PART 16♥

55 13 4
                                    

Sebelum baca vote dulu yah guys. Gampang kok tinggal pencet bintang⭐ yang berada di pojok kiri.

Harus//maksa.😁
Happy reading guys👑
.
.
.
.
.
With love💙

Jangan lupa vote guys.

"Aku udah selesai makan." Ucap Callia lalu mendorong kursi nya kebelakang, untuk pergi.
"Aku juga udah pah, mah, kak Richard." Ucap Laura lalu pergi menyusul Callia.
Callia hendak membuka pintu,lalu.
"Eh." Laura berjalan ke arah Callia.

Callia hanya mengangkat satu alisnya sebagai jawaban 'kenapa?'
"Lu serius anaknya kel. Alexander."
Tuli kali nih anak ya, tadi kan papah udah bilang.
"Menurut lu aja."
"Gua masih ngga yakin."
"Yaudah, gua juga ngga maksa lu buat percaya."
Callia hendak memasuki kamarnya, tetapi ada suara yang buat niatannya diurungkan.

"Ehh, pinjem piyama tidur lu dong."
Songgong bgt nih anak. Tuhan cobaan apa lagi sihh ini?
Callia masuk kamarnya lalu mencari piyama tidurnya.
"Nih." Callia melempar piyama tidurnya ke wajah Laura, lalu menutup pintu kamarnya kasar.

Ternyata dia kesini cuman mau pinjem piyama tidur hahaha NORAK.
Jelaslah NORAK anak panti mana ada hidupnya di kelilingi barang barang bagus termasuk piyama tidur.

Pagi hari.

Callia membuka pintu kamarnya lalu berjalan menuju tanggabuntuk ke bawah, hari ini dia akan ke kolam renang halaman belakang mensionnya untuk. Sekedar 'merendam kaki nya.' Langkah Callia terhenti ketika, suasana di ruang tamu sangat membuatnya sakit hati+cemburu. Jonathan, Merinda dan Laura. Mereka sedang menonton tv di ruang utama.

Seperti keluarga kecil yang harmonis. Bukan hanya itu saja Jonathan merangkul pundak Laura dan sesekali mencium puncak kepala Laura terlihat sangat tulus.
'Seandainya Laura itu aku.'
'Aku akan menukarnya dengan apa pun yang aku punya, apapun itu.'

Callia pergi dari situ dan cepat cepat menuju kolam renang, dari pada matanya sakit dengan suasana yang begitu menyakitkan bagi nya. Hati Callia terasa nyeri saat ini, dia berjalan ke arah kolam renang sambil memegang dadanya yang terasa nyeri.

Callia melihat kolam, dengan sangat napsu.
'Apa aku harus mengakhiri hidupku dengan kehabisan nafas di kolam renang? Dengan begitu aku tidak akan merasakan pahitnya dunia. Hanya karena melihat mereka yang mesra di depan mataku.'

'Dengan begitu aku tidak usah lagi menyaksikan hal hal yang menyakiti diriku.'
Jadi kesimpulannya, Callia ingin mengakhiri hidupnya di kolam renang yang berada di belakang mensionnya.

Asataga Callia, kamu akan mati konyol di kolam renang itu.

Setelah mengganguk mantap Callia berlari menuju kolam renang, terlihat sangat yakin.
BYUR
Callia sudah berada di kolam renangnya, yang kedalamannya 3 meter, jangan lupakan bahwa Callia tidak bisa berenang.
Jonathan menengok ke arah kolam renang.

"Suara apa itu?" Tanya Merinda.
"Biar aku lihat."
Merinda mengangguk, sedangkan Laura memegang tangan kiri Jonathan dengan manja. Jonathan memicingkan matanya, dia melihat seperti ada sesuatu di kolam.

Dia melihat warna Silver seperti piyama Callia yang dipakai tadi malam. Jonathan melangkah kan kakinya untuk melihat lebih dekat.
"Callia?" Panggil Jonathan pelan, dia masih belum yakin bahwa yang berada di kolam renang saat ini adalah Callia, putrinya.
'Tidak mungkin itu Callia, dia tidak bodoh untuk menyeburkan dirinya ke dalam sana. Dia tau sendiri dirinya tidak bisa berenang, jadi dia tidak akan ke kolam renang. Dia tidak akan melakukannya. Aku tau itu.'

"Pah, katanya kita mau pergi. Kapan?"
"Iya sayang. Kamu tenang aja kita pergi kok." Jawab Jonathan sambil mengelus kepala Laura.
"Dirla, Dirla." Panggil Jonathan.
"Ya tuan." Jawab Dirla, sambil berlari ke arah Jonathan.
"Tolong bilang ke Callia, dia harus siap siap terus turun ke bawah kalo udah siap. Saya tunggu."
"Baik tuan." Hawab Dirla, lalu pergi ke kamar Callia.

Lose You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang