🌻posko yuk, temenin makan

142 8 0
                                    

"Sha, bangunn. Bakso bu RW yok" suara Nayla ini cempreng banget, Reza aja yang tidurnya kayak orang mati bisa denger, apalagi gue yang kalau tidur denger orang buka sleting aja kebangun.

"Jam berapa sih ini?" Dengan setengah sadar gue mencoba bangkit, gila badan seger banget dibawa tidur gini.

"Empat lebih 15"

Anjing.

Gue ada konten sore ini, gue dan Nayla sama-sama bengong sambil liat-liatan.

"Bukannya lo harusnya ke mesjid ya? Kan sore ini ada yang ngaji kayak biasa?" gue menghela napas kasar, bagus banget Erisha, lo hari ini membuat banyak masalah, "sana cepet cuci muka anjir, nggak usah mandi lah, malah bengong" lanjut Nayla sambil mendorong gue menuju kamar mandi.

Sialan si Nayla, gue jadi gerubukan gini lari-lari sampai masjid, mana banyak orang di depan rumah lagi pada ngobrol-ngobrol, kan gue malu.

Sampai di depan masjid, gue bengong.

Angkasa, lagi senyum sambil liatin anak-anak kecil pada ngaji – lebih banyak yang lagi becandanya sih.

Adem banget liat Angkasa senyum di depan masjid gini, gue lemes.

Teringat kesalahan gue yang telat hampir 30 menit, dan berakhir dia yang harus gantiin gue jaga di konten Pendidikan, bikin gue tambah lemes.

"Sa," gue berjalan mendekat ke arah Angkasa, membuka sandal lalu duduk di teras masjid, "sorry banget, gue tadi ketiduran, terus nggak ada yang bangunin, untung aja Nayla bangunin gue karena mau ngajak beli bakso bu RW, sorry banget, jangan marah" jelas gue panjang lebar.

"Sut" Angkasa malah mengangkat telunjuknya ke depan bibir, "lagi ada yang ngaji, jangan berisik" gue jadi dilema, ini Angkasa marah sama gue atau nggak sih.

Setengah jam kemudian, anak-anak kecil di masjid sudah mulai pulang ke rumahnya masing-masing. Tersisa gue, Angkasa dan Dimas yang lagi asik ngobrol dengan seorang guru ngaji.

"Lo belum makan nasi tadi siang, jangan makan bakso" setelah anak terakhir pulang, Angkasa beralih melihat ke arah gue.

"Lo nggak marah karena gue tadi telat?" lagian gue juga nggak niat makan bakso kok, lagi males ngapa-ngapain.

"Badan lo anget tadi waktu tidur, makannya nggak gue bangunin" beneran deh lama-lama gue tutup juga bibir Angkasa, kenapa gemes banget sih dari kemaren omongannya, "lo juga butuh istirahat, kan?" Lanjut dia lagi.

"Mulai gemesin ya lo sekarang" gue berkata dengan sangat pelan, semoga aja Angkasa nggak denger, soalnya beneran ini gue nggak bisa napas, Angkasa lagi kerasukan Dilan apa gimana sih.

"Hah? Ngomong apa lo?" Angkasa mengkerutkan keningnya, asyik nggak denger, "nggak, bukan apa-apa" gue menjawab sambil nahan senyum.

"Nggak jelas lo" Angkasa berdiri, lalu melanjutkan kalimatnya, "posko yu, temenin gue makan"

Gue be like; asjkfhhf.

Posko biasanya akan sepi saat lewat tengah malam, yaiyalah anjir. Kalau belum Bima ngomel-ngomel karena anak buahnya tak kunjung juga tidur, anak-anak penghuni posko nggak akan berhenti dari aktifitasnya dan beranjak tidur.

"Lagi eval aja pada lesu lo semua, giliran selesai eval pada semangat" tegur Bima suatu malem, saat itu penghuni posko sedang menyiapkan proyektor dan segala macamnya, untuk mengadakan nonton film dadakan. Dalangnya siapa lagi kalau bukan si Gema, padahal sebelumnya waktu lagi bikin teklap dia paling kebo, tidur sambil gelendotan ke Nayla, babi emang.

Kuliah Kerja NgebucinWhere stories live. Discover now