekali karena dia masih kepikiran tentang kaka nya itu.
Hp Callia yang berada di atas nakas bergetar bertanda ada notif masuk dari hpnya itu.
From: Richard
To: Callia.
Tidurlah besok pagi kita sekolah, aku tau kau belom tidur jadi aku meminta padamu untuk kedua kalinya untuk tidur.
Read
Callia menaruh hpnya dan tidur.

Pagi hari.
KRINGG bunyi alarm membanguni tidur Callia, Callia sudah bangun dan mematikan alarm yang berada di nakas.
Callia bangun dari tempat tidurnya dan langsung mandi sarapannya sudah menunggu di bawah. Callia memakai sepatu berwarna putih dan berulisan Nike di belakang sepatunya itu. Dan mengambil jaket yang ada di lemari bajunya, dia mengambil jaket jeans dengan motif sobekkan di lengannya nampak sangat berfashionable. Callia berjalan menuju tangga dan menemukkan Richard yang sedang menutup kamarnya berjalan sama dengan Callia menuju ruang makan untuk bersarapan.
Selama menuruni anak tangga adik kaka tersebut sama sekali tidak berbicara... yahhh seperti biasanya.

"Hi sayang." Sapa Merinda.
"Hi juga mah."
💋💋💋
"Hi gadis kecil papah"
"Hi pah, masa Callia udah besar kayak gini tetep di bilang kecil sih pah?" Rengek Callia tampak manja di tangan ayahnya.
"Sayang walaupun kamu udh besar tetap aja kamu itu gadis kecil papah."
"Iya, iya pah terserah papah aja yang penting papah seneng"
"Iya sayang"
💋💋💋
"Call" Merinda memanggil Callia. Yang punya nama pun menyahut.
"Iya mah..."
"Tolong bantuiin mamah sayang di dapur."
"Ok mah otw"
Callia sudah berada di dapur.
"Mah emangnya bi Darsih kemana mah."
"Dia minta cuti 3 hari soalnya anaknya lagi sakit"
"Owwhhh"

Callia membantu ibunya di dalam dapur menyiapkan sarapan untuk keluarganya.
"Call kamu mau kasih kaka kamu kado apa

PART 4👑

Sekarang ini yang di hadapan Callia adalah Richard. Meskipun takut dia tetap menatap mata elang Richard. Richard menatap Callia dalam tidak tidak sangat dalam melebihi apapun.
Richard membuka pintu kamar Callia lalu menyuruhnya masuk.
"Masuklah sudah malam."
Callia menggeleng keras.
"Aku mengingini jawabanku."
"Call tapi in.." ucapan Richard terpotong lalu di sela oleh Callia
"Aku mengingninya kak"
"Mengapa kau sangat keras kepala? Kau sangat berbeda hari ini kau lebih suka berbohong, membentak, keras kepala, bodoh, dan tidak berani melawan."
"Aku keras kepala karena aku ingin jawabanku, kalau kau lupa dengan pertanyaanku aku akan mengulangnya, APA BENAR SELAMA INI AKU MEREPOTKAN?" Tanya Callia dengan menekankan setiap kata yang dia ucapkan.
Sangat terlihat Richard yang terpancing oleh emosi. Tapi dia berpikir sekarang ini sudah malam dan ada orang tuanya di rumah, jadi dia memcoba mengendalikannya.
"Kau tidak sadar HA JIKA KAU ITU SANGAT ME RE PO TKAN Call, kumohon cukup aku saja yang direpotkan oleh mu di SMA jangan mamah , dan papah lagi."
"Ku harap kau tidak egois Call, untuk sekali ini saja dan untuk yang terakhir kalinya. Karena aku tidak akan memintanya, dan Callia yang aku kenal tidak seperti ini."
Callia hanya diam mematung, sementara Richard sudah berbalik badan dan menjauh memasuki kamarnya.

Lose You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang