Kenyamanan

66 17 0
                                    

The most important thing in life is to learn how to give out love, and to let it come in.
-Adit Mahendra-

"ANGGAAAAAA"

Tiba-tiba dari luar kamar Angga, ada yang memanggil namanya. Memanggil nama Angga dan mengetuk pintu sangat keras.

"Ngga. Lo di panggil tuh. Diem mulu bapaknya."
Kata Adit pada Angga.

"Palingan juga cewek cengeng itu."

"Cengeng-cengeng gitu, lo suka kali."
Canda Edric pada Angga.

"Suka jidat lu suka. Dibilangin bukan tipe gue."

"Yaelah Ngga. Udah dibilangin kalau tipe ga bisa ngatur perasaan, masih aja. Batu lo."

"ANGGGAAAAA."

Suara Clay yang sangat keras, membuat ketiga lelaki dalam kamar tersebut semakin risih.

"Ngga. Samperin sono. Kuping gue korbannya nih."
Adit menyuruh Angga untuk segera menemui Clay.

"Males. Udah biarin aja tuh anak."

"Jahat lo Ngga. Tapi Clay kok bisa senekat itu sekarang? Biasanya dia ga pernah nyamperin lo ke kamar. Bukannya dia juga malu-malu ya, kalau mau nyamperin lo ke kamar?"

"Gue nantang dia."
Kata Angga to the point.

Adit dan Edric bertanya-tanya dalam pikiran mereka masing masing.

"Nantang? Nantang apaan lo?"
Tanya Edric.

"Gue nantang dia selama 3 hari ini buat bisa ngeyakinin perasaan gue ke dia."

"Terus, kalau dia gagal?"
Tanya Adit.

"Yaaa, dia ga boleh ngejar gue lagi lah."

Kedua sahabatnya itu terkejut. Mereka sedikit heran, kenapa dari banyaknya wanita yang menyukai Angga, hanya Clay yang diberi kesempatan untuk bisa meyakinkan Angga tentang perasaannya.

"Parah lo... Ntar dia gagal, dia sendiri yang sakit. Woiii sadar! Anak orang itu."

"Bodoh amat."

"Mending lo bukain pintu si Clay. Kuping gue panas dengernya."

Dengan malas, Angga pun membukakan pintu untuk Clay.
Clay yang dibukakan pintu oleh Angga, merasa sangat senang.

"Haiii Ngga."

"Lo ngapain sih kesini? Diem aja lo dikamar. Gue udah capek-capek anterin ke kamar tadi."

"Angga."

"Apa sihh hah?"

"Kita ke gazebo hotel yukkk. Duduk duduk gitu. Bosen dikamar."

"Lo aja sendiri."

"Aku kan maunya sama kamu Ngga."

"Gue ga mau."

"Tapi kan Ngga-"

Angga tidak peduli dengan ajakan Clay, dan menutup pintunya tiba-tiba.
Kelakuan Angga membuat Clay kembali mengeluarkan wajah cemberutnya.

Kisah Rindu Where stories live. Discover now