Chapter 15 : [~The Truth~]

121 67 18
                                    

Hujan adalah suatu peristiwa alam yang sangat aku kagumi. Hujan membuatku mengetahui bahwa semuanya akan tampak indah dengan kebenaran. Seperti hujan yang menunjukkan bentuk indah burung merpati yang tak luput tersiram deras air darinya.

Hari ini aku melewati pagi yang indah ditemani oleh suara gemericik air dari butiran hujan. Semua terasa nyaman, apalagi disaat hujan sesekali meneteskan airnya di tanganku.

"Eonnie, kenapa kau diluar saat hujan?" tanya Seyeon yang sedang berdiri di balik pintu depan.

"Tidak apa, aku hanya ingin menikmati hujan," jawabku tersenyum.

"Tapi kau bisa sakit Eonnie," kata Seyeon khawatir.

"Tidak Seyeon, air hujan hanya menyentuh tanganku dan tidak mengguyur badanku," jawabku yang masih bermain-main dengan air hujan.

"Ya sudah, aku masuk dulu ya, Eonnie," kata Seyeon sebelum kembali masuk ke dalam rumah.

Dari kejauhan aku melihat seseorang yang sedang berdiri di sebrang jalan rumah Chan Ri dan sepertinya orang itu memperhatikanku. Aku penasaran dengan itu sehingga aku memutuskan untuk mencari tau dengan mendatangi orang itu.

"Tunggu...," teriakku saat aku hampir sampai di sebrang jalan tapi orang itu malah membalikkan badan kemudian pergi.

Aku memutuskan untuk menghampirinya.

"Kau siapa? Kenapa kau memperhatikanku sejak tadi?" tanyaku pada orang yang hanya menampakkan punggungnya.

"Kenapa tidak menjawab ku, apa kau tidak bisa bicara?" tanyaku jengkel dan saat itu juga orang itu pergi kearah tenggara.

"Aku tidak akan membiarkan orang yang memperhatikan ku sejak tadi pergi begitu saja!" jelas ku berteriak sambil berlari mengejarnya.

Seluruh tubuhku basah karena guyuran air hujan yang sangat deras. Walau begitu aku tetap mengejarnya, tapi ketika sampai diujung jalan orang itu menghilang. Disaat yang sama tubuh ku lemas dan akhirnya pingsan di pinggir jalan.

"Dimana aku?" tanyaku yang baru sadar dari pingsan.

"Kau di rumah Eonnie, sudah ku bilang kau tidak boleh hujan-hujanan," ucap Seyeon yang terlihat khawatir dengan keadaanku.

"Kau yang membawaku kesini?" tanyaku pada Seyeon.

"Bagaimana mungkin aku mengangkat tubuh Eonnie, memangnya tenagaku sekuat baja?", jelas Seyeon yang secara tidak langsung mengatakan bahwa bukan dia yang membawaku pulang.

"Lalu siapa?" tanyaku penasaran.

"Seorang laki-laki tampan yang sangat perhatian padamu saat itu," terangnya.

"Namanya Ravishqy Lee," tambahnya.

Aku bertanya-tanya dalam hati bagaimana mungkin Vishqy menolongku dalam waktu yang tidak lama. Saat itu aku mengejar orang yang mencurigakan di jam 14.35 KST dan saat aku bangun dari pingsan ku di rumah ini jam 14.55 KST. Apa mungkin orang yang memperhatikan ku sejak tadi adalah Vishqy?

"Seyeon apa yang terjadi?" tanya Chan Ri yang baru pulang.

"Eonnie pingsan karena hujan-hujanan dan berlarian sampai diujung gang." Seyeon menjelaskan.

"Apa? Apa yang kau lakukan Nana?" Chan Ri yang terlihat cemas.

"Aku tadi hanya memastikan siapa orang yang berdiri di sebrang jalan dan sedang memperhatikan rumah ini, aku takut jika itu pencuri," jelas ku.

𝑺𝒉𝒂𝒅𝒐𝒘 𝒊𝒏 𝑫𝒂𝒓𝒌𝒏𝒆𝒔𝒔 || 𝑬𝒏𝒅✓ (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now