part 5 👑

155 28 6
                                    

Prt 5

"Kak aku mau pulang."
"Iya Call." Richard membawa Callia keluar dari kamar mandi.
KRING bunyi bel masuk. Tetapi tidak di anggap sama sekali. Richard mengambil kunci mobilnya dan meletakkan Callia.
"Siapa yang melakukannya padamu, katakan Call." Richard sudah membopong tubuh Callia.
"Aku tidak tau kak"
Richard tersenyum miring.
"Aku ngga suka sama cewek yang bohongin aku Call. Kamu yang kasih tau, atau aku yang cari tau"
"Anna dan teman temannya."
"Good Girl"
'Mereka ingin melihat sisi hitamku ternyata. Baiklah' batin Richard.

Richard mengambil tas nya, dia kembali ke atas. Dia melihat ke arah kelas Callia karna dia lewat kelas nya.
'Lihat besok baby'

Di mobil Callia kedinginan seragamnya sobek roknya saat ini sudah pendek + Ac yang ada di mobil Richard.
"Kak aku dingin."
Richard mengambil jaketnya di tasnya. Lalu memberikannya pada Callia.
"Kak memangnya tidak apa kaka bolos karena aku?"
"Diamlah Call aku sedang menahan emosi ku supaya tidak keluar"
"Kenaoa kk jadi marah ke aku"
"KARNA KAU BODOH, LAGI, LAGI, DAN LAGI. KAU TIDAK MELAWAN MEREKA"
Callia menangis dalam diam.

"Call dengar maafkan aku, aku tidak bermaksud membentakmu. Aku hanya tidak mau kau selalu di siksa, bagaimana kalau aku tidak ada di sampingku bagaimana kalo aku sudah lulus. Aku tidak bisa selalu ada untukmu Call."
"Kak aku takut. Aku lemah."
"Kamu tidak usah takut karena bsk mereka tidak akan membuli kamu kagi, percayalah..." 'karena aku sudah menghabisi mereka' lanjutnya dalam hati.

Sampai di Mension mereka. Orang tua mereka belom pulang karena masih di tempat kerja.
Ayahya Jonathan masih di gedung bertingkat yang menjabati CEO. Dan ibunya di butik...

Mension.
Richard tau bahwa adiknya saat ini sangat lemah. Jadi dia menuntunnya sampai di kamrnya. Mengambil baju untuk Callia dan mengambilkannya makanan, minumman dan obat pereda nyeri.
Dia sudah selesai dari kamar Callia. Callia juga sudah tertidur karena lelah.

Richard keluar dari kamar Callia dan berjalan ke kamarnya lebih tepatnya berjalan ke arah cermin yang berada di kamarnya. "Berani beraninya mereka menyentuhnya dengan kasar, sampai sampai dia takut seperti itu, awas saja kalian"
Prank...
Suara pecahan kaca terdengar di seluruh sudut mension. Richard telah memecahkan kacanya dengan tangannya sendiri. Dia sangat emosi. Itu membuat sisi hitamnya keluar.

Tok tok tok
"Den suara apa itu den" bi Darsih yang mendengar pecahan kaca tersebut langsung ke kamar Richard.
"DIAM, DAN KEMBALI BEKERJA"
"Nje den"
'Apa sifat hitam den Richard muncul lagi?' Batin bi Darsih.
12:00 siang
Richard ke kamar Callia dia ingin melihat kondisinya sekarang.

Tok tok tok. Tidak ada jawaban karena tidak ada jawaban Richard langsung masuk. Tanpa menunggu.
Dia melihat Callia di sudut kamarnya dengan menutup mukanya sepertinya dia menangis.
Richard mendekat, lalu mengangkat muka Callia benar Callia menangis.
"Kak aku takut hiks"
'Mereka benar benar menimbulkan trauma pada Callia'. Sepertinya Richard tidak akan hanya menyiksa tapi juga membunuh. Salah mereka sendiri tidak mengikuti permintaan Richard sewaktunya di kelas.

Callia di peluk erat oleh Richard. Lalu setelah Callia makan siang, dia tidur. Richard keluar dan kembali ke kamrnya.

14:00 orang tua mereka pulang. Bi Darsih sudah menceritakannya dari awal hingga akhir. Kejadian yang menimpa Callia dan Richard, bi Darsih tidak tau Callia kenapa. Tetapi yang bi Darsih tau Callia pingsan.

Karena mendengar cerita dari bi Darsih Merinda jadi tidak memaggil anak laki laki nya itu untuk makan bersama. Hanya menghantarkan makananya ke kamar itupun langsung di bentak oleh Richard.

Pagi hari.
Richard sudah siap dari kamarnya. Sebelum ke bawah dia melihat Callia terlebih dahulu masih sama terbaring lemah.
Richard mencium kening Callia dan pergi ke bawah. Untuk sarapan bersama.
Richard sudah melihat ada kue ulang tahun dan kedua orangtuanya sudah berdiri siap memeluknya.
"HAPPY BIRTHDAY SAYANG" Merinda
Richard sama sekali tidak berhenti. Dia terus berjalan
"Makasih mah" dan melaju hilang dari tatapan kedua orang tuanya.
Richard melajukan mobil sportnya diatas kecepatan rata rata dia melaju begitu cepat. Hingga pada akhirnya Richard sudah berada di sekolah. Dia melihat Casandra jalan dari arah tangga ingin memeluknya, tetapi langsung di tangkis oleh Richard.
"Not now Casandra." Ucap Richard sambil menatap Casandra tajam.
Casandra tidak peduli dia langsung mengambil tangan Richard dan bermanja manja di tangannya.

👑👑👑

"Casandra HENTIKAN" Richard mendorong pelan Casandra lalu berlari nenuju kelas Callia.
Mata elang nya menatap 3 gadis yang dia cari cari dari kemarin. Suasana kelas sudah cukup ramai dan Richard juga sudah cukup dewasa. Dia tidak akan menghajar 3 gadis itu disini terlalu kekanak kanakan. Akhirnya dia menghampiri mereka bertiga dengan wajah datar supaya mereka tidak curiga.

"Aku butuh kalian"
"Astaga Kak Richard, ada apa" tanya Agatha.
"Bisakah kalian ikut denga aku sekarang"
"Kemana"
"Kamar mandi". Richard tersenyum seram ke arah gadis 3 tersebut.
"Serius kita ber 3 kamu sendiri. Di kamar mandi?? Habis deh kamu nanti"
'Aku yang habis atau kalian yang habis ku terkam' Batin Richard.

"Okay girls C'mon gausah lama lama"ucap Anna.
Kamar mandi
Richard mendorng 3 wanita itu dan mengunci pintu kamar mandi.

JANGAN LUPA VOTE&COMENT

Maaf salah update. Harusnya part 5 dulu baru 6...
Baca part 5 dulu yah baru 6...
With 💙

Kurang seru yah... bersabar yah saudara saudara. Part 9 baru dapat gregetnya.

Lose You!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora