Jayanegara Naik Tahta

357 12 0
                                    


Istana majapahit gempar,raja Kertarajasa jayawardhana jatuh sakit,semua pejabat istana mulai kalang kabut mendengar berita ini.
ahli pengobatan istana ra.Tanca berusaha keras untuk bisa menyembuhkan sang raja,namun hingga saat ini belum ada hasil.
orang pertama yang paling bahagia mendengar sang raja sakit adalah,rakryan patih dyah Halayudha.
dia merasa jika sang raja telah tiada,maka peluang besarnya untuk menjadi mahapatih kian terbuka.
sedangkan ra.Kuti dan para dharma putra lainya sudah tidak perlu lagi ditakuti.
selama ini,para dharma putra adalah orang yang dekat dengan raja Kertarajasa jayawardhana,terutama ra.Kuti.
jika sang raja meninggal,maka sudah bisa di pastikan,Jayanegara akan naik tahta.
dyah Halayudha sangat senang dengan hal ini,karena selama ini dia sangat dekat dengan pangeran Jayanegara.

Pada akhirnya berita duka menyelimuti majapahit,raja pertama sekaligus pendiri majapahit.
raja Kertarajasa jayawardhana menghembuskan nafas terakhirnya,seluruh majapahit langsung berduka.
jasad raja Kertarajasa jayawardhana dimakamkan di antapura dan di candikan di simping.
sepeninggal raja Kertarajasa jayawardhana,maka yang berhak naik tahta adalah sang putra mahkota pangeran Jayanegara.
ra.Kuti dan para dharma putra sudah memiliki kekhawatiran,karena selain masih remaja,dia juga lemah.
hal ini yang membuat semua penghuni dan penjabat istana majapahit mulai merasa ketar ketir akan nasib majapahit.

Suasana pendopo istana kini terasa sangat berbeda,raja muda dengan rakryan patih Halayudha mulai memimpin tiap pertemuan di istana.
semua rakryan mantri merasa heran dengan adanya rakryan patih dyah Halayudha sebagai penasehat raja.
"tuan ra.Kuti"
"hamba gusti prabhu"
"aku ingin kau pilih prajurit terbaik yang bisa memanah,tombak,keris dan berkuda,bentuk satuan khusus untuk menjangkau"
"mohon ampun gusti prabhu,bukankah di istana sudah banyak prajurit"
"aku ingin membentuk kembali prajurit bhayangkara,yang menjangkau dari matahari terbit sampai matahari terbit"
"baik gusti prabhu"
"laksanakan tuan ra.Kuti"

Suasana pagi ini terasa lain dari biasanya,ratusan anak muda telah berkumpul di tanah lapang.
hari ini mereka mengikuti calon penerimaan prajurit baru.
ra.Kuti sebagai rakryan urusan keprajuritan ada diantara mereka.
Kanaya hari ini bertugas menjaga gerbang kota raja,dia dengan teliti mengawasi setiap orang yang keluar masuk gerbang kota raja.
"maaf sebelumnya tuan prajurit"
Kanaya memperhatikan anak muda itu dari ujung rambut sampai ujung kaki,tubuhnya tegap berisi,cocok jika menjadi prajurit,pikir Kanaya.
"ada apa anak muda?" tanya Kanaya balik.
"tempat penerimaan prajurit ada dimana?"
"kamu lurus saja,nanti ketemu tempat yang kamu cari"
"terima kasih tuan prajurit"
"siapa namamu?"
"nama saya mada"

Mada berjalan mengikuti petunjuk arah yang diberikan oleh Kanaya,sepanjang perjalanan yang dia jumpai cuma prajurit yang lalu lalang.
mada senantiasa selalu ingat akan pesan pesan gurunya,"jangan kau sebutkan lengkap namamu kepada siapapun,kau boleh menyebut lengkap namamu,saat kau sudah berada di lingkungan istana" itulah pesan gurunya brahmana Anoraga sebelum mada ke majapahit.

Siang dengan sinar matahari yang begitu terasa membakar kulit,seolah olah sudah tidak dirasakan oleh para calon prajurit yang berbaris rapi di tanah lapang.
termasuk juga mada yang ada dalam barisan tersebut.
serentak semua memberi hormat dengan berjongkok,kala ra.Kuti memasuki barisan tersebut.
"siapa namamu?" tanya ra.Kuti.
"hamba mada tuan rakryan"
"kau terlihat paling menonjol diantara yang lainnya;
"terima kasih tuan rakryan"

MAJAPAHIT 1300-1328 Ra.Kuti & gajah MADADonde viven las historias. Descúbrelo ahora