Chapter 18 : [2nd Member Baru]

151 68 16
                                    

Daegu, Korea Selatan

05.11 KST


Fajar telah menampakkan kegagahannya bersama cahaya yang ia bawa. Pohon besar diujung jalan terlihat lebih indah karena pantulan cahaya dari sang fajar, sungguh indah sekali.

"Pagi," sapa Seyeon yang rupanya bangun terlebih dahulu.

"Pagi," balasku yang baru saja membuka mata.

"Eonnie kapan kita akan ke kantor oppa?" tanya gadis yang pagi ini mengenakan baju putih polos dan celana jeans hitam.

"Aku siap-siap dulu, ya," kataku yang bergegas pergi ke kamar mandi.

Pagi itu kami berencana pergi ke kantor Chan Ri untuk menyaksikan langsung penyeleksian member baru untuk boy grup besutan Chan Ri yang terbaru.

"Ayo, aku sudah siap." Mengajak Seyeon yang masih bermain dengan ponselnya.

"Let's go." Berdiri dan berjalan kearah luar, itulah yang dilakukan Seyeon.

"Oppa, kami ikut." Seyeon yang manja ketika mengatakan itu.

"Baiklah," jawab Chan Ri.

Perjalanan menuju kantor hanya butuh waktu 25 menit.

"Oppa kenapa kita tidak membuat kantor di Seoul?" tanya Seyeon.

"Aku sudah punya kantor disana," jawab Chan Ri tersenyum tipis.

"Kok aku tidak tau sih." Seyeon protes.

"Anak kecil tidak boleh tau begitu banyak," kata Chan Ri tertawa kecil.

"Oh ya, Na nanti mereka bertiga juga akan datang, Vishqy dan Jiko sudah punya manager dan Kyan belum, kau mau jadi manager Kyan 'kan Na?" Mengatakan itu setelah menghentikan setir mobil karena sudah sampai.

"Aku mau," jawabku yang padahal tidak tau apa yang harus dikerjakan seorang manager.

"Oppa aku juga ingin jadi manager," rengek Seyeon.

"Nanti setelah member baru kita dapat kau akan jadi manager nya," kata Chan Ri yang berjalan kearah lobi kantornya.

"Pagi," sapa Chan Ri kepada tiga pemuda tampan itu.

"Pagi PD-Nim," jawab Jiko yang semangat seperti biasanya.

"Kyan oppa kau sangat tampan," puji Seyeon yang dibalas senyum tipis oleh Kyan.

"Nana akan jadi managermu,"kata Chan Ri pada Kyan.

"PD-Nim apa boleh aku bicara sebentar dengan Nana?" kata Kyan meminta izin.

"Tentu saja boleh," jawab Chan Ri singkat karena sedang sibuk dengan berkas-berkas profil calon member baru.

Disamping kantor milik Chan Ri terdapat kolam renang yang lebih besar dari kolam renang yang ada dirumah, disitulah Kyan mengajakku bicara.

"Aku merindukanmu," ucap Kyan tersenyum manis.

"Apa yang kau katakan padaku semuanya benar?" Bertanya menyinggung keterangan Kyan dua hari lalu.

𝑺𝒉𝒂𝒅𝒐𝒘 𝒊𝒏 𝑫𝒂𝒓𝒌𝒏𝒆𝒔𝒔 || 𝑬𝒏𝒅✓ (SUDAH TERBIT)Onde histórias criam vida. Descubra agora