Peristiwa Ra.Semi

342 13 2
                                    


Matahari telah terbenam,rona cahaya merah mulai menghiasi angkasa di ujung langit belahan barat.
secara perlahan,cahaya matahari mulai hilang dari pandangan,dan suasana kota raja berganti menjadi malam.
entah karena kebetulan atau disengaja,mada kembali bertemu dengan Kanaya dekat pendopo istana.
saat itu mada kebagian jaga malam,begitu juga Kanaya,dia jaga gerbang istana.
keduanya lalu bercengkrama dan bertanya asal usul,dan pada sebuah cerita,mada terkejut jika ra.Kuti adalah merupakan sahabat Kanaya.
"sekarang bagaimana?" tanya mada.
"kacang lupa akan kulitnya"
mendengar jawaban Kanaya seperti itu,mada sudah paham dan mengerti maksudnya.

tak lama kemudian,muncul prajurit bhayangkara yang lain,dia yang menjaga raja Jayanegara tadi siang.
"mada......" dia terdiam,seolah olah takut mengatakannya.
"ini rahasia kita.......,kamu siapa?" tiba tiba dia kembali menghentikan ceritanya.
"aku Kanaya"
"kamu teman mada?"
"ya..,dia temanku"justru mada yang menjawab.
"akan ada sejumlah prajurit pilihan dikirim ke lasem" ceritanya.
"untuk apa?"
"menghukum mati ra.Semi"
usai mengatakan itu,prajurit bhayangkara tersebut tanpa pamit langsung pergi.
berselang agak lama,tiba tiba ada sekitar tiga puluh orang berkuda melintasi mereka menuju ke luar kota raja.
"aku masuk ke dalam dulu" ucap mada langsung.
"oh...ya..silahkan"

Kuti hampir tidak percaya dengan apa yang Kanaya ceritakan.
"ada siapa saja waktu itu?"
"aku dan mada"
sebenarnya ra.Kuti sudah tidak pernah mengakui Kanaya sebagai temannya,hal ini timbul pada kesombongan ra.Kuti yang merasa malu berteman dengan prajurit rendahan macam Kanaya.
Ra.Kuti sangat ingin membongkar kelicikan mahapatih dyah Halayudha,dia terus mencoba mencari bukti buktinya.

Ra.Semi sangat yakin cepat atau lambat para prajurit majapahit pasti mencarinya.
saat penyerbuan dyah Halayudha dan prajurit majapahit ke lumajang,dia diperintahkan pergi oleh patih Nambi kala itu,dan dia juga tahu kebusukan dyah Halayudha.
hari demi hari dilalui ra.Semi penuh kekhawatiran,dia takut jika tiba tiba prajurit majapahit menyerang lasem.
padahal selama ini dia diam,dan tidak mengatakan apapun tentang kejadian sebenarnya di lumajang,namun dyah Halayudha tidak akan pernah melepaskannya.
udara sudah terasa dingin,dan suasana lasem sunyi dan sepi,baru saja dia menutup jendelanya untuk tidur malam ini,terjadi hal yang tidak dia duga sebelumya.
suara ribut ribut begitu keras terdengar di luar,ra.Semi bergegas keluar untuk melihat.
alangkah terkejutnya ra.Semi,sejumlah prajurit penjaganya bertumbangan oleh ulah sekelompok orang yang menyerang tempatnya malam ini.
Ra.Semi tidak tinggal diam,dia langsung merangsek menyerang orang orang tersebut.
tapi kemampuan ra.Semi tidak ada artinya bagi para penyerang itu,berkali kali dia menerima pukulan dan tendangan.
ra.Semi berusaha kabur untuk menyelamatkan diri,dia berlari menerobos gelapnya malam.
namun para penyerang itu tidak ingin ra.Semi kabur,dan dia terus mengejarnya.
hingga akhirnya ra.Semi masuk sebuah kebun penuh pepohonan randu,dan dia terkepung disana.
"Semi..,tamat riwayatmu hari ini"
ucap orang itu dan langsung menghunuskan kerisnya ke ra.Semi.
ra.Semi berhasil menangkisnya,namun para pengepungnya langsung mengeroyoknya.
ra.Semi tak mampu menghadapi mereka semua,dan sebuah tusukan keris menghunjam perutnya.
dia langsung bersandar pada pohon randu di belakangnya,nafasnya mulai terengah engah dan akhirnya roboh tak bernyawa.

MAJAPAHIT 1300-1328 Ra.Kuti & gajah MADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang