9. JANGAN PERGI

136K 14.7K 11.6K
                                    

Aku nulis 2.600 kata sampai jam 1 malem, dan entah kenapa episode ini bikin aku nangis sendiri wkwk

Kalian baca jam berapa ceritanya?

Komentar sampai 6.000 dan vote 6.000 langsung aku update lagi. Hebat ya, kalian, kemarin tembus 6.000 komentar ga sehari huhu makasih banyak, aku makin semangat intinya😭

Kalo ada typo kasih tahu. Happy reading...

Siswa Parahyangan kini tengah belajar seperti biasa, tapi ada satu hal yag membuat Sia tidak fokus, Sia merasa ada yang aneh, sejak peristiwa penusukan Fabian dan pembalasan dendam anak Singgasana atas insiden tersebut, kedua sekolah seolah sengaj...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siswa Parahyangan kini tengah belajar seperti biasa, tapi ada satu hal yag membuat Sia tidak fokus, Sia merasa ada yang aneh, sejak peristiwa penusukan Fabian dan pembalasan dendam anak Singgasana atas insiden tersebut, kedua sekolah seolah sengaja menutupi hal tersebut.

Semua siswa pun sama, kejadian tersebut seolah menghilang tertiup angin. Padahal seharusnya kedua pihak melapor polisi? Atau—setidaknya baik Parahyangan maupun Singgasana sama-sama memberi mereka yang terlihat sebuah hukuman.

"Alistasia?" panggil Bu Windy, Sia pun langsung terperanjat kaget dan menatap papan tulis.

"Coba kerjakan soal di atas," tegasnya sambil menatap tajam Sia.

"Ngelamun terus tuh, Bu," ucap Gabby.

"Untung nggak ngiler," balas Fetty membuat semua orang menertawakan Sia.

Wajah Crystal dan Troy sudah khawatir, berbeda dengan Bintang, dia malah memyeringai bangga. Sia tersenyum saat menatap soal tersebut, dia langsung ke depan dan mengerjakannya dengan lancar.

 Sia tersenyum saat menatap soal tersebut, dia langsung ke depan dan mengerjakannya dengan lancar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sia mengembuskan napas lalu tersenyum, dia menghitung soal tersebut tanpa menggunakan kalkulator. Setelah selesai dia langsung tersenyum ke arah Gabby dan Fetty.

"Mungkin kalian yang terlalu sibuk merhatiin aku," ucapnya lalu kembali duduk di samping Crystal.

"Gabby, Fetty. Kerjain soal berikutnya," titah Bu Windy membuat mereka tersendak, mereka langsung menatap Sia dengan tatapan sinis, sayangnya Sia tidak peduli dengan mereka sedikitpun. Dia hanya meluruskan pandangan pada papan tulis.

"Mampus..." ucap Bintang dengan tawa kecilnya, Troy dan Crystal pun tersenyum puas.

"BINTANG, KAMU SELANJUTNYA!" titah Bu Windy membuat Bintang tercengang, "Sa—saya, Bu?"

TELUK ALASKA 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang