Brahmana Acaparya Dan Mada.

328 13 0
                                    


Mada tertegun,ada sosok tua yang berpakaian putih sedang duduk seorang diri,mada lalu mendekatinya.
"salam hormatku brahmana"
"keselamatan ada padamu nak" ucap Brahmana tersebut.
"kalau boleh saya tahu,ada gerangan apa anda berada di tempat ini?"
brahmana itu tidak menjawab,ditatapnya mada dengan sorot mata yang menyejukkan.
"mohon maaf jika saya telah lancang menanyakan hal itu"
"tidak nak,aku kesini cuma ingin tahu keadaan dua muridku"
lalu timbul tanya jawab diantara keduanya,akhirnya mada mengerti,kedatangan brahmana yang bernama Acaparya tersebut cuma ingin melihat dua muridnya Kuti dan Kanaya.
"kenapa anda ingin melihatnya,tapi tidak menemuinya?"
"bagiku melihat apa yang mereka cita citakan tercapai,aku sudah bahagia"
"apakah anda ingin aku memanggil mereka?"
"tidak usah nak" ucap brahmana Acaparya kepada mada.

Brahmana Acaparya terkejut,kala mada menyebut nama gurunya.
"beruntunglah kau nak,dibimbing oleh brahmana besar seperti Anoraga,dia adalah keturunan brahmana Bahula"
tidak cuma disitu,lalu mada menceritakan perihal sapu yang diberikan gusti putri ratu Gayatri.
brahmana Acaparya menarik nafas dalam dalam,dan hembusan nafas itu hingga terdengar oleh mada.
"siapa nama panjangmu nak?"
"aria Gajah mada"
mendengar nama Gajah mada,brahmana Acaparya langsung terdiam,tatapan matanya tertuju ke bintang bintang di langit.
"kau diperintahkan menyapu halaman istana yang kotor" jawab brahmana Acara.
"menyapu halaman istana.." ucap mada dengan rasa tak percaya.
brahmana Acaparya tertawa,lalu dia tepuk tepuk pundak mada,dan dia langsung menjelaskan perihal sapu lidi tersebut.
"saya cuma seorang bekel,mana mungkin saya bisa melaksanakan tugas itu?" ucap mada hampir tidak percaya,setelah mengetahui arti sapu lidi tersebut.

Maksud gusti putri ratu Gayatri memberikan mada sapu lidi tanpa memberitahukan maksudnya adalah.
supaya mada mau berpikir dan mencari jawabannya sendiri.
jika mada berhasil menemukan jawaban,maka gusti putri ratu Gayatri sudah merasa yakin,jika mada pasti bisa berpikir untuk menjalankan tugasnya,meskipun dia seorang bekel,atau prajurit berpangkat rendah.
dengan menggerakkan prajurit berpangkat rendah,maka tidak akan ada kecurigaan yang ditimbulkan oleh lainnya.

Brahmana Acaparya lalu menyampaikan perihal kekhawatiran dia tentang dua muridnya Kuti dan Kanaya.
dia telah mendapat petunjuk lewat mimpi,jika akan kehilangan kedua muridnya tersebut.
lewat mimpinya dia menjelaskan kepad mada,bahwa Kuti akan mati oleh gajah yang terlepas dari ikatannya,sedangkan Kanaya dia tidak tahu.
"Brahmana Acaparya,setahu saya tuan ra.Kuti adalah pejabat yang baik"
"aku cuma takut,dia termasuk sampah yang ada di halaman istana"
"saya tidak bermusuhan dengan tuan ra.Kuti" ucap mada yang mencoba meredam kekhawatiran brahmana Acaparya.
"tapi itu sudah kehendak dewa mada,suatu saat nanti kau akan pasti bermusuhan dengan Kuti"
mada seolah olah tidak percaya dengan ucapan brahmana Acaparya.
namun dia juga tidak bisa menyangkal ucapan sang brahmana.

Semenjak pertemuan dengan brahmana Acaparya,mada mulai mengerti maksud dari sapu lidi tersebut.
kini dia mencoba bersikap hati hati dan mengamati setiap pejabat kerajaan yang menemui raja Jayanegara.
namun mada masih bingung dengan tindakan yang harus dilakukan,
kini dia cuma diam dan mengamati.

MAJAPAHIT 1300-1328 Ra.Kuti & gajah MADAWhere stories live. Discover now