Old Version - Drowning

1.1K 190 2.3K
                                    

"Kenapa Anda berpikir bahwa aliran darahnya tersumbat, dokter Satya?" tanya dokter Evan.

Shawn mengedikkan bahu. Sikapnya terlihat sangat kontras dengan orang-orang di sekitarnya. Alih-alih panik seperti mereka, Shawn justru terlihat santai, bahkan ketika berkata, "Tadi dokter bilang pasien ngeluarin darah kehitaman. Siapa tau itu bisa jadi bagian mekonium?"

Dokter Evan menganga. Entah karena dia memandang bodoh perkataan Shawn atau dia tak menyangka Shawn akan berpendapat seperti itu. Tapi, melihat reaksi dokter Evan berikutnya yang memandang para suster dengan pandangan seolah-olah dia baru saja dapat pencerahan, sepertinya opsi kedua tadi lebih tepat. Dokter Evan menerima asumsi Shawn seolah-olah dia sendiri bingung kenapa dia tidak kepikiran hal itu meskipun dia masih sempat bertanya lagi pada Shawn untuk meyakinkan dirinya, "Apa menurut dokter Satya, tidak terlalu mudah mendiagnosis pasien mengalami Emboli? Itu kasus rare."

"Saya nggak mendiagnosis, tapi dalam dunia medis, kita harus selalu siap dengan hal yang paling mustahil sekalipun, kan? Bagus kalau bukan Emboli. Tapi, kalau iya, apa kalian sekarang nggak disebut lagi buang-buang waktu? Ditangani aja belum tentu selamat, apalagi penanganannya ditunda? Kayaknya nggak ada salahnya juga dilakukan pemeriksaan penunjang."

Lagi, dokter Evan kembali menganga. Kali ini, dia lebih tampak seperti orang yang merasa bodoh sampai-sampai dia meminta maaf pada Shawn dan cepat-cepat mohon izin pada Shello demi berlari menuju ruang bersalin bersama para suster. Dan siapa duga, omongan santai Shawn yang bahkan terkesan seperti tebakan itu justru berhasil menyelamatkan nyawa manusia hari ini?

Shello masih berusaha untuk membuat Shawn bicara tentang kehebatannya di rumah sakit tadi, tapi Shawn tetap tak mau terpancing untuk mengungkap lebih tentang dirinya. Dia lebih baik berjaga-jaga agar tak sampai membuat Shello curiga, apalagi Shawn sadar dia pembohong yang buruk dan sering kali keceplosan. Maka, Shawn memutuskan untuk langsung saja mengalihkan pembicaraan dengan bertanya, "Hotel mana?"

​Shello melengos. Cowok satu ini memang sulit sekali dibaca. Tapi, Shello tak akan menyerah. Dia harus lebih mengenal Shawn. Jadi, dia berkata, "Tempat aku biasa berenang," sambil mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Dan Shawn membawanya tepat ke hotel yang Shello maksudkan tanpa banyak tanya. Tentu saja. Shawn sudah membaca bagian itu juga di diary Shello. Tentang biasanya Shello selalu lanjut berenang setelah siap melakukan pemeriksaan di salah satu hotel bintang 5 miliknya. Shawn jelas tak akan terjebak untuk yang satu ini.

​​Setelah Shello melakukan pengawasan singkat pada hotel itu, Shello pun mengajak Shawn berenang. Rupanya Shello sering berenang di sini ditemani Satya karena Shello menyuruh Shawn untuk mengganti pakaiannya dengan celana renang Satya yang disimpan di kamar pribadi Shello di hotel ini sehingga Shello dan Satya bisa berenang kapan pun mereka mau tanpa harus membawa persiapan. Semuanya sudah tersedia di kamar Shello. Mereka cuma perlu bawa badan.

​Shawn mengambil saja celana renang itu dan membawanya turun ke area kolam berenang, tapi tidak menggantinya. Tentu saja. Tak mungkin Shawn berenang tanpa menunjukkan tato-tatonya pada Shello. Sama saja dia cari mati. Nanti saja Shawn akan cari alasan untuk tak berenang. Untuk saat ini, dia biarkan saja Shello mengiranya ikut berenang agar cewek itu tidak banyak tanya dan mengira Shawn banyak alasan.

Shawn sedang tidak mood dicereweti dan tak ingin banyak bicara saat ini. Dia benar-benar pusing begitu mendapat pesan dari Arga yang memberitahu bahwa tenggat waktu Samara membayar hutang bulan ini sudah habis. Jika Samara tak bisa membayar angsurannya, Kevin akan membawa gadis itu ke Singapore untuk memaksanya kerja di sana dengan bayaran yang lebih mahal sehingga utang Samara bulan ini dapat tertutupi. Samara hanya sanggup menghasilkan 4 juta bulan ini karena kondisinya yang masih luka-luka akibat kecelakaan dan pukulan bosnya. Dia masih butuh sekitar 17 juta lagi untuk dibayarkan ke Kevin agar dia tak harus digiring ke Singapore.

Bad InfluenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang