Chapter 16 : [Awal Kebahagiaan]

130 67 11
                                    

Langit kehidupanku telah mengembalikan warna biru yang indah dan telah mengusir jauh-jauh warna kelabu penuh kegelapan yang sempat singgah.

Entah aku harus bahagia atau tidak, aku belum bisa merancang lagi benih-benih lama yang sempat pergi jauh dan lenyap. Walaupun aku yakin apa yang telah diucapkan Kyan tadi bukan sebuah kebohongan.

"Vishqy Lo kenapa?" Jiko saat melihat Vishqy terkulai lemas dilantai.

"Dimana ini?" tanya Vishqy yang terlihat bingung.

"Lo pingsan sebentar udah lupa, ini kamar si Nana adik cewek PD-Nim," jelas Jiko.

Ekspresi Vishqy menunjukkan kebingungan 360°.

"Lo kok seperti orang linglung sih," kata Jiko heran.

Karena Kyan memasuki raga Vishqy selama ini, sepertinya membuat Vishqy serasa bangun dari tidur panjangnya. Vishqy sangat bingung dan tidak mengenaliku. Disisi lain Kyan bilang padaku dia akan pergi ke suatu tempat dan kembali secepat mungkin.

"Sepertinya Lo ketularan sakit nih." Jiko menepuk pundak Vishqy.

"Vishqy kenapa?" tanya Chan Ri yang baru datang.

"Dia pingsan tadi dan sekarang malah linglung," jawab Jiko yang juga ikut bingung.

"Loh, kok bisa?" sambung Seyeon.

"Gak tau nih, gue bingung." Jiko menggeleng.

"Eonnie, kau sudah bangun," sapa Seyeon yang mendatangiku.

"Apa kau sudah baikan?" tambahnya.

"Aku sudah lebih baik," jawabku dengan kondisi mata yang masih memerah.

"Yaudah kita pulang dulu PD-Nim," ucap Jiko.

"Oke, hati-hati, besok pagi kalian ke studio ku untuk rekaman, jangan lupa," terang Chan Ri.

"Siap PD-Nim," kata Jiko yang sedang memapah Vishqy keluar kamar.

"Eonnie sebaiknya kau istirahat lagi." Seyeon yang masih saja terlihat khawatir.

Hari berlalu dengan cepat,
Saat pagi hari aku sudah siap-siap untuk segala kemungkinan. Mungkin aku akan pergi bersama Kyan untuk menjalani hidup yang baru.

"Chan Ri," sapa ku pada pemuda yang sedang berdiri di tepi kolam renang.

"Ada apa Na?" respon Chan Ri.

"Terima kasih untuk semuanya." Aku yang memulai pembicaraan.

"Tidak perlu mengatakan itu, kau sangat baik dalam merawat Seyeon adikku dan aku juga mengucapkan terima kasih," ucap Chan Ri.

"Aku akan pergi," kataku lirih.

"Pergi? Kau mau kemana, aku harap kau tetap disini menjalani hidupmu tanpa beban yang berat,"ujar Chan Ri.

Sesosok pemuda bertubuh tinggi berjalan kearah kolam renang tempat aku dan Chan Ri berdiri.

"Tuan Puteri Suzyana," ucap pemuda bertubuh tinggi yang tidak lain adalah Kyan.

"Aku berterima kasih pada mu PD-Nim," kata Kyan pada Chan Ri.

"Kau kenal denganku? Bagaimana bisa?" tanya Chan Ri bingung.

"Aku akan membawa tuan Puteri Suzyana bersamaku," kata Kyan tersenyum lembut.

"Na, kau mengenali orang ini?" tanya Chan Ri padaku.

"Di... Dia.. dia adalah orang yang aku cintai," ucapku gugup.

"Owh, kukira selama ini kau menyukai Ravishqy, oh maaf-maaf...," kata Chan Ri.

"Kalian akan pergi kemana setelah ini?" tanya Chan Ri pada kami.

"Aku akan menikahinya dan membawanya tinggal di...," jawab Kyan ragu. Tidak mungkin 'kan kalau Kyan bilang kerajaan Vindaria.

"Hey pemuda tampan, kau bisa terus bersama Nana disini, tidak perlu membawanya pergi, bukannya aku egois tapi aku memikirkan hari adikku Seyeon tanpa kehadiran Nana." Chan Ri memulai poin penting pembicaraan.

"Wajahmu sangat sempurna, apa kau bisa bernyanyi?" tambah Chan Ri yang bertanya pada Kyan.

"Suaranya sangat indah, dia bisa bernyanyi," sambar ku tersenyum bahagia.

"Sip, rencananya aku akan membuat grup boy yang isinya Jiko, Vishqy dan 5 orang lainnya, dan kau bisa menjadi salah satunya," jelas Chan Ri tersenyum hangat.

"Aku mendukung kalian," tambahku tersenyum.

"Aku akan melakukan apapun yang bisa membuat Nn. Park tersenyum," kata Kyan yang juga tersenyum.

"Wah, kalian sangat romantis," ucap Chan Ri tertawa kecil.

~kebahagiaan muncul dengan berbagai wujud~

⬇️
Kisah Kyana aka vrene dimulai?
Wowwww💜

Jangan lupa voment ya 😊



𝑺𝒉𝒂𝒅𝒐𝒘 𝒊𝒏 𝑫𝒂𝒓𝒌𝒏𝒆𝒔𝒔 || 𝑬𝒏𝒅✓ (SUDAH TERBIT)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora