4. Hate

2.7K 476 54
                                    

Spring, 3 March 20xx

13 year old...



"ittekimasu!"

"hati hati di jalan, [name]-chan!"



[name] berjalan keluar dari rumah. Umurnya kini sudah beranjak 13 tahun dan saatnya dia merasakan indahnya masa muda.

Festival musim semi akan segera dimulai di dekat kuil dan dia tak ingin melewatkan kesempatan emas ini.

Hanya dengan berbusana kimono berwarna biru muda di tubuhnya itu sudah cukup untuk menggambarkan kecantikannya.

Kerumunan orang orang menjadi penanda festival akan segera dimulai. Beberapa stan makanan dan oleh oleh dibuka dan langsung diserbu oleh para pengunjung.

Lampu lampu bersinar dan menandakan festival telah dimulai. Tak banyak yang [name] lakukan selain bermain di stan oleh oleh.

Satu tembakan berhasil mengenai target dan menumbangkan kayu kecil yang berdiri di atas rak yang panjang.

Beberapa orang terkagum melihat kemampuan [name].



"kau sangat hebat, ya. Sebagai hadiahnya, aku juga akan memberimu bonus."



Dua topeng kini terulur ke hadapannya sebagai hadiah. Topeng putih dengan bentuk kitsune dan cat hitam dan merah yang menjadi ciri khasnya.



"hwoo! Arigatou, paman!"

"tidak perlu berlebihan. Jujur saja. Paman baru kali ini ada yang dapat mengenai target itu."



[name] menyunggingkan senyuman lebar dan membungkuk kearah si paman kemudian pergi.

Setiap langkah ia lalui dengan senyumannya dan satu topeng Kitsune di samping kepalanya. Namun seketika ia terhenti. Matanya menoleh ke samping dan kini tangga kuil gelap menarik perhatiannya.

Ia kemudian menatap topeng di tangannya dan secercah ingatan berhasil memasuki pikirannya.

Ekor rubah putih, telinga rubah putih, dan rambut putihnya... Terekam jelas.



"Shinsuke!"



[name] menatap kembali tangga kuil segera berlari menaikinya.

[name] memiliki gangguan ingatan semenjak tragedi jatuhnya di tangga kuil. Benturan di kepalanya cukup membuat [name] kehilangan kesadaran sesaat dan berhasil menghapus semua ingatannya saat itu.

Kuil lusuh kini berada di hadapannya. Nafasnya terengah engah dan menatap sekitar. Berusaha untuk menemukan sosok putih yang selalu bergentayanga di mimpinya.



"Shinsuke!"



Tak ada jawaban dari manapun.



"Shinsuke! Aku datang! Jadi keluarlah! Aku membawa hadiah untukmu!"



Hening...



"aku tahu kau marah padaku karena aku tak pernah datang kemari lagi! Jadi keluarlah!"



Angin malam berhembus sangat kencang dan menerbangkan dedaunan dan debu di sekelilingnya. [name] menggunakan topengnya untuk melindungi wajahnya dari dedaunan yang terbang kearahnya.

Beberapa teriakan panik terdengar dari arah tempat festival saat sebuah stan terbang karena saking kencangnya angin yang berhembus.

Semua kembali menjadi normal dan tak ada lagi angin yang berbuat ulah. [name] melepas topengnya.



"Shinsuke?"


"pergi..."



Ia menatap ke belakang dan laki laki berambut putih itu kini berdiri di hadapannya.



"he?! Kenapa? Kan aku juga ingin bertemu denganmu!"

"pergi!"

"tapi Shin-..."



Cakar tajamnya muncul seiring dengan matanya yang memerah. [name] terbelalak kaget saat Kita mengayunkan tangannya ke arahnya dengan menunjukkan kukunya yang tajam.

Darah mengalir dari luka cakaran yanh kini terpampang di wajah [name].



"Shinsuke?! Ini aku!"

"PERGI SEKARANG JUGA!!"



[name] tersentak mendengar teriakan Kita dan membuat tubuhnya bergetar hebat ketakutan. Ia menatap mata merah Shinsuke yang menyala dan kemudian melempar topeng di tangannya tepat mengenai wajah Kita.



"ada apa denganmu?! Kau bukan Shinsuke yang kukenal! Kau bukan Kita-kun! Kemabalikan Kita-kun yang kukenal dari dulu?!" teriak [name] sebelum menyerang Kita dan mendorongnya ke tanah dengan keras. Tangannya berada di kedua bahu Kita dan mencengkramnya keras.



"kembali menjadi Shinsuke yang dulu! Yang menyukai pita sepertiku! Yang menyelamatkan tasku beberapa tahun lalu! Yang kuselamatkan dari para anak nakal itu! Yang selalu bergentayangan di mimpiku! Dakara..."



[name] menggantung kalimatnya saat sebulir air mata keluar dan jatuh membasahi wajah Kita di bawahnya.



"AKU TAK INGIN KAU MENGHILANG LAGI!!"

"AKU TAK BISA!!"

"KENAPA?!!"




"karena aku membenci manusia..."




Tangis [name] seketika terhenti dan lebih memilih menatap mata Kita di bawahnya yang kini juga tengah mengeluarkan air mata.



"tapi kenapa?..."



Tak ada jawaban dari Kita dan lebih memilih untuk membalikkan posisi mereka dimana sekarang [name] terdorong dan punggungnya mengenai tanah yang lembab.



"itu karena mereka kejam..."



Hening sejenak. [name] menatap manik golden Kita yang menatapnya tajam.



"apa itu termasuk diriku?"



Tak ada jawaban dari Kita. Pandangan mereka bertemu.



"kenapa kau membenci manusia padahal kau sendiri manusia?"

"dari dulu aku memang bukan manusia."

"hah?!"

"sekarang lebih baik kau tidur."

"tidak sebelum kau-..."



Seketika mulut [name] dibungkam oleh telapak tangan Shinsuke. Ia menutup wajah [name] dengan topeng putih yang [name] lemparkan.



"lupakan aku..."



Angin kembali berhembus kencang dan seketika telapak tangan itu rasanya hilang terbawa angin.

[name] membuka topeng itu dan sama sekali tak ada seseorang di hadapannya.

Satu bulir air mata keluar dari wajahnya kembali. Ia bangkit dan mengeratkan pegangannya pada topeng di tangannya.



"AKU PASTI AKAN MENEMUKANMU, SHINSUKE!!"

Ribbon [Kitsune!K.Shinsuke x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang