Mulai Perhatian

152 23 0
                                    

Haruskah Aku membukakan pintu untukmu?
Pintu yang sudah lama aku tutup rapat.
Berharap Tak seorang pun dapat membukanya.
-Abigail Clay Prasetya-


Sore ini Clay dan Dimas Ada jadwal latihan paduan suara.
Saat ingin berangkat, tiba-tiba Clay mendapat telpon dari Dimas.

"Kenapa Dim?"

"Lo ikut latihan ga? Kok gue takut ya Clay."

"Ngapain sih lo takut kan Ada gue. Tenang aja kali."

"Gini aja deh Clay, gimana kalau lo pergi rumah gue dulu aja? Kita berangkat bareng gitu. Yaaaaa? Mau yaaa?"

"Repot banget sih lo jadi orang. Iya udah iya. Gue otw."

"Gitu dong... Cepetan."

"Bawel lo."

Setelah itu Clay langsung menuju rumah Dimas yang tidak jauh dari rumahnya.
Sepanjang perjalanan, pikiran Clay tiba-tiba mengingat masa lalunya.
Sebenarnya Clay tidak ingin terus menerus kembali ke dalam masa lalu yang pernah membuat Clay sakit hati, sampai-sampai Clay tidak percaya dengan cinta.

Perjalanan ke rumah Dimas membutuhkan waktu sekitar 10 menit.
Setelah sampai, Clay sudah menjumpai Dimas berada di depan rumahnya.

"Lo ngapain di depan rumah gini?"

"Nungguin lo lah... Ya udah ayok berangkat."

Mereka berdua pun berangkat ke tempat latihan.
Tempat latihan mereka cukup menyenangkan. Karena di fasilitasi dengan adanya Cafe.
Mereka berangkat dengan sepeda pancal.

Setelah sampai di sana, mereka melihat sudah banyak anak yang datang. Buru-buru mereka memarkirkan sepeda mereka.


🌼🌼🌼


Latihan paduan suara membutuhkan waktu yang cukup lama. Sekitar 2 jam. Dimulai jam 4 Dan berakhir pada jam 6. Cukup lama.
Setelah selesai latihan, para anggota paduan suara di kejutkan dengan sebuah pengumuman. Bahwa lagu yang mereka nyanyikan tadi, untuk di perlombakan di Jogja. Mendengar itu, mereka sangat senang.
Sedangkan Clay? Dia tidak ada respon apapun. Biasa saja.

"Dim, lo mau ke minimarket ga?"

"Ga ahh... Mager gue."

"Ya udah. Gue sendiri aja."

"Naik apa lo kesana?"

"Jalan lah. Orang deket doang."

"Ohhh... Cepetan sist."

"Iyoi."

Clay pun berjalan menuju minimarket.
Clay berjalan dengan menunduk.
Kepala dia memutarkan banyak memory.
Memory yang terus menerus menghantui pikirannya.
Sampai pada akhirnya...

"CLAY AWASSS!!!"

Dengan gerakan seperti kilat, Angga menarik tangan Clay.
Dan tatapan mereka kembali bertemu. Sebuah tatapan yang sudah lama Clay tidak menjumpainya lagi.
Angin sepoi-sepoi yang datang dan perlahan melewati mereka.
Suasana malam yang membuat keduanya enggan ingin melepaskan pelukan satu sama lain.
Jika saja malam itu terdapat sebuah iringan Melody. Mungkin semuanya terasa sempurna.

Kisah Rindu Where stories live. Discover now