Ketika Rasa Mulai Bersuara

33 6 5
                                    

Uyeeee special part nya Angga nihhh... Met baca kamu💜
_____________________________________

"Kadang hal yang paling berat dalam mencintai adalah mengungkapkan."
-Angga Brawijaya-

"BRUUK..."

Angga yang baru saja sampai di rumahnya, segera merebahkan dirinya di atas kasur. Tiba-tiba saja Angga merasa kalau perutnya sangat lapar. Kemudian Angga pun menuju ruang makan. Di sana sudah tersedia makanan kesukaan Angga, yaitu Nasi goreng. Di samping piring nasi goreng tersebut, terdapat sebuah surat. Lalu Angga pun membaca surat tersebut.

[ Angga, hari ini mama sama papa mau lembur kerja. Mama sudah siapkan nasi goreng kesukaan kamu. Dimakan ya, Sayang. I love you, Boy ]

Angga hanya menaruh surat itu sambil menghembuskan nafas yang terlihat sedikit kesal.

"Kerja lagi kerja lagi. Kapan sih mereka punya waktu buat gue?!"

Orang tua Angga selalu sibuk dengan pekerjaan mereka. Hingga mereka tidak tau kalau anaknya sangat butuh perhatian dari orang tuanya. Mungkin, ini adalah salah satu penyebab, kenapa Angga menjadi anak yang kasar dan nakal.

🌼🌼🌼

Angga pun memutuskan untuk membawa makanannya ke dalam kamar. Setelah sampai dalam kamar, Angga mengunci pintunya. Seperti tidak ingin di ganggu oleh siapapun. Saat Angga sedang makan, tiba-tiba saja batangan wajah Clay terlintas di pikirannya. Pikiran Angga mulai memutarkan memory, dimana dia sedang berada di Jogja. Dimana pada saat itu, Clay berusaha keras untuk bisa mendapatkan hatinya. Tidak hanya itu, Angga juga mengingat-ingat bagaimana dia membentak Clay, membuat Clay menangis. Semua itu berputar di kepala Angga, seperti radio rusak.

Tangan Angga mulai mengambil handphone miliknya. Membuka galeri dan memperhatikan fotonya dengan Clay saat berada di Jogja. Angga tersenyum kecil.

"Seandainya lo tau, kalau gue suka sama lo."

Ini adalah kelemahan terbesar Angga saat sedang jatuh cinta. Berani membuka hati, tetapi tidak berani mengungkapkan perasaan itu. Dan pada akhirnya, Angga hanya berani mengelak. Bahwa seakan-akan dia tidak pernah suka dengan seseorang.

Tiba-tiba saja Angga mendengar suara ketokan pintu. Angga merasa ada tamu yang datang.

"Siapa sih?! Ganggu aja!"

Dengan rasa malas dan marah, Angga membukakan pintunya. Dan ternyata yang datang adalah 2 sahabatnya, yaitu Adit dan Edric.

"Weeee bro..."
Kata Adit.

"Lo berdua ngapain sih hah, kerumah gue? Ganggu aja lo pada!"

"Bosen, Ngga, di rumah. Mending disini. Ye ga, Dit?"

"Woooyaaa jelas brader."

"BROTHER WOIII!"
Teriak Edric.

"Sama aja."
"Terus, ini kita ga disuruh masuk gitu? Lo tuan rumah jahat banget. Suruh masuk kek."

"Ya udah, Masuk."

Kisah Rindu Where stories live. Discover now