Chapter 13

302 38 2
                                    

" sharing is caring right? Lagipun aku nak tambah yg baru punya "

" no, kau simpan, kalau aku nak, aku pinjam. So nnti bilik kita still sama2 penuh manga, okay? "-ujar Ryujin sambil memberikan senyuman sekaligus menayangkan barisan giginya yang tersusun rapi

Yeonjun mengalah dan hanya tersenyum mengangguk. Mereka kemudiannya bergerak menuju ke Starbuck. It's coffee time!

" nk apa? Takde air donut ye "-perli Yeonjun

" hehehe.. mm nak iced mocha "-ujar Ryujin smbil merenung papan menu

" alright, duduk la dulu, aku ambik air nnti "-pesan Yeonjun sambil menghulurkan paper bag berisi manga yang baru dibelinya tadi kepada Ryujin

Ryujin hanya mengangguk dan terus mengambil tempat di meja yang terletak berhampiran dengan tingkap di dalam cafe itu.

---

" kau tak kesah pulak keluar berdua dgn aku, kalau ada classmate nampak mcm mana? Or even worse, kalau tiba2 ada rumor kita date mcm mana? "

" you wish. "

" EH NO ! AKU TGH BUAT RAMALAN "-ujar Ryujin sambil berpaling dr Yeonjun dan memandang ke arah luar tingkap sambil menghirup airnya

" takkan. Kalau jd pun, .. "-ujar Yeonjun

" kalau jd pun? "-tanya Ryujin

" tu takdir "-sambung Yeonjun sambil menatap kedua mata Ryujin seraya mengangkat keningnya dan tersenyum sinis

Ryujin terdiam mendengar kata-kata Yeonjun. Memang terdengar biasa. Tetapi, agak membawa maksud tersirat. Ergh itu sangat mempengaruhi suasana. Sekarang Ryujin sudah mula berasa sedikit janggal.

" melting huh? "-ujar Yeonjun sekali lagi mengangkat kedua keningnya dan tersenyum sinis

" EW THE HELL NO ! "

" oof, its obvious "

" damn I hate you stop it "

" well I love me "

Ryujin betul-betul kehabisan akal, dia tidak tahu harus berkata apa lagi. Sungguh, tanggapannya terhadap Yeonjun yang pendiam teramatlah bertentangan dengan Yeonjun yang sebenar. Tetapi tunggu, masih banyak yang belum dia tahu.

" gurau laaa "-ujar Yeonjun sambil ketawa kecil

" heh "-balas Ryujin yang sudah separa geram, sebenarnya bukan marah. Cuma dia malu, jangan sampai dia tersuka Yeonjun! Silap hari bulan gagal misi sebenarnya nanti!

" bosan.. nk main truth or dare? "-tanya Ryujin seolah-olah mencabar Yeonjun

" taknak "

" eh wae?! "

" no reason "

" alright then aku nak tanya kau something "

" what "

" haritu, aku ada nampak kau nangis dkt pondok skolah, wae? "-tanya Ryujin dengan wajah yang serius

Yeonjun tersentak dan terus memandang Ryujin.

" kau nampak? "-tanya Yeonjun tidak percaya

" hmm "-jwb Ryujin tidak mengalihkan pandangannya drpd Yeonjun

" wae ? "-tanya Yeonjun

" what do you mean ? "-tanya Ryujin pula

" kenapa kau nak tau sgt pasal hidup aku? "-tanya Yeonjun sambil menatap kedua anak mata Ryujin

Ryujin tidak tahu harus menjawab apa.

" a-ah.. mian "-jawab Ryujin lalu berpaling ke tempat lain

" nah its okay, sorry jugak sbb..aku belum boleh bagitau kau but I promise..one fine day aku mesti bgtau "-balas Yeonjun

" nae "-balas Ryujin tersenyum lega

---

Keesokan hari di dalam kelas

" yah.. smlm kau pergi mana? Aku mereput weh dkt rumah "-ujar Lia sambil membaringkan kepalanya di atas meja

" jalan jalan, have fun, and so on "-jawab Ryujin saja mengusik Lia

" ergh..mwoya.. "-ujar lia geram lalu menjeling ryujin

Ryujin hanya ketawa melihat gelagat Lia.

Ketika pulang sekolah

" esok aku tak datang skolah au "-ujar Ryujin tanpa memandang Lia

" eh wae?! "

" kai datang "-jwb ryujin sambil menjelir lidahnya dan meninggalkan lia di belakang sebelum menjerit " bye!!! "

" aishh.. okay!! Takecare!! "-ujar Lia sambil melambai2-kan tangannya

" nae! You too! "-jerit ryujin yang sudah hampir keluar dr pagar sekolah

Di luar pagar, Ryujin tidak sengaja terlihat kelibat Yeonjun di hadapan

" yah yeonjun! "-jerit Ryujin dengan senyuman yang lebar semacam

" lain macam je "-balas yeonjun sambil memandang ryujin dengan muka yang penuh tanda tanya

" wae ? "-tanya Yeonjun

" nak balik sekali.. hehe "-ujar Ryujin sebaik sahaja dia tiba di sebelah Yeonjun

" baik kau ckp betul2, nak balik sekali ke rindu nak jalan dgn aku, cmon, kita baru jalan2 semalam kan? "-ujar Yeonjun sengaja mengusik Ryujin

" mwo?! "-ujar Ryujin tidak percaya

Yeonjun hanya ketawa melihat reaksi Ryujin.

Ryujin hanya memandang Yeonjun dengan pandangan datar. Jika boleh diketuk sudah lama dia lakukan. Sakit juga otak dibuatnya jika setiap hari Yeonjun bergurau seperti itu. Tidak apalah, selagi mampu dilayan, layankan sahaja.

Di rumah

" Good afternoon to evening my momehhh "-jerit Ryujin seraya membuka pintu rumahnya

" dah kenapa? Ubat tertinggal ke? Sakit lagi? "-perli eomma Ryujin yang terkejut bukan kepalang setelah suara Ryujin menghentam gegendang telinganya dengan begitu kuat tadi. Untung sahaja majalah yang dipegangnya tadi tidak dicampak.

" alaa eomma niii "-balas ryujin sambil memuncungkan bibirnya

" kenapa seronok semacam "

" sbb esok Kai dgn appa balik laa uwaaaaaa "-ujar ryujin sambil berpusing2 di ruang tamunya gaya ballerina

" kai je, your dad lambat sikit, ada skit lg keje yg belum siap katanya "-balas eomma Ryujin sambil sambung membaca majalahnya

" ouh ehh.. okay tp jadi kann pergi airport besok "-tanya Ryujin sambil membulatkan matanya penuh harapan

" yee jadii dh pergi naik "-jwb eommanya yang penat melayan Ryujin

" hehe okayy "-jwb Ryujin

Dia kemudiannya melangkah menaiki anak tangga satu per satu menuju ke biliknya

Keesokan hari di airport

Jam menunjukkan pukul 8.45 pagi. Ryujin menghembuskan nafas lega sebaik sahaja melangkah keluar daripad kereta. Mujur Ryujin dan eommanya berjaya meredah kesesakan di jalan raya dan tiba di airport sebelum pukul 9 pagi.

Sebentar lagi pesawat yang dinaiki Kai akan mendarat. Itu saat yang paling dinanti-nantikan oleh Ryujin.

Keadaan yang sejuk di luar membuatkan Ryujin mengubah keputusan untuk menunggu Kai di dalam sahaja.

Setelah beberapa minit menunggu, tiba-tiba seseorang menepuk bahu Ryujin dr arah belakang.

To be continued



The DayWhere stories live. Discover now