🌻keliling bandung, katanya

720 10 2
                                    

Untuk pertama kalianya, gue mau ikutan acara kampus yang super ribet.

Entah ajakan dari siapa, gue memilih ikut acara KKN yang diselenggarakan oleh Departemen Sosial Masyarakat – salah satu departemen, di BEM pusat yang ada di kampus gue.

Untuk penjelasan sedikit, di kampus gue KKN tidak dijadikan salah satu syarat kelulusan. KKN ini hanya diperuntukkan kepada orang-orang yang memang ingin mendaftarkan dirinya sebagai panitia atau relawan.

Berbekal cerita dari banyak pihak yang menyebutkan bahwa saat KKN lo akan menemukan jodoh, jadilah gue disini sekarang.

Sekitar jam setengah tujuh pagi di depan Pendopo bersama duabelas orang yang tidak gue kenal sama sekali. Gue sebagai Panitia KKN dari divisi Lapangan, sudah siap berangkat mencari desa mana yang berhak kami bantu.

"Erisha! Lo belum ada tebengan, kan?" ketua pelaksana yang gue kenal sejak wawancara hari pertama bertanya dengan tangan kanan yang memegang kertas dan tangan kiri yang memegang pulpen.

"Iya, belum" gue menjawab sambil mencoba senyum, ini first impression gue di depan mereka. Sebisa mungkin gue harus memberi kesan baik.

"Ehmm" ada jeda sedikit dari ucapan Bima sambil dia membolak-balik lembaran kertas yang sejak tadi dia pegang, "lo berangkat bareng Geri aja ya, doi belum nyampe tapi, bentar lagi kayaknya"

"Oh oke" gue lagi-lagi tersenyum sambil mengayunkan kaki yang tergantung di teras pendopo.

"Eh Erisha, gue Bella. Lo mau sarapan juga nggak?" perempuan yang berjarak sekitar satu meter di samping gue – Belaa, sambil menyodorkan kotak makanan kedua setelah tadi dia menghabiskan roti isinya.

"Hai Bell. nggak, gue udah makan tadi di kostan" cewe bernama Bella ini keliatan paling beda dibanding yang lain menurut gue.

Lo tahu Jeon Somi mantan personil IOI? Mukanya persis banget dia.

Cantik dan nggak jaga image, keliatan dari dia yang sejak tadi nggak berhenti ngomong sambil makan dan ketawa-ketawa.

Lo tau apa yang terjadi saat ada cewe cantik yang nggak jaga image? Dia akan menjadi cewe yang 'menyenangkan' untuk dijadikan teman curhat atau teman dekat - bahkan, oleh laki-laki di circle pertemanan mereka.

"Itu Geri udah dateng, langsung ke motornya masing-masing ya, biar kita langsung berangkat" lamunan gue terpecah saat Bima - si ketua, menunjuk seorang laki-laki dengan helm yang dia pegang di tangan kiri tengah memasuki gerbang kampus yang tepat berada di depan Pendopo.

"Sorry guys telat, biasa malem abis ada acara" cowo yang diketahui bernama Geri itu hanya bisa haha hehe sambil turun dari motornya dan menyalami kita satu persatu.

"Ger, lo bareng Erisha ya" lagi-lagi suara Bima terdengar.

"Siap pak bos. Eh lo pada kalau mau langsung berangkat, duluan aja. Gue mau kencing dulu bentar" setelah selesai menyalami kami satu persatu, Geri sedikit berlari ke arah Masjid.

"Nggak apa-apa duluan aja, location-nya udah di share di group kan. Nanti gue buka maps aja" dengan hati-hati gue mengucapkan kalimat panjang pertama gue.

"Mohon dimaklum ya Sha, si Geri emang hobi banget telat orangnya. Kita berangkat duluan aja kalau gitu, kalau ada apa-apa lo telfon gue aja" cewe gagah yang diketahui bernama Shifa dengan sepatu gunung yang dia pakai bersuara sambil menaiki motornya.

"Iya, santai aja" gue menutup obrolan pendek itu dengan diakhiri dengan lambaian ke arah mereka yang sudah mulai bergerak meninggalkan kampus.

"Erisha ya? Sorry ni lo jadi nunggu sendiri" Geri berjalan ke arah gue sambil tersenyum, ganteng hehe.

Kuliah Kerja NgebucinWhere stories live. Discover now