PART 10

1K 92 15
                                    

Author Pov.

Minggu pagi adalah pagi yang mengejutkan untuk Zayya, ketika Zayya bangun dan membersihkan diri kemudian bermaksud mengerjakan tugas paginya yaitu menyiapkan sarapan, ia di kagetkan dengan keberadaan Becca dan William di dapur. Becca memasak sarapan, jauh di luar dugaan Zayya bahwa Becca akan bangun lebih cepat dari dirinya. Dan di saat Zayya akan membantu, Becca melarangnya dengan lembut dan meminta Zayya membawa William bermain ke halaman depan saja. Zayya mematuhinya.

Ketika Zayya dan William sudah berada di halaman depan, Carla dan Carly bersama pengasuhnya datang. Carla dan Carly berlarian menghampiri Zayya.

"Carla, Carly!" Seru Zayya senang ketika kedua kembar itu memeluk kakinya.

Pengasuh Carla dan Carly datang dengan mimik kelelahan.

"Maaf Miss."

Zayya tersenyum, ia baru melihat pengasuh Carla dan Carly dan sepertinya memang baru di pekerjakan, usianya terlihat 30 tahun keatas.

"Tidak apa."

Pengasuh itu menatap Carla dan Carly yang memeluk erat kaki-kaki Zayya.

"Ayo---"

"Tidak! Kami di sini saja bersama Mama." Seru Carla mencegah kalimat apa yang akan sang pengasuh ucapakan.

"Ya kami di sini saja." Timpal Carly.

Sang pengasuh terlihat bingung, Zayya menunduk menatap Carla dan Carly yang terlihat tidak bisa di bantah. Ia mengusap kedua puncak kepala anak kembar itu kemudian kembali menatap sang pengasuh.

"Biarkan saja mereka bersamaku jika Mr. Mcsander mencari katakan saja mereka bersamaku."

"Tapi Miss, Carla dan Carly belum sarapan, mereka meninggalkan sarapan mereka di meja makan dan berlari kemari."

"Kalau begitu kau kembali ke rumah dan bawakan kemari sarapan mereka, jika Mr. Mcsander bertanya katakan saja aku yang memintamu melakukanya, ia tidak akan marah."

Kata-kata Zayya berhasil meyakinkan pengasuh itu yang segera melaksanakan keinginan Zayya. Setelah kepergian pengasuh itu, Carla dan Carly berseru riang dan melompat-lompat.

"Carla, Carly hentikan," Kekeh Zayya.

"Kami tidak senang dengan pengasuh baru kami Mama, dia terlalu mengekang kami. Papa selalu gagal mencarikan kami pengasuh!" Keluh Carly.

"Ya mentang-mentang Papa sibuk lalu apa yang ia cari selalu tidak sesuai. Andai Mama bersama kami, Mama pasti tahu betapa menyebalkannya Papa!" Timpal Carla.

Zayya hanya mengulum senyumnya, mendengar keluhan dan tekukan wajah kesal Carla dan Carly. Matthew memang sibuk, bahkan sangat.

"Tidak baik seperti itu anak-anak, bagaimana pun juga Papa kalian sudah berusaha dan sudah menjadi kewajiban kalian menghargai apa yang Papa kalian lakukan." Mengerti atau tidak Zayya hanya mencoba menasehati kembar berusia 6 tahun itu. Tapi nyatanya kembar itu hanya menatap kosong wajah Zayya. Zayya tertawa pelan seraya mengusap bergantian pipi mereka.

"Mama, kenapa Mama tidak tinggal dengan kami saja?" Itu suara imut Carla. Zayya tersenyum mendengar pertanyaan itu.

"Tidak bisa Carla, Mama dan Papa---" Zayya menggantungkan kalimatnya, memikirkan kata-kata yang pas untuk membuat Carla mengerti.

"Mama dan Papa tidak bisa bersama dalam satu tempat."

Carla mengerjap namun senyum manis terpatri di bibirnya.

"Bagaimana caranya agar Mama dan Papa bisa bersama dalam satu tempat? Carla yakin jika itu terjadi Papa tidak akan sibuk lagi."

Zayya mengerjap. Nampaknya alasan yang ia beri belum cukup untuk Carla tapi Zayya tidak bisa membuat percakapan mereka lebih berkembang jauh, Carla masih terlalu kecil untuk di paksa mengerti tentang keadaan Zayya dan Matthew. Oleh karena itu Zayya mengedarkan pandanganya ke lain arah, mencari akal untuk mengindari topik saat ini. Zayya melihat sebuah boomerang karet yang di gantung pada sebuah kayu, itu adalah mainan William dan Scooby, Zayya tersenyum, ia tahu harus bagimana.

VANILLA TWILIGHTWhere stories live. Discover now