Chapter 4 : [Next Daegu City]

273 77 10
                                    

Keindahan memang akan terpancar saat kita berpikir bahwa itu memang indah. Ibarat kata, keindahan tercipta atas dasar alam pikiran dan alam bawah sadar juga turut berperan dalam menambah kesan keindahan terhadap sesuatu.

~¥~

"Hmm, gue bingung dengan cewek cantik di jembatan tadi." Jiko berkata sembari mengingat kejadian tadi.

"Gimana menurut lo Vish?" tanya Jiko pada pemuda yang duduk disebelahnya, tak lain dia adalah Ravishqy Lee.

"B aja," timpal Ravishqy datar.

"Lo gak seru ah," keluh Jiko sembari mengarah ke pintu keluar untuk pergi dari ruangan kerja bernuansa hitam putih milik Vishqy.

~¥~

Daegu memang kota yang sangat indah, kota dimana aku dilahirkan dan dibesarkan oleh kedua orangtuaku. Aku tak yakin bahwa pandangan indah mengenai Daegu akan menyakitiku saat ini, bahkan saat 3500 tahun yang lalu. Ya, aku memang mencintai Daegu, tapi tidak untuk segala kenangan buruk di kota ini.

Senja hari! Siapa yang tidak menyukainya? Ah, kurasa tidak ada. Gradasi oranye yang terlukis alami saat senja ditambah rentangan sayap yang mengepak milik makhluk yang bernama burung, tak ada yang akan membantah keindahannya.

"Ekhm...." Tenggorokanku tiba-tiba seakan terbakar sinar matahari, panas.

Ah aku baru ingat! 7 tahun lalu terakhir kalinya aku meneguk yang namanya air.

Di tengah gelapnya malam yang dingin ini, aku masih saja ada disini, di pinggir jembatan. Ya! Setelah kedua pemuda yang kutemui tadi pagi pergi, aku memutuskan untuk kembali ke jembatan itu. Yang aku lakukan hanyalah berdiri menatap sungai yang tenang dan sesekali mengarahkan pandangan ke langit, lumayan menenangkan.

Senja! Apakah kau bisa menemaniku sepanjang waktu? Hmm, permintaanku, siapa yang bisa memenuhi?

"Gelap!" ucapku lirih, "Aku benci ini!" Mataku terpejam.

Tidak dapat dielakkan saat senja telah memanggil sang malam, semuanya gelap ditambah lagi lampu jalanan yang biasanya tertata rapih di sepanjang jalanan kota mati tanpa ku tau apa alasannya. Aku kembali ke titik 0°, dimana saat-saat yang paling aku takuti datang lagi. Entah karena aku yang tidak bisa membedakannya atau memang benar jika dia terlahir kembali.

~kuingin terlahir kembali sebagai lautan ~

⬇️

Gimana guys?
Jangan lupa vote & komen ya😊

𝑺𝒉𝒂𝒅𝒐𝒘 𝒊𝒏 𝑫𝒂𝒓𝒌𝒏𝒆𝒔𝒔 || 𝑬𝒏𝒅✓ (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang