1. You

6.3K 700 48
                                    

Summer, 12 August 20xx

5 year old...

"papa! Mama! Kalian dimana?!"

Gadis kecil berambut [h/c] dan beryukata [fav/colour] itu terus menerus berteriak dengan air mata yang mengalir di pipinya. Beberapa orang menatapnya iba namun tak ada satu orang pun yang mengulurkan tangan untuk menolongnya.

Kaki kecilnya berlari kesana kemari dengan menatap wajah orang di sekitarnya. Mungkin saja ada yang mirip dengan wajah yang ia bayangkan sekarang ini.

Kembang api diluncurkan ke langit dan para pengunjung menengadah hingga gadis itu kesulitan menemukan wajah ayah dan ibunya.

Semua pengunjung kini tersenyum lebar menatap kembang api di langit yang berhamburan layaknya bintang.

Tapi hanya satu orang yang kini menangis  di tengah indahnya kembang api musim panas.


"papa... Mama... *hiks* dimana kalian?..."



Beberapa jam berlalu dan malam semakin larut. Gadis kecil itu masih tak dapat menemukan kedua orang tuanya.

Ia duduk di bawah pohon dekat dengan tangga kuil.

Sendiri...

Menangis dalam diam...

Angin malam berhembus kencang dan seolah menerbangkan harapannya ke langit.

Satu tetes air mendarat di pipinya dan membuatnya mendongak dan kini hujan turun dan semakin deras.


"HUJAN!!..." teriaknya dan berlari mencari tempat untuk berteduh. Matanya menangkap kuil di atas dan kaki kecilnya berlari menaiki satu persatu anak tangga hanya untuk beindung dari hujan gila ini.

Bajunya kini basah kuyup dengan pita yukatanya yang kini sudah lepas. Masih duduk di sudut kuil kecil dan menangis ketakutan.

Ia sendiri... Di gelapnya malam...

Sesuatu menggelitiknya saat pita yukatanya tertarik ke belakang. Sebuah tangan kecil kini memainkan pitanya dari balik tembok. Tangan dengan kuku yang sangat tajam.

Monster?

Hantu?

Tangannya hendak menggapai tangan misterius itu sebelum ditarik dan menghilang dari pandangannya.

Ia menatap ke balik tembok namun tak ada seseorang di sana. Jantungnya berdegup kencang ketakutan siap berteriak sebelum ia merasakan pita yukatanya kembali ditarik oleh seaeorang.


"si-siapa disana?"


Tak ada jawaban.

Dengan mengumpulkan keberaniannya kembali, ia akhirnya menoleh ke belakang namun tak ada siapa pun di belakangnya.

Tubuhnya bergetar ketakutan dengan air mata yang mengalir kembali di pipinya.


"kumohon! Apa ada orang disana? A-aku ketakutan!"


Ia berdiri dan melangkah ke belakang sebelum punggung kecilnya menabrak sesuatu di belakangnya dan membuatnya terjungkal ke belakang.


"itta!"

"hwaa!! Maafkan aku!"


Ia bangkit dan berbalik menatap sang korban. Rambutnya berwarna putih dengan tepian hitam. Telinga rubahnya nampak turun dan bulu ekor putihnya yang sangat tebal. Juga ykata berwarna biru tua yang ia kenakan cukup lusuh.


"siapa?"

"aku mau itu!" teriak anak laki laki itu dengan menujuk pita yukata gadis kecil itu.


"hee?! Tidak mau! Ini punyaku!"

"aku mau!"


Laki laki itu menerjang tubuh gadis kecil itu dan memainkan pita di depannya.


"hee?! Jangan! Kau sendiri punya, kan?!"

"punyaku sudah putus satunya!" menggembungkan pipinya, laki laki itu kembali memainkan pita berwarna [fav/colour] itu.

"itu karena pita bukan untuk dimainkan!"

"eh?"


Gadis kecil itu menarik kembali pitanya. Tangannya yang lain menarik pita milik laki laki di depannya.


"pita itu untuk diikat agar tak lepas!" tangannya sibuk mengikat pita mereka berdua menjadi simpul kupu kupu. Laki laki itu tertegun karena baru pertama kali ini dia melihat hal lain yang dapat dilakukan pada pita selain untuk bermain.


"apa kau kesepian?" tanya gadis kecil itu setelah mengikat pita mereka berdua.

"ya."

"apa orang tuamu tak mencarimu?"

"aku tak memiliki orang tua..."

"hee?! Maafkan aku! Aku tak bermaksud-..."

"kau sendiri memiliki orang tua?"

"ya. Tapi mereka menghilang saat kami ada di festival."

"festivalnya sudah berakhir?"

"ya. Memangnya kau tak kesana?"

"aku tak mau."

"kenapa?"

"aku aneh."

"aneh? Kau justru lucu! Dengan telinga itu, pasti banyam orang yang menyukaimu!"

"kau yakin?"

"ya! Bolehkah aku menyentuhnya? Itu terlihat sangat lucu! Oh! Siapa namamu? Kita belum berkenalan, kan?"

"Kita. Kita Shinsuke."

"namaku [name]! [fullname]! Dan kau adalah temanku sekarang!"


*************


Gadis kecil itu terbangun dari tidurnya dan menatap sekitar. Kini seorang nenek tua berada di hadapannya dengan senyuman lebar.


"syukurlah kau sadar... Demammu cukup tinggi tadi..."

"hm? Siapa? Dimana kaa-chan?"

"tenanglah... Nenek akan merawatmu sebagai gantinya."


Ia kemudian bangkit dan menatap ke samping. Kini hanya pitanya yang berada di sana.


"Kita! Dimana Kita?!"

"ada apa?"

"dimana Kita-kun?! Tadi dia ada di sampingku!"

"kau pasti bermimpi. Tenanglah..."

"tapi kemarin malam dia ada disini!"

"mungkin dia sudah pulang. Ja, ayo kita pulang ke rumah barumu."

Ribbon [Kitsune!K.Shinsuke x Reader]Where stories live. Discover now