Kekhawatiran Dharma Putra.

324 13 0
                                    


Tuduhan yang dilontarkan oleh mahapatih dyah Halayudha terhadap ra.Semi sebagai pemberontak,tidak bisa diterima oleh para dharma putra.
"aku akan menyingkirkan dyah Halayudha"
ucapan itu pernah keluar dari mulut ra.Kuti,tapi sebagian dharma putra beranggapan,menyingkirkan dyah Halayudha sama dengan memukul batu karang dengan tangan kosong.

Semenjak naik tahta,raja Jayanegara seolah olah mengkerdilkan peran para dharma putra.
hal ini sangat jauh berbeda dengan masa raja Kertarajasa jayawardhana yang menjadikan para dharma putra sebagai tulang punggung majapahit kedepannya.
namun secara perlahan lahan,peran mereka mulai terkikis oleh kebijakan raja Jayanegara.

Sebenarnya apa yang dirasakan oleh dharma putra,juga sama dirasakan oleh para pembesar majapahit yang lain.
namun rasa khawatir yang begitu berlebihan,membuat mereka senantiasa berpikiran buruk pada siapa saja yang tidak sejalan pemikirannya.
"mada..kau dengar raja berkata apa?"
tanya ra.Kuti yang terus menggali informasi kepada siapa saja yang bisa di jaga kerahasiaannya.
sebagai orang yang selalu mengawal raja,tentu semua menganggap mada tentu mendengar setiap ucapan raja.
"mohon maaf,aku tidak pernah mendengarkan ucapan sang raja" itulah jawaban yang selalu mada berikan kepada siapa saja yang bertanya,bukan cuma ra.Kuti.

"kita harus melakukan sesuatu ra.Kuti" usul ra.Wedeng kala mendatangi rumah ra.Kuti.
"melakukan apa..?"
"secara perlahan kita akan disingkirkan dari istana"
Kata kata ra.Wedeng mulai masuk di pikiran ra.Kuti.
"sebelum raja bodoh itu bertindak sesuatu kepada kita" lanjut ra.Wedeng.
"perintahkan kepada,Banyak,Pangsa,Yuyu,untuk mencari prajurit yang setia kepada kita"
"kau mau memberontak ra.Kuti?"
"kau gila..,kau kira aku mau duduk di dampar kencana itu?"

Sebenarnya sebagai pengawal raja,mada mengerti apapun yang dilakukan oleh sang raja,baik itu tindakan maupun perbuatan.
"dasar raja bodoh" ucap mada dalam hati.
karena yang dia tahu selama ini sang raja memang tidak pernah melakukan atau memikirkan masa depan majapahit.
yang dia pikirkan cuma dirinya sendiri,dan tidak memperdulikan yang lain.

"untuk apa kau mengumpulkan prajurit yang setia?" tanya Yuyu kepada ra.Kuti.
"apa sudah kau laksanakan?"
"sudah,lalu untuk apa?"
"untuk berjaga jaga" jawab ra.Kuti.
Ra.Yuyu masih tidak mengerti terhadap rencana ra.Kuti dengan mengumpulkan prajurit.
dia melaksanakan perintah tersebut atas desakan ra.Wedeng.

Sebenarnya aksi mengumpulkan prajurit yang ra.Kuti lakukan adalah dipicu oleh dugaan dirinya sendiri terhadap dyah Halayudha.
karena selama ini dirinya terlibat perang dingin dengan mahapatih tersebut.
dia menduga jika mahapatih dyah Halayudha juga memiliki prajurit yang setia.
pemicunya tidak lain karena kematian ra.Semi.
sejak saat itu dia mulai khawatir jika sang mahapatih tersebut menyerang dirinya.
apalagi saat inj sang raja mulai dekat dengan mahapatih dyah Halayudha,maka kekhawatiran itu kian menjadi jadi.




MAJAPAHIT 1300-1328 Ra.Kuti & gajah MADAWhere stories live. Discover now