PART 19🙏

53 14 3
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.

'
'Kenapa semuanya jadi begini, Tuhan? Tidak biasanya kak Richard membantah perkataan papah. Biasanya ka Richard selalu menurut. Kak Richard memang tipe anak yang penurut dan dengar dengaran dengan orang tua.'
'Aku harus membuat kak Richard kembali kesini. Harus.'

Callia naik ke atas, lalu masuk ke dalam kamarnya, dia sudah tidak peduli dengan keadaan yang di bawah dia hanya harus membuat kaka nya kembali. Dengan cara apapun itu.

Callia mengganti bajunya, lalu membersihkan badannya.

WhatsApp

Kak Richard.

Kaka ada di mana?
Bilang alamatnya aku ikut ke sana?

Send.

"Shit."
Callia berdecak karena pesan yang dia kirim ceklis satu.

Kak Richard.

Kak pulang yahh? Aku jemput dehh...

Send.

10 menit lamanya Callia menunggu. Masih belum ada balasan chat dari Richard. Panik. Sekarang Callia merasakan panik yang menjelajar keseluruh tubuhnya.

Kak Richard.

Kak kalo udah ON langsung chat aku yahh?

Send.

Kak Richard.

Kak Richard kaka sekarang lagi ngapaiin sihh? Kak jangan gini dong kak, pulang kak.

Send.

Kak Richard.

Kak papah kaya gitu buat kebaikan kaka juga tau kak. Mungkin itu yang terbaik buat kaka.

Send.

13 menit kemudian

"Kok kak Richard ngga bales bales yah??"

Semua perasaan, dan pikiran negativ Callia mulai muncul.
'Kenapa kak Richard ngga jawab yah jangan jangan, kak Richard lagi balapan liar, kalo ngga bahayaiin dirinya di luar sana."

Tes.
Suara tangusan Callia mulai terdengar.

"Hiks, hiks, hiks kak Richard mah, ngeselin."
"Kak Richard bales dong hiks hiks."

Kak Richard.

Kak Richard Liam Alexander pulang dongg kak. Aktifin hp nya.
Kaka lagi di mana?
Kaka baik baik aja kan?

Send.

Kak Richard.

Kak Richard kaka ngga bales pesan aku, aku nangis nihh😢😢😭😭😭
Kak Richard mah JAHAT.

Send.

"Hiks, hiks, hiks kak Richard... kak."

Tok tok tok

"Si siapa?"
"Oliver."
Callia menghapus air matanya, lalu membuka pintu.
"Kamu kenapa, Call?"
"Ngga papa."
''Aku tau kamu habis nangis."
"Ngga."
"Bohong."

"Aku ngga bohong kok."
Oliver langsung menarik erat tubuh Callia ke dalam dekapannya. Sedangkan Callia sibuk menahan tangisannya supaya tidak keluar.
"Nangis aja Call."
"Hiks, HUAAA." Teriak Callia di dalam dekapan Oliver. Kini Callia membalas pelukan Oliver lalu menenggelamkan wajahnya di seragam yang masih melekat di tubuhnya.

"Everything will be fine. Trust me. Okay?"
"Okay."
"Good girl."
'Kasian Callia, ternyata dia sangat menyayangi Richard. Sampai sampai dia menangis menghawatirkannya.'
'Aku sangat bodoh karena cemburu tidak jelas, tadi pagi.'

Lose You!Where stories live. Discover now