Chapter 8 : [Full Flashback]

221 72 6
                                    

Part ini sedang dalam proses revisi dan belum diselesaikan :)

Di sisimu adalah ketenanganku
Kehadiranmu adalah penyemangatku
Bahagiamu adalah tujuanku
Kesakitanmu adalah kegagalanku

***

Dinasti Banglitansiya, pada masa inilah aku bernapas dan menapakkan kaki. Cakupan Dinasti Banglitansiya meliputi seluruh wilayah Korea Selatan bagian timur, timur laut dan tenggara. Sentra dinasti Banglitansiya adalah kota Daegu, kota dimana aku dilahirkan. Pada dinasti ini, semua orang hidup aman dan tentram, tidak ada yang namanya pembatasan sosial. Semua golongan masyarakat dengan bebas menjalin hubungan satu sama lain tanpa ada aturan yang memberatkan. Semua itu berlangsung saat usiaku 14 tahun, dunia ini indah, pikirku.

Namaku Suzyana Park, aku adalah keturunan asli dari Dinasti Banglitansiya. Ayahku adalah raja dan ibuku adalah ratu, ya! Aku lahir di keluarga kerajaan. Kerajaan Vindaria, itulah namanya. Masyarakat Vindaria bisa dibilang berbeda dari yang lain, pasalnya keturunan kerajaan ini memiliki sesuatu yang tidak dimiliki orang lain. Sesuatu itu bukan hanya satu, melainkan banyak dan banyak sekali. Sebut saja wajah yang tidak akan berubah walaupun masa telah berganti selama apapun. Ketentuannya, siapapun bisa memilih dan menentukan ingin berada di usia berapa. Contohnya ibuku, dia telah memutuskan ingin berada diusia 24 tahun, maka dari itu wajah ibuku tidak berubah walaupun sudah hidup 900 tahun lamanya. Kalau ayah? Hmm... Ayahku suka dengan wajahnya saat diusia 27 tahun, jadi ya begitu, ayahku tetap terlihat seperti pemuda 27 tahun walaupun dilahirkan 1100 tahun silam. Dan aku sendiri? Haha, saat usiaku 21 tahun, aku akan memutuskannya.

Kerajaan Vindaria didirikan oleh kakeknya kakek ayahku, namanya Park Kyung Min. Orang bilang kakeknya kakek ayahku itu orang berbudi baik sepanjang masa. Ya, ibuku pernah bercerita, pada masa kepemimpinan Park Kyung Min semua orang terjamin kehidupannya asalkan mempunyai tekad dan mau bekerja keras. Park Kyung Min juga tak segan-segan membantu secara ekonomi maupun militer jika kerajaan lain membutuhkannya, sangat baik 'kan?

Lupakan Park Kyung Min, sekarang kita bicarakan ayahku. Namanya Park Kyung Soo, tidak jauh beda dengan nama leluhurnya. Sayangnya sikap ayahku tidak sebaik Park Kyung Min, tapi bagiku itu tidak masalah selama keadilan masih ditegakkan. Dia adalah raja yang bijak, tegas dan keras pada waktu yang bersamaan. Semua masyarakat tunduk padanya dan sangat menghormatinya. Aku bangga mempunyai ayah sepertinya.

Lanjut ke ibuku, dia adalah ratu Vindaria. Kepribadiannya lembut dan pembawaannya santai, orang bilang dia seperti ibu kami (ibu masyarakat Vindaria). Min Syura, itulah nama ibuku. Dia adalah satu-satunya orang yang bisa meredam kemarahan ayahku. Ya, kalian benar! Ayahku suka marah, tapi untungnya ada ibuku yang siap dalam keadaan apapun untuk membela kami, anak-anaknya.

Ayah dan ibumu adalah seorang Raja dan Ratu? Ya, benar. Berarti kau seorang Puteri? Yap, aku tidak bisa mengelak nya. Seisi istana memanggilku Puteri Suzyana, aku adalah anak pertama Raja dan Ratu. Aku adalah bakal calon Ratu yang suatu saat naik takhta, tapi kapan tepatnya aku tidak tau. Aku punya satu orang adik yang usianya tidak jauh beda denganku namanya Sundya Park, 12 tahun. Bagiku dia adalah yang paling berharga setelah ayah dan ibu. Walaupun aku mempunyai adik, ayah dan ibuku tetap menyangi ku tanpa ber-pilih kasih.

Hembusan angin segar di pagi hari memanjakan kulitku. Daun-daun menari riang ditemani siulan burung yang banyak jenisnya. Gemercik air di sungai menambah suasana ini jadi sempurna. Kini aku dan adikku sedang bermain air disini, di sungai Szine.

"Eonnie, lihatlah sayapku!" Suara menenangkan yang asalnya dari adikku memaksaku berbalik badan.

"Wah, itu sangat indah." Senyum manis ku berusaha menyambut hangat perkataannya.

𝑺𝒉𝒂𝒅𝒐𝒘 𝒊𝒏 𝑫𝒂𝒓𝒌𝒏𝒆𝒔𝒔 || 𝑬𝒏𝒅✓ (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang