🌻at the end of the day

140 6 2
                                    

Side story – 'letting you go'

Garasi rumah kontrakan yang dihuni oleh enam orang mahasiswa yang lebih sering pergi ke Golden Monkey dibanding ke perpustakaan kampus ini lumayan besar, cukup diisi oleh tiga mobil dan sekitar lima motor – jika tersusun rapi, tapi jangan harap motor yang terparkir di halaman akan terususn rapi setiap hari, mustahil.

Slot garasi mobil terisi oleh Toyota Camry milik Danu yang selalu terparkir paling luar – karena paling rajin dipakai oleh pemiliknya dan penghuni kostan lainnya, selain karena bentuknya yang sering menarik kaum hawa, bahan bakarnya pun selalu terisi penuh.

Lalu selanjutnya ada Jeep Wrangler Rubicon milik si kembar Gavin – Gauri, lebih sering dipakai Gavin sih, soalnya Gauri yang baik hati itu akan lebih memilih memakai motor Suzuki GSX – nya untuk pergi keluar dibanding memakai mobil yang body – nya memakan banyak tempat itu.

Di paling pojok parkiran terdapat mobil yang paling jarang dipakai keluar, Volvo S90 milik Yoda yang terkadang selalu jadi bahan protes Paul, "kalau kira-kira mobil lo nggak akan pernah dipake bawa balik aja kenapa sih, sempit nyet" protesan terjadi karena Paul jadi suka susah keluar pintu parkiran yang langsung mengakses ke dapur.

Tempat sisanya terisi oleh motor hitam milik Gauri, lalu ada Kawasaki W175 milik Paul yang kadang suka lupa dimasukin ke garasi dan berakhir terparkir di halaman, lalu ada motor yang selalu terparkir paling pojok – berada tepat disebelah kiri mobil Yoda, CB 200 milik siapa lagi selain Kenta – yang kalau pacaran mau keluar asal dijemput cewenya, sampah emang. Lalu terakhir ada motor KLX 150 Bf dengan warna full black milik Yoda.

Kalau jumat sore kayak gini, parkiran lebih sering terisi oleh mobil Yoda, mobil milik Gavin – yang suka keluarnya sekitar pukul setengah sebelas dan baru pulang jam delapan pagi, lalu seperti biasa ada motor milik Kenta. Penghuni lainnya sedang melaksanakan tugas negara – alias bucin.

Tapi kali ini, saat Yoda memasukkan motornya ke parkiran, Toyota Camry milik Danu masih terparkir rapi.

Pintu depan terbuka dan memperlihatkan Danu dengan stick Ps ditangannya serta tampilan permainan Monster Hunter di layar televisi.

"Dari sekre lo?" suara Danu terdengar beberapa detik setelah pintu depan ditutup kembali oleh Yoda.

Jika diperhatikan oleh orang awam, interaksi semua penghuni kontrakan terlihat dekat satu sama lain. Tapi jika dilihat lebih detail lagi, interaksi Danu dan Yoda adalah yang paling jarang terjadi.

Kaki Yoda melangkah menuju tangga, "iya" suaranya berbarengan dengan suara langkah kaki.

Berbeda dengan Danu yang bisa menyesuaikan diri dengan siapa dia berbicara, Yoda memang terkesan tidak banyak bicara hampir ke semua orang even itu mamanya sendiri.

Karena memang tidak ada yang dapat dibicarakan lagi, Danu tidak menjawab perkataan Yoda dan lebih memilih fokus ke permainannya kembali. Begitu pun Yoda, tanpa berniat memperpanjang interaksi antar mereka berdua, dia terus melangkahkan kaki menaiki tangga.

Beberapa menit setelah Yoda memasuki kamarnya, Danu mematikan semua perangkat yang terhubung lalu naik ke lantai dua dengan membiarkan peralatan bekas dia main Ps berserakan di di meja ruang tengah.

Kakinya melangkah menuju pintu kamar Yoda, "yod, balkon lah sebat" tanpa mengetuk pintu, Danu berteriak sambil melanjutkan langkahnya menuju balkon lantai dua.

Yoda yang baru saja selesai berganti baju terdiam sebentar, lalu mengeluarkan sebungkus Dunhill Fine Cut Mild Ultra dari dalam jaket himpunan yang tadi dia pakai.

Kuliah Kerja NgebucinWhere stories live. Discover now