Chapter 13 : [SiD 2 : Seyeon's Comeback]

117 68 5
                                    

Mengenal seseorang adalah salah satu hal yang pasti dirasakan dan dilakukan oleh manusia, termasuk aku. Tapi bedanya, aku baru mengenal seseorang yang telah mengenalku sejak dulu. Bingung? Pasti!

"

Aku mulai tidak yakin jika Vishqy adalah pria itu," batinku saat bulan dilangit memamerkan keindahannya.

"Suzyana Park," ucap seseorang yang suaranya sudah tidak asing lagi.

"Siapa kau sebenarnya? Kau mau apa?" kataku sambil mencari wujud orang itu.

"Kau adalah aku, tapi aku bukanlah kau," ucapnya dengan kata-kata itu lagi.

"Apa maksudmu?" tanyaku yang semakin kebingungan.

"Kau seharusnya tau, sudahlah lupakan, aku pastikan kau akan jatuh cinta padanya untuk kedua kalinya." Lagi-lagi dia mengatakan hal yang tidak aku mengerti.

"Benarkah, siapa kau? Dengar aku, aku tidak akan mempercayaimu sebelum kau berani menunjukkan wujudmu." Kali ini aku members diri melawan rasa takutku pada sosok yang sepertinya wanita.

"Baiklah, selamat melewatinya!" ucap wanita itu lirih. Bertambah bingung, itulah aku saat itu.

Malam itu berakhir dengan kebingungan seperti biasanya, aku berusaha untuk tidak memikirkannya tapi lagi-lagi aku tidak bisa.

___

Matahari mulai menunjukkan wujudnya, tandanya pagi hari sudah datang. Pagi ini aku berencana untuk memasak makanan abad ke-21 karena adik perempuan Chan Ri yang sebenarnya akan pulang ke Daegu dan akan tinggal disini.


"Selamat pagi." Chan Ri menyapaku.

"Pagi!" jawabku dengan senyuman.

"Wah, kau memasak sebanyak ini untuk menyambut adikku?" tanya Chan Ri memastikan.

"Benar, aku sengaja memasak semua ini untuk adikmu," kataku yang lagi-lagi tersenyum.

"Adikku sepertinya akan lebih menyayangimu," ucapnya menggoda.

"Aku akan menjemputnya sekarang di bandara, apa kau mau ikut?" tanya Chan Ri.

"Tidak, aku akan menunggu di rumah saja."

"Baiklah, sebentar lagi Jiko dan Vishqy akan datang untuk menemanimu dan juga untuk menyambut adikku."

Setelah percakapan itu Chan Ri pergi menuju bandara untuk menjemput adiknya dan berselang beberapa menit kemudian, Jiko dan Vishqy sampai ke rumah ini.

"Good morning guys," sapa Jiko seperti biasanya.

"Gue nggak sabar mau kenalan sama adik Lo, Na," tambahnya.

Entah mimpi apa aku semalam, Vishqy tiba-tiba mendekati tempatku berdiri dan berkata, "Aku ingin bicara denganmu."

Aku membelalakkan mataku bingung.

"Tidak disini, ikut aku." Vishqy terlihat serius dan selanjutnya menarik tanganku.

"Waw, Na gue boleh nyicipin makanan ini?" tanya Jiko yang sepertinya tidak mengetahui jika Vishqy bicara padaku.

"Boleh."

"Ayo!" ucap Vishqy yang kali ini berlanjut menarikku ke arah kolam renang di samping rumah ini.

"Kau mau bicara apa?" Aku menatapnya malas.

"Maafkan aku!" ungkap Vishqy. Aku tidak paham akan itu, dia terlalu sudah ditebak, batinku.

"Aku telah menyakitimu," tambahnya yang semakin membuatku bingung.

"Apa maksudmu?"

Pembicaraan kali itu tidak menemui titik akhir nya karena saat itu Chan Ri dan adiknya sudah tiba.

"Eonnie...," sapa seorang gadis yang baru saja datang dan langsung memelukku saat itu juga.

"Aku merindukanmu," tambahnya.

Aku terdiam saat itu, aku tau bila sikap yang ditunjukkan adik Chan Ri adalah perintah Chan Ri itu sendiri. Tapi yang membuatku terdiam adalah karena wajahnya yang sangat mirip dengan adikku dulu, adik yang sangat ku sayangi.

"Waw, kalian mirip ternyata." Teriakan Jiko menyandarkan ku dari lamunan singkat kali ini.

"Oppa, mereka siapa?" tanya gadis itu saat melihat Vishqy dan Jiko.

"Apa? Lo gak kenal kita, kita ini duo paling terkenal di Korea Selatan, kita ini artis," ucap Jiko dengan gayanya.

"Dia tinggal di Kanada bukan di Korea Selatan, kenapa kau bertanya begitu?" sambung Vishqy yang membuat Jiko terdiam seketika.

"Maafkan aku jika menyakiti perasaan kalian," ungkap gadis itu yang wajahnya tak enak hati.

"Perkenalkan namaku Ku Seyeon, aku lahir di Korea tapi aku pergi ke Kanada 3 tahun lalu," ucap gadis itu memperkenalkan diri.

Seiring pembicaraan yang mereka lakukan, aku hanya diam dan hanya bisa menatap gadis itu dalam-dalam.

"Ayo kita makan, Eonnie mu telah memasak untuk menyambut mu," ajak Chan Ri pada semuanya, terkhusus pada Seyeon.

Pagi itu berakhir dan aku masih saja bingung.
Saat malam harinya.....

"Apa aku boleh memanggilmu 'Eonnie'?" tanya Seyeon padaku.

"Tentu saja," jawabku tersenyum.

"Dulu aku mempunyai kakak perempuan tapi dia meninggal saat usianya 7 tahun, aku sangat sedih saat itu," jelasnya.

"Terima kasih telah menerimaku dirumah ini." Kini aku yang bicara.

"Mulai sekarang kau adikku dan aku kakakmu," tambah ku dengan menunjukkan senyum tulus.

"Sejak dulu juga," kata Seyeon yang membuatku tambah bingung.

"Maksudmu?"

"Ahh,, tidak...tidak..., maksudku dulu aku pernah merasa disayangi oleh Kakak perempuan," jawabnya yang berusaha aku pahami.

Saat itu waktu mengobrak-abrik segalanya, memutar kenangan tanpa perintah hati.

~Dia lebih mengenalmu daripada dirimu sendiri~





⬇️⬇️⬇️
Seyeon comeback...
Maksudnya?
Mungkin maksudnya baru pulang dari Kanada....☺️

Gimana guys....

Jangan lupa untuk voment ya 😊

𝑺𝒉𝒂𝒅𝒐𝒘 𝒊𝒏 𝑫𝒂𝒓𝒌𝒏𝒆𝒔𝒔 || 𝑬𝒏𝒅✓ (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now